Berita Duka

28 3 1
                                    

        Lima hari tidak terasa untukku berkumpul bersama papa dan mama. Waktu yang sangat sangat singkat. Padahal kami belum melakukan banyak hal bersama sama. Hari ini tepat pukul 12 papa akan kembali berangkat bekerja. Beliau naik helikopter khusus tentara yang sering dipakai untuk bertugas.

        Lima hari ini aku jalani bersama papa dengan baik. Tidak ada barang 1 detik saja aku meninggalkannya. Aku memasakkan makanan kesukaannya, membuatkan minuman hangat favoritnya, kopi dan teh. Membeli makanan ringan untuknya. Bahkan untuk dua hari terakhir kami memutuskan untuk jalan jalan diberbagai tempat.

        Aku membantu papa mempersiapkan semua yang beliau butuhkan selama perjalanan dan bertugas. Aku juga membawakan beberapa camilan dan minuman bervitamin untuk dikonsumsi saat dipesawat atau setelah selesai bertugas bersama rekan rekannya.

        "Kapan kepulangan papa selanjutnya?" Tanyaku padanya saat kami sudah selesai berbenah. Papa mengelus puncak rambutku lembut. Tingkahnya ini yang membuatku selalu merindukannya. "Berapa lama papa bertugas?"

        "Belum berangkat pergi sudah ingin papa kembali lagi? Maafkan papamu ini yang jarang sekali menemanimu dirumah. Tetapi papa akan terus memantau keadaanmu dan mama dari sana. Akan kulihat terus perkembangan anak tersayangku ini hingga dewasa."

        "Aku masih ingin papa berada disini bersamaku dan mama. Apa benar benar tidak bisa untuk memperpanjang masa liburnya? Aku masih ingin menghabiskan waktu bersama keluargaku." Tiba tiba air mataku jatuh begitu saja. Aku memeluk papa erat. Seakan tidak rela untuk berpisah saat ini juga. Aku tahu papa akan pasti kembali lagi namun untuk saat ini aku benar benar tidak ingin ditinggal olehnya.

        "Yang sabar ya. Papa akan bekerja secepat mungkin dan langsung pulang kemari jika tugasnya sudah selesai. Kita bisa saling kirim pesan kan." Ucapnya. Aku semakin tidak ingin ditinggal jika dia berkata seperti itu. Papa jangan pergi.

        "Terimakasih sudah mengajakku berkeliling. Ini lima hari yang menyenangkan! Aku harap kita bisa seperti ini lagi dipertemuan selanjutnya jika papa kembali." Kataku penuh harap. Aku ingin papa cepat cepat kembali lagi kemari. Papa justru hanya tersenyum memandangiku. Papa tidak mengucapkan apapun dan terus menyunggingkan senyumnya. Membuatku merasa ada yang aneh.

        Aku juga baru menyadari saat ini papa terlihat begitu tampan dari hari hari biasanya.

***

Pukul 11.30

        Kami tiba dibandara dan duduk disalah satu bangku untuk menunggu seseorang menjemput papa. Bandara hari ini sedikit tidak terlalu ramai seperti hari weekend. Aku juga sudah meminta izin pada pihak sekolah untuk menemani papaku berangkat bekerja. Dan sekolah mengijinkanku.

        Kuamati setiap inci muka papa. Dia benar benar terlihat tampan dari biasanya. Mukanya terlihat lebih cerah, damai, tenang, dan hangat, juga senyumnya. Jika saja dia tidak ayahku, aku pasti mencintainya. Betapa beruntungnya aku memiliki ayah seperti dirinya.

        "Papa terlihat tampan hari ini. Papa terlihat berbeda dari biasanya." Pujiku. Papa langsung menangkup pipinya dengan kedua tangan.

"Tentu saja! Mamamu kan cantik."

        "Jangan begitu didepan anak kita. Aku malu sudah berumur." Ujar mama dan aku tertawa geli. Walaupun sudah menginjak kepala 4 mereka bahkan masih bersikap romantis seperti pasangan muda yang baru merasakan cinta.

        Aku sempat terkejut saat melihat tante Wanda dan jendra datang bersamaan menghampiri kami. Tidak hanya itu, Dara Tina dan juga Malik juga datang bersama mereka.

MELTED MY BOYFRIEND[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang