Jendra berubah

74 4 1
                                    

Jendra POV

        Aku merebahkan tubuh setelah membersihkan diri. Tiba tiba aku jadi teringat dengan teman sebangkuku. Jika tidak salah namanya Kiara. Perempuan pertama yang mengajakku berkenalan dikelas.

        Perempuan pertama yang mengajakku berbicara dan berusaha berinteraksi denganku namun aku tetap mengabaikannya. Aku tidak tahu padahal aku sudah menunjukkan ekspresi 'aku tidak ingin berinteraksi dengan siapapun' padanya. Tapi tetap saja dia berusaha berbicara padaku.

       Terlebih dia sering memperhatikanku diam diam. Lalu dia tersenyum setelah menatapku. Ada apa dengannya. Memangnya ada yang salah dengan mukaku? Tetapi bukannya merasa risih atau apa, aku malah merasa biasa saja. Kupikir dengan menunjukkan sikapku yang seperti ini akan membuatnya lelah dan tidak akan mendekatiku lagi. Dia tidak tahu jika aku sebenarnya mengetahui semua yang dia lakukan padaku, hanya saja aku tetap bersikap acuh padanya.

        Biasanya aku merasa risih jika diperhatikan oleh orang yang tidak kukenal atau baru kukenal. Tetapi saat Kiara yang menatapku. Aku malah membiarkannya.

        Memikirkannya aku menjadi lapar. Aku berjalan kedapur dan mengambil beberapa camilan untuk kumakan sambil membaca buku. Hobiku adalah berpacaran dengan buku yang sudah setiap hari kulakukan. Aku jadi membayangkan jika aku bisa menikah dengan buku.

        Aku Jendra, si pecinta buku yang suka menyendiri dan pendiam. Buku pelajaran apapun aku suka membaca dan mempelajarinya. Aku tidak memiliki teman karena aku yang mengasingkan diri dan jarang berbaur. Karena Jendra yang sekarang, bukan lagi Jendra yang hangat dan ceria seperti dulu.

        Untuk itu pagi ini disekolah baruku, aku berusaha mengacuhkan semua yang ada disekelilingku, termasuk Kiara. Kurasa sendiri itu lebih baik dan juga menyenangkan jika tidak ada yang mengganggu. Karena aku lebih memilih menjadi sendirian daripada memiliki banyak teman namun tidak ada yang tulus padaku alias fake.

        Aku menyeruput susu coklat sembari mencelupkan biskuit kedalamnya lalu memakannya. Sungguh seperti ini saja aku sudah mendapatksn kesenangan tersendiri. Tenang dan sunyi adalah teman terbaikku.

***

        Pagi pagi sekali aku berangkat ke sekolah karena berniat ingin membaca buku lagi karena semalam saat aku menikmati musik dan membaca buku tiba tiba lampu rumahku mati. Ternyata satu kompleks padam listriknya. Jadi kuniatkan untuk pagi ini kulanjutkan bacaan semalam.

        Saat kulangkahkan kakiku masuk ke kelas, aku melihat sesosok makhluk berpakaian putih dan berambut sedikit panjang sedang duduk dibangku samping tempatku duduk. Aku sempat bergidik karena ini masih sangat pagi. Dan makhluk itu berani muncul dipagi dan didepan mataku. Dengan posisinya yang menundukkan kepala.

        Kuberanikan diri untuk masuk dan menghampirinya. Aku sudah menyiapkan senjata untuk melawan jika dia mencoba mengganggu atau melukaiku. Aku akui jantungku berdebar saat ini dan tubuhku tegang.

        Semakin mendekat justru aku semakin mendengar jelas suara dengkuran halus seseorang. Otakku berpikir, tidak mungkin makhluk halus mendengkur saat menakuti orang.

        Aku tidak bisa melihat mukanya karena tertutup rambutnya itu. Kuseka rambut yang menutupi mukanya itu dan ternyata dia adalah...

"Kiara.." ucapku pelan.

        Bagaimana mungkin perempuan ini sudah tiba disekolahan sepagi ini? Sendirian pula. Astaga kukira makhluk yang tidak menapakkan kakinya itu. Pikiranku sudah kemana mana ternyata makhluk itu perempuan ini.

MELTED MY BOYFRIEND[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang