19. Rencana

66 14 3
                                    

SEMUA pengurus OSIS sedang berkumpul di ruangan mereka. OSIS akan mengadakan liburan selama dua hari satu malam yang bertempat di sebuah pantai dengan ombak yang lumayan menantang. Liburan ini juga bertujuan untuk mengakrabkan sesama pengurus OSIS.

“Jumlah kita lebih dari empatpuluh orang. Kalo kita nyewa sebuah penginapan atau vila sepertinya juga kurang ada history, karena itu juga sudah terlalu mainstream,” ujar Ara yang mengutarakan pendapatnya dalam rapat.

Dito menaikkan alisnya menimbang pendapat beberapa orang di ruangan itu. Danish berdehem sehingga membuat orang-orang memperhatikannya. “Gimana kalo kita bikin dome aja di sekitar pantai? Tapi agak jauh dari air,” usul Danish yang duduk di samping Dito. Tanpa diduga Dito mengangguk seolah setuju.

Semua orang di ruangan juga sama mengangguk. Jarang-jarang mereka bisa menikmati kemah di pantai. Itu pasti menyenangkan.

Dito menghampiri Nada yang baru saja keluar dari ruang OSIS, ia menyejajarkan langkahnya dengan Nada. “Mau beres-beres kapan?” tanya Dito.

“Nanti sepulang sekolah, kak,” balas Nada singkat.

“Besok gue jemput. Nanti sekalian duduk bareng di bus.”

“Enggak usah dijemput, kak.”

“Jadi lo nggak nolak duduk bareng sama gue, kan. Bagus.”

Nada ingin membalas kata-kata Dito, tapi pemuda itu keburu pergi meninggalkannya di belakang.

Mita berlari mendekati Nada. “Nad! Entar gue tidur rumah lo ya? Sekalian siap-siap bareng, terus berangkat bareng juga,” ujar Mita sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.

“Iya. Gue tunggu, Mit,” balas Nada sambil melempar senyum.

Mita menggandeng Nada menuju ke kantin, di sana Lia dan Jessika yang sudah menunggunya. Nada berpapasan dengan sosok Gita, gadis itu hanya melengos ketika melihat Nada lewat, Nada sendiri juga tidak ambil pusing, dia terus berjalan karena Mita masih menarik tangannya.

“Ih! Lama banget sih kalian,” kata Jessika kesal.

“Tuh minuman kalian sampe lumer. Nikmati aja, tuh,” ujar Lia yang bosan menjaga tiga gelas sekaligus.

“Hehe maaf. Gue sama Nada juga udah lari loh,” jelas Mita.

Nada dan Mita duduk di tempat yang sudah disediakan oleh Lia dan Jessika. Lia mulai kegiatan berkepo-kepo rianya. “Eh, kata Rengga OSIS mau liburan selama dua hari satu malam ya?” tanya Lia agak cemberut.

“Iya. Tempatnya di pantai lagi,” balas Mita.

“Ih! Gue pengen ikutan. Tapi sayangnya khusus OSIS doang,” sahut Jessika yang diangguki oleh Lia.

“Ya udah. Tahun depan kalian ikutan OSIS aja,” saran Nada.

“Enggak mau. Kak Rengga tahun depan udah kelas tiga, jadi nggak aktif organisasi lagi,” balas Lia lesu.

Nada dan Mita hanya menghela napas sambil melirik satu sama lain.

***

Nada duduk di sofa sambil menunggu kedatangan Mita yang katanya mau menginap di rumahnya. Sekarang sudah pukul empat lewat tigapuluh menit, waktu yang dijanjikan oleh Mita. Nada berdiri karena mendengar bel rumah berbunyi, ia membuka pintu yang di baliknya menampilkan sosok Mita dengan cengiran khasnya.

Masa Badai yang Indah [ COMPLETE ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang