Rasa Bersalah Jendra

47 3 1
                                    

Jendra POV

        Aku bergegas mandi ketika fajar mstahari terbit. Semalam aku tidak bisa tidur karena merasa bersalah. Aku telah membuat Kyra terluka. Maksudku membuat tubuhnya luka luka terutama dibagian mukanya. Itu benar benar membuat Kyra terlihat seperti orang habis berkelahi.

        Itu terjadi dimulai saat aku tak sengaja memelintir lengannya alhasil Kyra berteriak kesakitan. Walaupun aku sempat meminta untuk menghentikan ini karena ragu dengan Kyra. Namun ternyata perempuan itu cukup keras kepala juga dan memilih untuk melanjutkan penampilan kami berdua.

        Ditambah saat teknik pukul memukul. Dengan bodohnya perempuan itu tidak menghindar saat aku melayangkan pukulanku padanya. Jika sesuai rencana harusnya Kyra menghindar. Sementara ini tidak. Alhasil, Kyra terluka lagi. Mukanya penuh lebam.

        Saat kutanyaipun jawabannya membuatku tercengang. Jawabannya adalah karena dia terlalu fokus pada mukaku. Astaga! Benar benar perempuan ini! Bukannya fokus pada pertahanannya malah fokus pada mukaku yang tidak ada apa apanya ini.

        Jujur aku merasa jantungku seperti sehabis lari marathon saat Kyra memandangi mukaku cukup lama. Apalagi dengan senyum yang selalu ia perlihatkan padaku, senyum terbaiknya. Tetapi aku berusaha bersikap biasa didepannya supaya Kyra tidak tahu degupan jantungku yang serasa akan keluar saat itu.

        Baru kali ini aku merasa berdegup ketika berhadapan dengan perempuan, apalagi seperti Kyra. Padahal sebelum sebelumnya aku tidak pernah seperti ini pada orang lain.

        Bahkan pada saat inipun aku masih berdegup padahal aku hanya memikirkannya dan rasa bersalahku ini. Aku mendesah frustasi, kenapa hal ini bisa terjadi padaku.

        Sesampainya aku dikelas, aku belum melihat Kyra. Bahkan tas merah muda miliknyapun belum ada dibangkunya. Apa Kyra belum datang? Biasanya dia akan datang lebih dulu disekolah daripada aku. Sehingga saat aku memasuki kelas, aku sudah melihat dirinya sedang bercengkrama dengan teman teman yang lain.

        Kyra memang orangnya ceria. Dia tidak pernah menunjukkan sedih ataupun yang lain. Dia selalu tampak tersenyum didepan siapapun termasuk aku. Dia juga jarang marah walaupun kadang ia dijahili temannya. Mungkin semua orang mengira Kyra ini tidak memiliki masalah dalam kehidupannya. Tetapi aku tahu, biasanya orang yang selalu memperlihatkan kebahagiaannya yang berlebihan itu justru adalah orang yang selalu berusaha menyembunyikan kesedihannya yang teramat.

        Kedua temannya yang selalu berada disisinya pun belum juga datang. Apa mungkin ketiganya berangkat sekolah bersamaan. Entah karena apa aku merasa semakin gelisah karena dia belum juga datang saat 10 menit lagi bel sudah berbunyi. Apakah dia benar benar tidak datang hari ini?

        Seketika moment dimana aku memukul Kyra kemarin tiba tiba muncul dalam pikiranku. Kyra benar benar tidak datang bahkan saat kulihat kedua temannya datang bersamaan dan jam pelajaran sudah berlangsung 30 menit.

        Sungguh aku sekarang semakin merasa bersalah. Walaupun kecelakaan kemarin terjadi secara tidak disengaja tetapi tetap saja itu adalah kesalahanku.

        "Yasudah nanti pulang sekolah kita jenguk Kyra sama sama." Dari tempatku duduk samar samar aku mendengar teman dekat Kyra yang bernama Dara itu memutuskan untuk menjenguk Kyra sepulang sekolah. Jadi dia tidak kesekolah hari ini? Dan itu karena perbuatanku kemarin. Aku kesal jika sudah berada dalam situasi seperti ini.

        Sebenarnya ini juga bisa menjadi kesempatanku untuk menjenguknya dan melihat keadaannya. Separah apa hingga membuatnya tidak masuk hari ini. Apa dia masuk rumah sakit? Kalau tidak mengingat aku berbuat salah pada Kyra, aku juga sebenarnya malas menjenguk seseorang seperti ini.

MELTED MY BOYFRIEND[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang