Menjadi Asing

21 2 0
                                    

Author POV

Lima hari kemudian...

Lima hari tidak terasa sudah berlalu. Selama itu juga hubungan Jendra dan Kyra sudah seperti kedua sejoli yang tidak pernah saling mengenal. Keduanya acuh terutama Jendra. Dia mulai kembali menjadi dirinya yang dingin dan acuh pada sekitarnya seperti dulu.

Mereka bahkan sudah tidak duduk bersama saat pagi setelah mereka bertengkar Jendra memilih berpindah tempat duduk dibelakang sendirian dan Kyra kembali duduk bersama Dara. Keduanya benar benar seperti orang yang tidak saling mengenal.

Jendra tidak pernah membalas pesan yang dikirimkan Kyra untuknya dan juga Jendra selalu mengabaikan panggilan telepon dari Kyra, bahkan sesekali Jendra merejectnya. Saat berpapasan keduanya hanya saling bertatapan canggung lalu memilih diam dan kembali seperti tidak saling mengenal.

Kyra terpaksa menceritakan semuanya pada kedua sahabatnya peristiwa menyakitkan itu hingga Dara juga berusaha menjelaskan hal yang sebenarnya pada Jendra. Tetapi Jendra terlalu merasa kecewa akan hal yang dilakukan Kyra.

Jendra selalu menghindar jika Kyra akan menghampirinya dan menjelaskannya. Bahkan Jendra tidak pernah menoleh sedikitpun pada Kyra saking kecewa dirinya. Kyra benar benar sudah menghancurkan perasaannya.

Ujian kenaikan kelas semakin dekat. Jendra memilih menyibukkan dirinya dengan buku buku mata pelajaran daripada memikirkan masalahnya dengan Kyra meskipun sulit. Dia bahkan membuang semua surat yang dituliskan Kyra untuknya selama pelajaran berlangsung. Sebisa mungkin dia mengalihkan Kyra diotaknya dengan terus menyibukkan diri. Apapun itu yang terpenting sejenak saja ia melupakan masalah yang cukup membuat perasaannya goyah.

Kyra tidak bisa tidur karena terus memikirkan Jendra. Penampilannya terlihat hancur dan tidak terawat. Kedua kantung matanya menghitam dan matanya selalu berakhir sembab dipagi hari saat sekolah. Ia tidak perduli dengan keadaannya. Yang terpenting Kyra selalu berusaha berbaikan dengan Jendra.

"Aku mohon. Ini permintaan maafku yang terakhir, setelah ini aku tidak akan memaksamu lagi." Mohon Kyra namun Jendra masih bersikukuh mengacuhkannya. Kyra tahu mungkin ini fatal.

Berkali kali Kyra menghampiri Jendra namun kehadirannya tidak diperdulikan dengan laki laki itu. Jendra yang dulu muncul lagi. Kini Jendra hanya perlu bersikap dingin seperti dulu sebelum mengenal Kyra. Hanya itu yang harus ia lakukan.

"Sudahlah, mungkin Jendra butuh waktu untuk sendiri." Ucap Dara menenangkan Kyra yang terus berusaha menjelaskan pada Jendra namun berujung Jendra tidak merespon dan malah terus menghindarinya.

"Dia masih tidak mau mendengar penjelasanku. Apa yang harus aku lakukan sekarang untuk membuatnya kembali lagi." Frustasinya.

Dara memilih untuk menghampiri Jendra dan menjelaskan semuanya. Setidaknya untuk kali ini Jendra harus mendengarkannya jika ia tidak mau mendengarkan penjelasan dari Kyra.

"Bisa tidak kita bertemu dicafe samping sekolah sepulang sekolah nanti? Ada hal penting yang ingin aku sampaikan."

"Jika itu mengenai Kyra aku tidak bisa. Aku harus belajar untuk ujian yang sudah terlihat didepan mata."

"Please, dengarkan dulu. Setelah itu terserah padamu mau percaya atau tidak aku tidak perduli. Yang penting aku sudah mengatakannya. Ini kulakukan demi Kyra yang terlihat menyedihkan sejak 5 hari belakangan ini."

"Apa kamu mau terus membelanya? Aku baru ingat, kamu kan sahabat terbaiknya, tentu saja akan terus membelanya jika sahabatmu itu berbuat salah, iyakan?"

"Semuanya sudah jelas dan tidak ada yang perlu dijelaskan lagi. Aku sudah paham dan mengerti semuanya. Aku tidak mau terus seperti ini. Aku tidak mau mendengar penjelasan apapun lagi. Bagiku ini sudah sangat sangat sangat jelas."

MELTED MY BOYFRIEND[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang