Hancur

28 2 0
                                    

Author POV

Hari ini Kyra meminta Jendra untuk menemaninya pergi ke sebuah pusat perbelanjaan. Ini adalah hari terakhir bagi mereka untuk bersenang senang karena setelah ini mereka akan menghadapi ujian kenaikan kelas yang dilaksanakan 2 minggu lagi setelah olimpiade Jendra hari itu.

Tentu saja Kyra tidak akan menyia nyiakan waktu yang berharga untuk bersantai bersama Jendra ini. Ia yakin pasti Jendra akan sulit diminta untuk bertemu saat sudah sibuk belajar nanti.

Jendra juga sudah berusaha menolak dan memilih berjalan jalan ditempat sederhana saja. Tetapi bukan Kiara namanya jika ia tidak berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan. Mau tidak mau Jendra menuruti kemauan Kyra.

Kyra memainkan mesin permainan bersama Jendra dengan kartu milik Kyra dan mereka tidak memerlukan koin lagi.

"Ayo main bersamaku." Ajak Kyra masih dengan semangat 45-nya.

"Jangan lama lama, Ky. Kita harus belajar untuk ujian kenaikan 2 minggu lagi."

"Untuk itu aku mengajakmu refreshing sekarang sebelum otak kita benar benar terkuras besok. Bukankah aku pacar yang baik?"

"Oke, tapi setelah ini kita akan pulang."

"Beres pak bos."

Jendra mengajari Kyra cara memainkan permainan yang benar benar membuat Kyra bingung bagaimana cara memainkannya. Kyra tertawa saat Jendra juga tidak berhasil memainkan permainan mereka.

"Bagaimana bisa mengajariku jika kamu sendiri saja tidak tahu aturan permainannya." Ledek Kyra lalu tertawa membuat Jendra ikut terkekeh juga.

Dari kejauhan Dio melihat Kyra dan Jendra sedang bermain dibeberapa permainan timezone. Saatnya memecah belah hubungan keduanya dengan idenya satu ini. Dia yakin kedua sejoli itu akan berpisah dengan cepat setelah rencananya kali ini sudah terlaksana dengan sempurna.

"Hallo, pasangan sejoli terpopuler satu sekolahan."

Kyra menoleh kesumber suara. Wajahnya yang awalnya terlihat sumringah berubah menjadi geram dan seperti tidak senang dengan kehadiran Dio. Jendra juga merasakan hal yang sama. Mereka sangat terganggu dengan keberadaan Dio.

"Kali ini apa yang mau kamu lakukan. Seberapa kerasnya usahamu memisahkanku dan Jendra. Itu tidak akan pernah terjadi. Aku dan Jendra sudah dipastikan berjodoh. Seberat apapun rintangannya kami pasti akan menyelesaikannya bersama sama."

Dio tertawa sinis. Dia terlalu meremehkan ucapan perempuan yang dulu sempat mengejar ngejar dirinya itu. "Serius?"

"Aku ingin berbicara sesuatu yang penting dengan Jendra. Dan dia harus tahu." Dio tersenyum misterius.

Kyra menatap Jendra dengan penuh kekhawatiran. Jendra hanya memberikan tatapan datar dan dinginnya.

"Kita pergi saja, yuk. Tidak penting meladeni orang yang berusaha menghancurkan hubungan kita." Dengan cepat Kyra menarik lengan Jendra meninggalkan tempat bermain dan Dio.

"Jen. Kamu harus tahu selama ini Kyra tidak benar benar menyukaimu."

"Rencana apa yang kamu lakukan kali ini?!" Bentak Kyra dengan suara kerasnya membuat beberapa orang berlalu lalang menatapnya bingung.

"Aku tidak merencanakan sesuatu. Aku hanya ingin Jendra tahu jika dia menyukai perempuan yang salah selama ini."

"Maksudmu apa?" Kali ini Jendra merasa penasaran dengan ucapan Dio barusan. Jendra tahu dia sangat membenci Dio karena terus berusaha mengusik hidupnya dan juga Kyra. Tetapi ucapan Dio membuatnya tergugah untuk ingin tahu lebih dalam apa maksudnya.

MELTED MY BOYFRIEND[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang