Masalalu Kyra

42 3 0
                                    

        Hari ini aku dan teman teman satu kelompokku berencana untuk melanjutkan kerja kelompok kami yang sempat tertunda karena kedatangan Dio kerumahku didepan teman temanku. Terutama Jendra. Ya, laki laki brengsek yang berani memelukku didalam rumahku kemarin adalah Dio.

        Jendra pasti sudah melihat kemarin bahwa laki laki itu datang dan dengan santainya memelukku didepan teman temanku dan juga Jendra! Aku tidak mau nanti Jendra berpikiran buruk tentangku. Aku tidak tahu apakah dia merasa cemburu atau tidak saat aku dipeluk secara tiba tiba kemarin. Jujur aku merasa malu didepan teman temanku saat dipeluk seperti itu. Entah kenapa aku sangat takut jika Jendra nantinya akan merasa jijik denganku atau tidak mau berhubungan denganku lagi.

        Kali ini kami mengerjakan dirumah Jendra sesuai jadwal. Dan saat ini aku sedang mengumpulkan materi yang akan kami kerjakan nanti. Aku sengaja mencicilnya, takut tugasnya semakin menumpuk dan akhirnya membuatku malas untuk mengerjakannya.

        Semenjak mengenal Jendra aku merasakan perubahan dalam diriku saat itu. Kelakuanku yang tidur dikelas mulai berkurang dan aku mulai fokus pada pelajaran meskipun aku terkadang masih merasa malas mengikuti pelajaran atau malas mengerjakan, namun Jendra mau mengajariku dimana letak sulitnya pemahamanku tentang materi.

        3 hari setelah Jendra mengajakku duduk dibawah pohon rindang kemarin aku juga merasa Jendra semakin baik padaku. Dia tidak lagi bersikap dingin atau acuh padaku. Dia mulai mengajakku berbicara walaupun sekedar bertanya 'apa kamu paham materinya?' Dan jika aku berkata 'tidak' maka dia bersedia mengajariku. Bahkan dia dengan senang hati memberikan nomor ponselnya padaku saat aku memintanya. Hubunganku dan dia semakin baik dan hangat. Ini merupakan perkembangan yang baik untukku dan Jendra.

        Siang ini aku dan Jendra membeli makanan bersama lalu memakannya didalam kelas bersama sama. Ini terlihat romantis untukku karena pertama kalinya aku melakukan ini bersama dengan orang yang kusuka dan selalu membuatku penasaran ini. Demi Jendra aku bahkan mengabaikan Dara dan Tina yang mengajakku jajan bersama. Untungnya kedua sahabatku itu paham dan mengerti aku dan juga selalu mendukungku.

        "Wah, bukankah mereka terlihat romantis? Itu memberi kesan seperti kencan berdua disekolah, tau." Sindir Dara yang datang bersama Tina dan tersenyum penuh arti itu. Aku hanya tersipu malu sementara Jendra tersenyum tipis.

        Ini sudah ketiga kalinya aku melihat Jendra tersenyum. Dia benar benar tersenyum? Aku senang sekali! Lihatlah bibirnya yang sangat terlihat berbentuk hati itu. Kemudian aku berbisik padanya. "Kamu tidak marah diledek oleh mereka berdua?"

"Tidak." Dia berbisik juga padaku.

        "Untuk apa? Mereka berdua hanya menggoda kita. Itu menggelikan untukku. Ternyata seperti ini rasanya memiliki teman." Ucapnya santai dan masih berbisik. Aku tersenyum memandangnya. Dia juga menatapku.

        "Lihat? Sekarang mereka sedang berbisik sesuatu. Membuatku merasa iri saja." Sindir Dara lagi dengan nada yang dibuat buat. Dia berani mengucapkan itu didepan Jendra. Membuatku malu saja! "Makanya cepatlah mencari teman laki laki! Ajak kencan dia dan kenalkan padaku." Sahutku menyuruhnya dan saat itu juga kami berempat tertawa menertawakan tingkah kami sendiri.

***

        Saat ini aku sedang menunggu Jendra didepan gerbang sekolah karena kami akan pulang bersama menuju rumah Jendra untuk melakukan belajar kelompok. Sejujurnya aku belum pernah datang kerumah Jendra. Ini pertama kalinya. Aku sangat gugup dan juga penasaran seperti apa isi rumahnya dan orang orangnya. Dan tiba tiba sesuatu terlintas dipikiranku, apa anggota keluarga Jendra juga memiliki sifat dingin seperti Jendra juga? Atau sebaliknya?

MELTED MY BOYFRIEND[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang