Kepedihanku

6.7K 368 19
                                    


"Konoha tidak banyak berubah sejak saat terakhir aku belum koma.. Hmm... " Gumam Naruto melangkah diantara hiruk pikuk padatnya aktivitas Konoha. 'Meskipun ada hal yang berubah drastis' lanjutnya di pikirannya.

Tatapan warga konoha padanya berubah 180 derajat. Ia sudah bukan lagi dilihat seperti dulu lagi, kini ia berbeda seperti harapannya. Tidak ada lagi tatapan sinis ingin melumatnya, tidak ada lagi tatapan menolak keberadannya. Kenyataannya beberapa warga tersenyum menawarkan barang jualan mereka padanya.

Ia melanjutkan perjalanannya menikmati Konoha. Ia benar-benar merasa hidup kali ini. Tidak lagi tertekan oleh tatapan-tatapan menyedihkan warga. Tidak lagi terbuai oleh kebencian warga yang ia rasakan padanya, meski ia dianggap sebagai orang asing karena tidak pernah di oihat sebelumnya.

Ia mengenakan pakaian lengan pendek seperti kebanyakan uchiha, hanya saja warnanya ungu kemerahan gelap. Celana panjang berwarna hitam dengan sepatu Shinobi berwarna biru. Tidak ada lambang Uchiha atau Uzumaki di belakang pakaiannya, murni polos tak ada identitas sama sekali.

Ia melangkah melewati Dango stand, dimana terlihat beberapa Shinobi sedang menikmati makanan mereka. 'Uchiha Takaji, Uchiha Kagome... Kurasa aku beruntung masih hidup sampai sekarang menikmati masa bebasku' pikir Naruto membayangkan dua rekannya saat ia masih berada dalam team Genin dulu.

Masa-masa cukup indah dulu ia lewati bersama dua rekannya yang telah tewas mendahuluinya di bantai oleh dua Uchiha lainnya, Itachi dan Ayahnya sendiri. Sangat tragis memang kejadian yang menimpa Uchiha Klan sebelum ia siuman. Dan mungkin jika ia sudah Siuman saat itu maka ia juga akan berada di dalam tanah bersama dengan Uchiha lainnya.

'Aku penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada Shisui Sensei. Ia jauh lebih kuat dibandingkan Itachi dan ia menurut informasi dari jiji ia menghilang dan bunuh diri lalu meninggalkan catatan penyebab kematiannya' pikirnya lagi.

Shisui Uchiha adalah sosok kakak baginya dan ia juga adalah jounin senseinya bersama dua uchiha lainnya. Hanya uchiha yang bisa menjadi sensei Uchiha, itulah aturan mutlak di konoha pada masa kejayaan Uchiha sebelum di bantai oleh Itachi. Ia juga tau kalau Itachi dan Shisui asalah sahabat akrab dimana sudah seperti saudara kandung. Itachi menganggap Shisui juga seperti kakaknya sendiri.

"OI GAKI... TERUSKAN LANGKAHMU DAN HANYA MELEWATIKU SEOLAH KAU TIDAK MELIHATKU LALU KAU AKAN MATI" terdengar suara teriakan dari dalam warung Dango menarik perhatian Naruto.

"Anko Chan... Kau mengenal Bocah itu?" Tanya seorang gadis cantik dengan bola rmata merah zamrud indah pada si jounin bergelar sexy itu. Anko hanya menjawab dengan seringai saja mengabaikan pertanyaan gadis itu saat melihat Naruto melangkah masuk ke warung dengan grin lebar di wajahnya.

"Ao... Kau memanggilku kesini seperti itu, berarti kau berniat untuk mentraktirku... Anko Chan.. " Sapa Naruto duduk manis di samping Anko. Mata merah Zamrud itu menyipit mendengarkan sapaan Naruto.

'Sangat jarang seorang pria akrab seperti ini dengan Anko.. Siapa bocah ini' pikir gadis itu.

"Yah... Aku akan mentraktirmu asal kau mengakui kalau Dango adalah makanan para dewa" jawab Anko memasukan potongan Dango ke dalam mulutnya lalu mengunyahnya pelan.

"Heh... Kau sudah tau jawabanku tapi kau masih bertanya" respon pelan Naruto sedikit menghela napas.

"Aku hanya berusaha Gaki... Lagi pula apa enaknya mie panas panjang seperti itu. Sama saja dengan memakan terigu tanpa rasa" komen Anko mengejek Ramen kesayangan Naruto. Si rambut merah itu langsung menatap horor Anko.

"Oh yah... Itu masih lebih baik dibandingkan Dango seperti tai kuda.. Guekkk" balas Naruto sambil mengeluarkan lidahnya seolah jijik.

"Apa kau mau mencari masalah denganku Gaki..." Ucap Anko berbalik cepat menempelkan keningnya di kening Naruto dengan ekspresi mata bulat putih mulut membuka siap berargumen.

Rise uchiha uzumaki narutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang