Final Ujian Chunin, Dimulai

5K 238 7
                                    


"YOSH... AKHIRNYA SELESAI JUGA TEBAYOU... "Teriak Naruto bahagia menatap 20 gulungan terisi tulisan huruf kanji yang sambung menyambung, membentuk satu formula akhirnya selesai juga. Ini adalah hasil kerja kerasnya selama 25 hari terakhir. Sudah 28 hari berlalu, dan tinggal dua hari lagi sebelum diadakannya final Ujian chunin.

Tengah malam mencekam saat itu, dimana semua warga tidak ada lagi yang beraktifitas. Semua sudah tertidur pulas setelah kelelahan seharian beraktifitas. Kecuali Naruto tentunya yang sejak kemarin masih menyelesaikan proyeknya ini.

Latihan fisiknya telah ia hentikan sejak dua hari yang lalu, dan Fokus untuk menyelesaikan proyek ibunya. Entah kenapa muncul bayangan di kepalanya tentang tidak adanya waktu lagi yang cukup untuk menyelesaikan semua ini. Ia mencurahkan segala yang ia miliki untuk mengakhiri proyek ibunya.

"YATTA... AKHIRNYA KAMI BISA PERGI JUGA... BOS.." Teriak bunshin yang melepaskan kuas dan kanvas ukiran huruf kanji mereka di atas piring berisi tinta hitam. Naruto menyeringai lebar mendengarkan perkataan bunshinnya, kemudian menganggukkan kepalanya.

Poof, poof, poof

Satu persatu bunshin menjadi gumpalan asap, menandakan mereka telah menghilang. Kerja keras mereka telah selesai, entah akan berhasil atau tidak, belum ada yang tau. Naruto mengambil salah satu gulungan, memperhatikan hasil karyanya sendiri, melanjutkan proyek ibunya.

"Kaa-chan.. Kau bisa melihatnya kan... Aku berhasil" gumamnya tersenyum bangga karena ia telah menyelesaikan proyek ibunya, harapan ibunya. Ia lalu memperhatikan baik-baik posisi dari tulisan kanji.

'Jika benar seperti bayangan Kaa-chan yang ada si gambar, seharusnya akan membentuk seperti lambang Uzumaki. ' Pikir Naruto mengangkat jempolnya, kemudian menggigitnya sampai berdarah. 'Kontrak darah, di sertai chakra. Kaa-chan... Semoga ini berhasil' pikirnya.

Ia kemudian menggambarkan lambang Uzumaki di tengah gulungan itu, kemudian pada bagian pojok bawah, di akhir huruf kanji, ia menempelkan ibu jarinya. Tangan kirinya kemudian melakukan handseal ram. 'Sekarang tinggal mengalirkan chakra.. ' Pikirnya.

Fuinjutsu : Shiki No Hiraishin 'gumammnya pelan. Saat ia mengalirkan chakra, huruf kanji yang membentuk di dalam gulingan itu, bergerak, seolah di serap oleh jempolnya itu, menyerap kedalam tubuh Naruto.

'Kusso... Sakit sekali... ' Pikirnya mengerang, menahan rasa sakit luar biasa. Huruf demi huruf bergerak cepat masuk ke dalam tubuh Naruto, menempel di seluruh kulitnya, darintangan, kaki, wajah, semua bagian tubuhnya, sampai akhirnya semua huruf kanji selesai di serap.

'Tahap berikutnya' pikirnya mengangkat tangan kanannya itu, kemudian menempelkannya tepat di lambang Uzumaki yang ia tuliskan menggunakan darahnya.

FUIN " teriaknya keras. Seketika seluruh huruf kanji di dalam tubuhnya bergerak kembali ke telapak tangannya, melewati pembulu darah, mengikuti alirannya sampai ke tengah lambang Uzumaki. Naruto mengerang, menahan rasa sakit luat biasa dalam tubuhnya. Sekitar 8 detik akhirnya proses selesai juga.

'Huft.. Hoh... Ini.. Melelahkan sekali... Tebayou..' Pikir Naruto mengangkat telapak tangannya, dihadapkan ke wajahnya. Di sana terlihat lingkaran, lambang Uzumaki sebesar lingkaran di hita-itae Konoha. Naruto tersenyum melihat hal itu, berhenti mengalirkan chakra, sehingga lambang itu menghilang.

Ia kemudian menatap satu gulungan lainnya, dalam keadaan terbuka. Ia menggigit ibu jari tangan kirinya, kemudian melakukan hal yang sama seperti yang pertama ia lakukan pada tangan kanannya. Ritual yang sama sehingga menciptakan lambang Uzumaki yang sama juga pada tangan kirinya.

"Yosh... Sekarang waktunya untuk mencobanya tebayou.. " Gumam Naruto ingin berdiri, tapi sayang tubuhnya tidak sanggup lagi, dan akhirnya terbaring disana langsung tertidur, meninggalkan kekacauan di ruangannya itu. Gulungan berhambiran, tinta, begitu juga susunan gulungan di lemarinya tidak beraturan, seperti kapal yang habis tabrakan.

Rise uchiha uzumaki narutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang