5. Liburan

98 28 8
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya kalian tekan vote.

Perhatikan typo.
Silakan tinggalkan komentar jika ada penulisan yang salah, kata yang tidak sesuai dan sejenisnya.

Selamat membaca!

🐈🐈🐈

TIBALAH hari liburan yang sudah dinantikan oleh banyak siswa, kecuali Nada sepertinya. Nada merasa suntuk di rumahnya, ditambah pekerjaan cafe juga sedang libur, entah karena sebab apa cafe diliburkan, padahal biasanya juga buka setiap hari kecuali hari Minggu.

Nada menghela napasnya entah ini sudah yang keberapa kalinya ia lakukan. Ia meluruskan kaki jenjangnya di sofa yang empuk sambil menyalakan laptop yang berada di atas meja dekatnya.

“Membosankan,” gumam Nada ketika melihat layar laptop yang sudah dinyalakannya, ia mengangkat laptopnya ke pangkuan yang bawahnya sudah ada bantalannya.

Klung!

Nontifikasi ponselnya berbunyi, dan ternyata itu adalah ulah kakak kelas yang memasukkannya ke grup angkatan MIPA. Nada menaruh ponselnya kembali.

Klung!

Klung!

Klung!

Klung!

Klung!

“Ih, belum juga ada semenit ditaruh udah bunyi banyak banget,” Nada kembali mengambil ponselnya sambil menggerutu, ia melihat beberapa kontak juga dimasukkan oleh satu nomor yang sama.
Hanya nomor Nada yang dimasukkan oleh kontak yang berbeda, dan dari situ muncul rasa kepo untuk melihat atas nama siapa kontak yang memasukan dirinya dan teman seangkatannya.

Nada melihat kontak yang memasukkan temannya terlebih dahulu, di sana tertulis nama Elina, lalu Nada beralih melihat kontak satunya, tepatnya kontak yang memasukkan dirinya. Nada mengerutkan alisnya dalam karena nama yang tercantum seingatnya tidak masuk dalam jajaran panitia, di sana tertulis nama Rama D. A.

“Rama itu yang mana? Profilnya juga malah gambar anime serem gini,” ujar Nada pada dirinya sendiri.

Nontifikasi ponselnya terus berdering tanpa kenal bosan mau pun lelah, Nada mulai kesal lalu mengambil langkah untuk mendiam grup sebelah selama seminggu. “Nah, ginikan kelar,” ujar Nada girang.

Nada berdiri dan menghampiri lemari pendingin. Ia merasa dahaga luar biasa, namun ketika membuka kulkas yang ada hanya air mineral saja, mengecewakan. Padahal dia ingin sesuatu yang berasa entah manis atau asam, yang penting bukan tawar.

Nada berniat pergi ke toko yang letaknya tidak jauh dari rumahnya, mungkin jika berjalan kaki hanya akan memakan waktu sekitar tiga menit untuk sampai ke toko, ia menengok jam dinding di atas televisi, tiga lewat empatpuluh. “Nanggung, mandi dulu ah, baru keluar beli minuman berasa,” ucap Nada sambil berjalan ke kamarnya.

Nada berdiri di balkon kamarnya sambil menggeser-geser layar ponselnya, kali ini dia dimasukkan ke grup kelas MIPA 2. Dia termanggut-manggut ketika mengetahui bahwa dirinya sudah sah masuk ke kelas tersebut.

***

Nada pergi ke toko dengan berjalan kaki, ia menggunakan celana berbahan levis sepaha dengan paduan kaos berwarna biru laut yang lengannya tidak sampai siku. “Selamat sore, selamat berbelanja,” Nada masuk ke toko dan langsung disambut dengan kata selamat berbelanja.

Masa Badai yang Indah [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang