Bae&Kim | Neighbor [Series 03]

715 117 3
                                    

Ekspresi Taehyung dan Aqilla ngeliat Seulgi dan Jimin dateng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekspresi Taehyung dan Aqilla ngeliat Seulgi dan Jimin dateng.

Sialan ni, berdua.

____

Mon, maap sepertinya ini akan membozankan.

____

Sekarang Aqilla percaya sama kutipan Manusia cuma bisa merencanakan, tapi tetap Tuhan yang menentukan. Well, setelah kemarin Aqilla berusaha membatalkan perjodohan tersebut. Semua rencana yang Ia susun gagal, tak berhasil.

Mulai dari Aqilla yang memperkenalkan Jino dan langsung ditolak mentah-mentah. Baru Jino turun dari mobil mewahnya, eh tapi udah diusir.

Tau, bu Nia bilang apa?

"Eh, kamu 'kan yang sering ada di persimpangan gedung tua? Ngapain kesini?"

Gadis itu heran, jadi Ibunya pernah ketemu Jino? Berarti udah saling kenal dong? Aqilla tersenyum malu. Lampu ijo nih.

"Kenalin bu, dia temen Aqilla. Namanya Jino."

"Temen?" Bu Nia keliatan shock bukan main. Langsung aja dia asal ceplos. "Kamu temenan sama orang gay?"

Seketika durian runtuh menimpa Aqilla. Senyuman yang semula terukir indah, menghilang perlahan. Ibunya bilang apa tadi? G-gay? Penyuka sesama jenis itu? Seriusan? Ibunya nggak mungkin ngaur 'kan?

Detik itu juga, Aqilla mengusir Jino dan menatap jijik lelaki itu. Ya, pantas aja dia nggak pernah punya pacar perempuan. Orang pacarnya lelaki.

Keesokan hari, Aqilla memaki Seulgi. Ia tidak akan percaya lagi pada gadis itu. Bisa-bisanya, Aqilla dikenalkan dengan pria menyimpang. Hingga rencana untuk lelaki selanjutnya, Aqilla batalkan. Takut ini akan terjadi dua kali. Toh, ibunya juga tidak akan percaya lagi.

Pagi ini, Aqilla cuma bisa diem di rumah. Liburan menunggu masuk universitas menjadi membosankan. Ia tak tau harus melakukan apa, sampai Ibunya memanggil dari lantai bawah.

"Aqilla!"

___

"Apa?" Baru saja Taehyung menidurkan tubuhnya di sofa ruang tengah kemudian menutup mata. Namun, belum sedetik niatnya terlaksana, kedua mata itu harus kembali terbuka saat bapaknya lagi-lagi berteriak dari teras rumah.

Taehyung berdecak sebal. "Masih pagi juga udah teriak aja ni, si bapak." Dumel Taehyung.

Mau nggak mau Taehyung bangkit dari sofa. Berjalan lemas menuju pintu, Ia tak peduli wajahnya masih muka bantal. Yang terpenting sekarang bapaknya itu berhenti manggil dia.

Pas Taehyung sudah didepan pintu, matanya langsung melotot hampir keluar. Ia cukup terkejut ketika melihat pak Mahmud sedang melakukan pemanasan. Setelan merk adidas sudah terpampang pada tubuh lelaki paruh baya tersebut.

The Life Of: Bae & Kim™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang