Bae&Kim | Bucin, yeah.

1.2K 162 15
                                    

Aku gemaz sama foto ini, tp renyek:")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku gemaz sama foto ini, tp renyek:")

___

Maafkan jika ada typo.


Suara petir dari luar ruangan terdengar begitu nyaring. Diikuti dengan hembusan angin yang menerpa kencang hingga gorden jendela rumah sakit pun beterbangan tak karuan.

Seseorang gadis yang sendirian berada di nurse station, merasa begitu khawatir melihat penampakan alam diluar gedung.

Gadis itu menoleh kesana-kemari, mencari temannya yang lain. Tidak ada siapapun disini, entah pada kemana manusia-manusia itu. Bae Irene pun hanya bisa membuang napas lelah, seharusnya Ia bisa langsung pulang—tapi, mengingat keadaan seperti ini, Irene tidak bisa meninggalkan nurse station dalam keadaan kosong.

Sejenak Ia mengambil sebuah tempat spidol di ujung meja, kemudian ditempatkan diatas kertas-kertas dokumentasi status pasien untuk menjaga kertas tersebut agar tidak terbang.

Irene berjalan menuju jendela, kemudian menutupnya. Hawa dingin langsung terasa saat Irene berada di dekat sana, sebelum kembali ke meja, Irene menyempatkan diri untuk melihat langit. Tidak ada bintang disana, sudah pasti akan turun hujan beberapa menit lagi.

Sekelebat, pikirannya tertuju pada seseorang. “Dia jemput tidak ya?” bibir Irene mengerucut tatkala mengingat pesan yang dua jam dikirim belum juga dapat balasan. “Huh, segitu sibuknya kah dia? Menyebalkan.”

Clek!

Pintu ruangan terbuka, sontak Irene pun berbalik dan mendapati sosok yang sedari tadi Irene cari.

“Hey! jam berapa sekarang?” Irene berteriak cukup kencang. “Kenapa baru datang? Dari mana saja kau, Seul?”

“Jangan marah-marah begitu. Wajahmu bisa keriput saat menikah nanti.” Gadis itu tampak berjalan santai menuju meja, menyingkirkan segala kertas yang ada disana demi menaruh tas hitam kecil berbentuk persegi.

Irene memutar bolamata jengah. “Tsk, bagaimana aku tidak marah?! Kau membuang waktu ku tau. Seharusnya aku sudah tidur di Apart—”

“—kemudian bermesraan dengan pacarmu dan saling bertukar cerita ... seperti bagaimana harimu, sayang? Di kantor aku tidak bisa fokus karena terus memikirkanmu. Kemudian Taehyung me—Dug!—Aw, yak! Sakit Irene!”

Seulgi meringis memegang kepalanya setelah sebuah spidol melayang tepat pada sasaran.
Irene tampak tak peduli, gadis itu segera membereskan semua kertas-kertas yang sempat ditindih dengan tempat spidol. “Ini dokumen hasil akhir shiftku. Semuanya sudah ku tulis, tadi sih aku melakukan operan dengan Wendy dihadapan pasien. Mungkin setelah Yerim selesai periksa satu pasien lagi, kau bisa bertukar dengannya.”

The Life Of: Bae & Kim™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang