Selamat Tinggal

65 6 3
                                    

Jendra POV

        Setelah mendengar semua penjelasan Dara saat itu, aku menjadi tersadar bahwa aku memang bersalah. Pertama, tidak mau mendengarkan penjelasan Kyra terlebih dahulu dan yang kedua dengan bodohnya aku percaya dengan ucapan Dio yang jelas jelas ingin menghancurkan hubunganku dengan Kyra.

        Kyra juga sudah tidak berusaha mendekatiku lagi untuk mengajakku berbicara atau bahkan memintaku untuk memaafkannya lagi. Dia terlihat menjalani hari harinya seperti biasa dengan teman temannya melakukan hal hal yang hanya disukainya.

        Penampilannya juga terlihat jauh lebih baik dari hari hari sebelumnya. Senyumnya tampak membuatnya semakin cantik dan menawan. Dia terlihat sedang menceritakan sesuatu kepada kedua sahabatnya didepan. Aku hanya bisa mengamatinya jari jauh sekarang.

        Ujian kenaikan kelas memang sudah berakhir. Aku sedikit kagum pada Kyra karena dia belajar begitu giat untuk ujiannya kali ini. Aku berharap dia mengalahkanku dinilainya nanti. Dara memang tidak berbohong pada ucapannya.

        "Pengumuman nilai ujian sudah ada dimading. Ayo kita lihat bersama dan ayo kita lihat siapa yang terendah diantara kita." Itu ucapan Kyra dengan antusias. Tangannya menarik kedua lengan temannya untuk mengikutinya. Satu persatu siswa melihat nilai mereka di papan pengumuman. Begitu juga denganku.

        Nilai Kyra cukup memuaskan. Dia berada diurutan kedua setelah aku yang berada pada urutan teratas. Disusul Malik, Dara dan Tina. Aku merasa senang setidaknya Kyra memiliki banyak perkembangan pada mata pelajaran yang dia ikuti.

        Dia menghampiriku setelah berbisik pada Dara. Tangannya terulur mengajakku berjabat tangan. "Selamat ya, namamu berada diurutan pertama. Dan namaku berada dibawahmu." Ucapnya. Aku membalas uluran tangannya dan tersenyum tipis. Ini pertama kalinya kami berinteraksi setelah lumayan lama hubungan kami merenggang.

"Aku senang nilaimu semakin meningkat."

        "Ya, setidaknya bergadangku selama 2 minggu terakhir tidak berakhir sia sia. Meskipun memang sulit mengalahkanmu. Kamu kan murid terpintar dikelas." Dia terkekeh pelan dan berusaha menyelipkan candaannya padaku. Aku bahkan merindukan masa masa kami saat dulu masih dekat.

        Aku berniat kembali ke kelas namun sebuah tangan mencegah lenganku dan juga suara seseorang memanggilku agar aku tidak pergi. Aku berbalik dan Kyra masih terdiam ditempatnya. "Sebagai tanda perayaan kita semua naik kelas, bagaimana jika kita merayakannya dengan makan makan bersama. Aku, kamu, Dara, Tina dan juga Malik sepulang sekolah nanti."

        Tanpa pikir panjang aku menyetujuinya dan dia tersenyum lalu kembali menghampiri Tina dan Dara. Mereka pergi entah kemana dan aku memilih kembali kekelas. Aku mempersiapkan diriku untuk menemui Kyra sast pulang sekolah nanti.

***

        Aku memutuskan mengenakan pakaian casual untuk bertemu dengan Kyra dan yang lainnya nanti. Pilihanku jatuh kepada kemeja putih tulang polos lengan panjang yang ku lipat hingga siku. Ini adalah baju kesukaan Kyra saat kami membeli bersama dengan warna senada.

        Aku berusaha berpenampilan sebaik mungkin karena ini kali pertama aku berada dicafe bersama Kyra setelah lumayan lama kami tidak saling bertemu dengan santai seperti ini meskipun tidak berdua saja dan ada teman teman yang lainnya.

        Ponselku berdering, notif dari grup dan Kyra yang mengirim pada grup kami, dan aku membukanya.

Kyra : Maaf, mungkin aku sedikit terlambat karena mamaku memintaku untuk menemaninya mengunjungi papa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MELTED MY BOYFRIEND[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang