Reaction

4.3K 210 10
                                    


Ruang Rapat Council.

Tempat paling di agungkan di desa Konoha itu terlihat sepi, meski sangat jelas semua petinggi desa terkuat itu bertengker di kursi mereka masing-masing. Sepertinya rapat kali ini adalah rapat coucill Shinobi, melihat tidak ada seorang pun perwakilan dari warga biasa seperti rapat-rapat umum yang di adakan sebelum-sebelumnya, semua murni perwakilan klan di desa itu dan seorang perwakilan Anbu.

Bertindak sebagai pemimpin rapat, Minato Namikaze, Yondaime Hokage, pemimpin resmi desa ini untuk sekarang. Di sebelah kanannya, duduk di kursi tunggal, Tsunade Senju yang bertindak sebagai perwakilan Rumah sakit, juga sekaligus sebagai dewan Council atas nama klan Senju. Di samping kirinya ada kursi kosong, kursi yang dulunya di tempati oleh Sandaime Hokage.

Jauh ke depan, ada tiga orang lain yang cukup di segani di desa, para petua Konoha, Geng Danzo, yang beranggotakan Koharu, juga Homura. Sedang yang berada di sisi panjang, duduk saling berhadapan di antara meja rapat itu seluruh ketua klan desa, dan perwakilan shinobi, juga Anbu.

"Jadi untuk apa di adakan rapat ini, Yondaime?" suara malas shikaku terdengar saat itu. "Padahal hari ini hari liburku dan kupikir aku bisa menghabiskan waktu bersama tempat tidurku, atau bermain Shogi." Lanjutnya memegangi keningnya, terkesan tidak ikhlas mengikuti rapat ini.

Minato memberikan sebuah senyuman tipis, mengingat bagaimana malasnya si jenius dalam strategi itu. "terlebih dahulu aku minta maaf sudah mengganggu istrahat kalian semua para anggota council Shinobi." Respon Minato pelan seperti biasanya, "Aku sengaja mengadakan rapat hari ini, karena hal ini tidak bisa di tunda atau di undurkan lagi, sebelum terjadi kesalah pahaman pendapat."

"Apa maksudumu kesalah pahaman pendapat itu, Minato? Aku tidak tau ada hal segenting itu hingga membuatmu khawtir" ujar Koharu sinis. Tentu saja itu menjadi pemikirannya, karena jika ada hal yang membuat semua orang salah paham, pastilah hal ini sangat urgen, sampai di adakan rapat seperti sekarang ini, hanya untuk membahasnya.

"Humph.. jangan bilang kalau ini berhubungan dengan masalah ujian Chunin yang akan di adakan di Suna?" suara ini adalah milik Inoichi.

"memangnya ada masalah apalagi dengan Suna? Bukannya semua sudah berakhir sejak semua terungkap sebagai kesalah pahaman saja, ulah Orochimaru?" komen Choza Akimichi.

"jangan bilang kalau Suna akan mencoba melakukan invasi atau semacamnya lagi" tambah Tsume penasaran.

"Jika memang hal itu terjadi, maka nama Konoha sebagai Desa terkuat benar-benar jatuh jauh ke dalam tanah," respon Danzo pelan, dengan suara seraknya, menarik perhatian seluruh anggota rapat. "Kejelasan permasalahan Konoha dengan desa lain yang menyerang kita pada invasi 3 tahun lalu sampai sekarang masih belumlah menunjukan titik terang. Di samping itu, permasalahan desa yang begitu mudah memaafkan Suna atas penghianatan mereka benar-benar tidak bisa di tolerir" lanjutnya mengungkit masa lalu.

"Atas nama Kami-sake, Danzo.. bukankan semua ini sudah selesai tiga tahun yang lalu? Kenapa kau masih membawa-bawanya ke meja rapat" suara tegas Tsunade, tidak suka tak kala ada seseorang yang mencoba menekan anak mantunya.

"Jika memang permasalah ini sudah selesai, kenapa kejelasan status kita dengan Iwagakure masih belum pasti sampai sekarang?" Tanya Danzo mencoba menekan skala permasalahan. Semua orang terdiam, karena memang benar kalau konoha dan Iwagakure, juga beberapa desa kecil yang melakukan invasi dulu, kecuali Suna, masih bisa di bilang belum setenang yang di inginkan.

"Konoha menurunkan derajatnya, menerima penghinaan di serang di dalam kandangnya sendiri, dibantu oleh duri dalam daging dan tidak melakukan apapun untuk membalas tindakan mereka. Secara tidak langsung kita telah menunjukkan kalau kita benar-benar pengecut, tidak berani melakukan apapun setelah di injak-injak di dalam rumah sendiri." Tembahan kalimat Danzo itu mendapatkan respon anggukan dari Koharu dan Homura.

Rise uchiha uzumaki narutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang