Penghapusan Tirani

3.6K 186 0
                                    

Beberapa saat sebelumnya

"Aku tidak menyangka kalau Kusagakure juga memiliki pemandian air panas yang begitu indah" ungkap Jiraiya genit, tengah menikmati hangatnya air panas di setengah bagian tubuhnya. Ia menyandarkan tubuhnya di pinggir kolam mini itu, bak seorang raja yang menikmati waktu santainya.

"Dan tempatnya begitu dekat dengan pemandian para gadis bidadari.." Lanjutnya mengeluarkan teropong, berbalik lalu menyorot ke arah suara para gadis yang sedang bermain air. Dengan wajah merah di kedua pipi, dan sedikit darah segar keluar dari hirungnya, pikirannya bisa dengan mudahnya mendapatkan ilham dari 'pencarian ' ini.

"Oh Kami-Sama.. Meski aku akan mati hari ini, aku sudah siap" runtuknya semakin menikmati keadaan saat ini. Sangat indah, terlebih hanya ia sendiri yang berada di tempat itu, tanpa ada yang lainnya.

BOOOMMMMM

Terdengar ledakan keras dan sedikit goncangan di bumi pijakannya. Ekspresi sang Sannin berubah saat itu juga, menjadi sangat serius. Ia menatap sejenak ke arah suara ledakan, lalu melihat gumpalan debu mengerupsi ke udara daei arah hutan utara Kusagakure.

'Sepertinya ada yang sedang bertarung hebat' Pikirnya serius, hilang sudah reaksi genitnya, lalu matanya kemudian melebar. 'Jangan-Jangan... Ia menemukan Orochimaru' tanpa berpikir panjang laig, Ia langsung melompat ke arah pakiannya di letakkan lalu menuju itu.

Beberapa saat kemudian.

Jiraiya berdiri di salah satu dahan pohon, tepi area ledakan yang hancur karena jutsu Naruto. Matanya melebar melihat penghancuran luar biasa seperti ini. Ia tidak bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi. Ia melihat ke bagian tepi, di sana ada sosok pria rambut merah, tengah mendakati seorang wanita. Ia mengambil teropongnya dan memastikan siapa sosok itu.

'Na-Naruto.." Gumammnya ketika melihat tiga tanda lahir di wajah si uzumaki itu. Dengan cepat ia memasukan kembali teropongnya, lalu melompat ke arah bocah remaja itu.

"Ka-Kami sama.. Apa yang sedang terjadi di sini" gumam Jiraiya sangat terkejut.

"Jiraiya, sang Gamma Sannin.. " Respon pelan si rambut merah yang hanya meliriknya saja.

"

'Tidak salah lagi, ia adalah... Uzumaki Naruto...' Pikir jiraiya yakin kalau anak remaja di hadapannya adalah orang yang ia cari. "Naruto?" Gumammnya masih ragu. Naruto meliriknya sejenak dan hal itu membuatnya sangat pasti." Naruto... Apa yang terjadi di sini?" Tanya Jiraiya sangat penasaran.

"Tidak ada hubungannya denganmu. Lagi pula aku tidak pernah berutang penjelasan padamu, Jiraiya" jawab Naruto datar, menonaktifkan Doujutsu-nya. Mata Jiraiya menyipit ketika menerima respon perih dari adik seperguruannya itu.

Di sisi lain, yang menjadi lawan Naruto juga ikut tertarik ingin tau 'Ja-Jadi dia, Jiraiya rekan Orochimaru' pikir Guren sambil memegangi leheranya.

"Ini bukan utang penjelasan atau tidak gaki... Ini tentang tindakanmu yang sudah terlalu jauh menyerang pemimpin Kusagakure" komen Jiraiya sangat serius. "Kau pasti tau kalau Konoha adalah musuh desa ini, dan Kusa adalah salah satu aliansi dari Iwa, Ame dan Oto. Akibat perbuatanmu ini akan berimbas juga ke Desa" lanjut si Gama Sannin. Naruto mengembalikan katana-nya ke dalam sarungnya yang berada di belakang pinggangnya.

Perlahan ia melangkah ke arah Guren. "Aku tidak perduli apakah perbuatanku ini akan membias ke Konoha atau tidak. Aku akan melakukan apapun yang kuinginkan, bahkan jika desa itu menentangku" jawab Naruto, tidak begitu peduli pada arahan Jiraiya.

Merasa di abaikan, sang Sannin mengerang 'Bocah ini, ia benar-benar sudah di luar batas, aku harus melakukan sesuatu pada sikap Arrogannya itu sebelum ia menjadi Uchiha Madara berikutnya' pikir Jiraiya kesal. Naruto menjongkok di samping wanita manis pengendali kristal yang sudah tidak berdaya itu. "Jadi kau adalah pemimpin Kusa, kurasa kau tau apa yang sebenarnya terjadi pada Daizugakure bukan?" Bisik Naruto. Guren menatapanya serius saat itu juga

Rise uchiha uzumaki narutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang