Bae&Kim | Bad Dreams [Series 04]

605 125 72
                                    

Bad Dreams [Series 04] – The Bad Wedding

...

[ IRENE POV]

Semenjak kejadian itu, aku menjadi lebih tertutup pada orang terdekatku. Kejadian yang menjadi akar masalah, selalu ku tutup rapat-rapat. Tidak ada satupun yang tahu jika aku menikah dengan seorang Kim Taehyung atau Vizencio Kim karena kejadian tak diinginkan. Termasuk kedua orang tuaku. Saat pertama kali, Tuan Kim dan Kim Taehyung datang ke rumah, keluargaku menyambut hangat. Mereka terlihat bahagia begitu mengetahui apa tujuan mereka berkunjung, tatapan Ibuku berubah bersinar menyiratkan kebahagiaan tiada tara. Beliau menggenggam tanganku seolah memberi dukungan lebih.

Mau tak mau aku tersenyum, meskipun rasanya hatiku tersayat karena sudah membohongi mereka. Kedua keluarga kami setuju dan melangsungkan pernikahan satu bulan setelahnya. Selama satu bulan itu, aku dan Taehyung sama sekali tak banyak bicara. Gaun, tempat, dan undangan ditentukan langsung oleh Tuan Kim, sesekali Ibuku memberi usul agar pernikahannya tidak terlalu mewah. Beliau menyarankan untuk sederhana saja sudah cukup. Ya, aku setuju, lalu aku mengusulkan, "Bu, bolehkah Irene hanya mengundang Yerim dan Seulgi?"

"Lho, teman kampus kamu banyak, mengapa hanya mereka berdua?"

Aku tidak sanggup menjawab pertanyaan mereka, aku takut mereka menyangka ada sesuatu yang terjadi pada pernikahan ini, bu. Alhasil, jawaban yang ingin aku katakan hanya tersimpan dalam hati. Membiarkan semuanya terjadi begitu saja.

Satu minggu berlalu.

Tuan Kim menyarankan agar kami tinggal di salah satu Apartement miliknya, lalu Taehyung menolak. Taehyung bilang, "Tidak perlu, aku akan kembali ke Florida."

Kebetulan aku tinggal di Rumah besar Tuan Kim, tak sengaja mendengar percakapan mereka saat menuju dapur.

"Kau mau kembali ke Florida? Dengan siapa?"

"Tentu saja sendiri,"

Tanganku menggenggam erat dinding dihadapanku.

"Lalu, bagaimana istrimu? Kau berniat meninggalkannya?"

"Aku tidak peduli." Taehyung segera beranjak dari sofa, namun Tuan Kim berusaha menahan sang Putera.

"Berhentilah bersikap kekanakan! Kau sudah memiliki istri dan dia tanggung jawabmu sekarang, jadi kemanapun kau pergi—Irene harus ikut."

Taehyung terdiam tak menjawab perkataan sang Ayah, lelaki itu lebih memilih melenggang pergi, memasuki kamar. Tanpa basa-basi, aku segera menyusul Taehyung dan meminta penjelasan dari lelaki itu.

Begitu memasuki kamar, aku melihatnya sudah terlelap dengan wajah lelah. Pakaian yang tadi dipakai juga belum sempat terganti, perlahan aku mendekatinya. Berdiri disisi tempat tidur tanpa berniat menganggu, aku bisa merasakan betapa terpukulnya Taehyung. Sama denganku. Aku juga terpukul akan situasi ini, menikah dengan orang asing demi mengkhawatirkan masa depan. Hanya saja aku mulai menerimanya, sekalipun aku berontak—itu percuma. Semuanya sudah terjadi.

Dan aku harus menerima menjadi Istri Kim Taehyung. Dimana seorang istri harus mengurus segala keperluan sang suami, tak peduli ada rasa atau tidak. Mengurus Taehyung adalah kewajiban yang harus Irene lakukan.

Ibunya juga pernah berpesan, "Nak, sekarang kamu sudah tidak lagi hidup sendiri. Ada seseorang yang harus kamu urus," Ibunya tersenyum tulus. "Irene tahu bukan tugas seorang istri seperti apa?" Aku terdiam tak mengangguk ataupun menggeleng, Ia hanya menyimak ucapan sang Ibu tanpa mau memotong. "Seorang istri itu harus dukung suami dalam keadaan apapun, jangan lupa juga melayani suami... itu kewajiban yang paling penting. Irene mengerti maksud Ibu 'kan?"

The Life Of: Bae & Kim™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang