16. Dalam Bimbang

61 19 13
                                    

JESSIKA menunggu Nada untuk angkat bicara. Dia sampai bosan menunggu Nada yang masih saja diam sampai detik ini. "Lo mau ngomong atau cuma minta gue nungguin lo ngelamun?" tanya Jessika jengah.

"Maaf, Jess. Kemarin kak Dito ke rumah gue, tapi dia ngomong aneh."

"Aneh gimana emang?"

"Dia ngelarang gue dekat sama ... kak Al."

"Al? Kak Alvaro maksud lo?"

Nada mengangguk sebagai jawaban.

"Jelas dong dia ngelarang lo buat dekat cowok lain, lo pacarnya, kan?"

"Enggak! Kata siapa juga."

"Yang bener?"

Nada mengangguk lagi sebagai jawaban.

"Kok gitu? Gue kira kalian pacaran. Terus kenapa dia pakek acara ngelarang lo buat dekat sama kak Danish?"

"Kok lo malah tanya ke gue? Gue curhat ini!"

Jessika menggaruk kepalanya. Jika dia berada di posisi Nada dia pasti akan langsung tanya ke Dito, apakah Dito ada rasa ke dia. Tapi sayangnya Nada bukan Jessika.

***

Lain tempat. Dito sedang bergulat dengan pemikirannya sendiri. Dia merasa bingung kenapa kemarin dia bicara hal bodoh kepada Nada. Rengga ikut duduk bersama Dito yang raut wajahnya terlihat sedang kacau.

"Lo lagi jatuh cinta ya?"celetuk Rengga ke Dito.

"Gak tau."

"Wah! Lo beneran jatuh cinta? Siapa? Nada?"

Dito mengalihkan pandangan ke Rengga. "Gue gak tau."

"Dit, dia cewek jangan digantungin. Kalo lo emang suka ya kasih dia kepastian, jangan cuma di kasih perhatian doang tapi status zero," jelas Rengga sembari menggeser layar ponselnya.

Dito terdiam mendengar kata-kata Rengga. Entah sejak kapan hatinya berpindah haluan. Dulu dia adalah sosok yang bahkan tidak mau mengenal cinta, tapi sekarang?

Apakah Dito sudah bisa dikatakan kenal dengan yang namanya cinta?

Cinta itu apa sih?

"Agenda terdekat kita apa?" tanya Dito mengalihkan pembicaraan.

"Liburan anak OSIS sekaligus pengakraban.
Mau di laksanakan kapan dan ke mana? Tanggalnya menyesuaikan aja, tempatnya gimana kalau pantai?" saran Rengga.

"Terserah lo aja, gue percayain ke lo ya," ujar Dito dengan tersenyum devil.

***

Jessika dan Lia berkunjung ke rumah Nada, mereka sedang berkumpul di kamar gadis itu. Lia sedang sibuk dengan acara menggeledah lemari baju Nada, sedang Jessika sibuk membaca pesan di ponsel Nada. Si empunya rumah hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua temannya yang super kepo dengannya.

"Eh, Nad. Kak Dito pesannya gini amat, ya?" tanya Jessika masih dengan memegang ponsel Nada. Lia yang mendengar nama Dito disebut langsung ikut merapat.

Masa Badai yang Indah [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang