[20] buat kamu dulu

1.6K 315 13
                                    

Sudah senin lagi. Itu artinya mereka semua harus kembali bangun pagi dan kembali bekerja.

Setelah weekend kemarin banyak hal yang terjadi di antara empat belas orang penghuni kos komplek utara. Ada yang manis, ada pula yang pahit. Hidup memang seperti nasi liwet, yang awalnya tertata rapi pun, kalau sudah tersentuh pasti akan bercampur aduk juga.

Sudah kembali ke kantor, itu berarti akan ada tugas-tugas baru yang akan diberikan. Setelah minggu-minggu perkenalan awal telah terlewat, sekarang bukan saatnya lagi untuk disebut 'anak magang baru'.


Seperti pagi ini, empat belas orang itu sudah siap dengan celana jeans panjang dan atasan kaos sebatas lengan, juga sepatu kets bebas. Bukan pakaian kerja semi-formal seperti biasanya, karena memang untuk hari ini dan beberapa hari ke depan, mereka semua diberi tugas dan tanggung jawab untuk melakukan dinas luar.

Senang? Sudah tentu, pasti iya. Siapa juga yang tidak jenuh berada seharian di dalam ruangan setiap hari, dan sekarang mereka bisa menghirup udara segar, dengan pemandangan yang tidak monoton seperti kemarin-kemarin.

Dari yang biasanya cuma bisa lihat layar komputer, berkas, kertas dan printer serta alat tulis kantor, sekarang pemandangan ladang hijau sudah terhampar luas di belakang empat belas mahasiswa magang itu. Walaupun panas dan akan lebih melelahkan, tapi tak apalah, sepertinya kegiatan ke depan akan menjadi kegiatan yang menyenangkan.


Dalam salah satu bentuk Corporate Social Responsibility Guna Dharma Hartawan Group kepada masyarakat, perusahaan ini memang rutin melaksanakan berbagai kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat umum. Seperti hari ini, Hartawan Group menawarkan sebuah acara Pasar Murah yang diadakan di lahan perkebunan milik Hartawan Group. Berbagai jenis produk dijual, beras ada, tepung ada, gula ada, berbagai macam jenis daging ada, dimulai dari daging ayam, daging sapi, bahkan daging kerbau pun dijual dengan harga cukup jauh di bawah harga pasar. Tidak heran jika stan yang dibuka itu sudah dipenuhi calon pembeli walaupun layanan belum dibuka.


Lucas, Hangyul dan Yeonjun yang bekerja di bagian belakang. Menurunkan barang dari truk dan menyerahkan pada Changbin dan Seunghun sebagai penyalur yang bekerja moving dari truk menuju stan bagian belakang. Yohan memang sengaja diletakkan di depan sebagai penerima pesanan bersama dengan Doyeon. Sengaja memang, yang cakep ditugaskan di muka buat menarik perhatian. Koeun dan Arin sebagai kasir. Sihyeon, Hyewon , Yena dan Yeri yang bertugas mengambil pesanan setiap pembeli.

Semuanya sibuk, bekerja tanpa jeda, karena antrian masih panjang. Setiap selesai dengan satu pembeli, pembeli yang lain datang lagi.


Cuma Hyunsuk yang duduk di kursi, menyilangkan satu kakinya di atas paha, dan mengarahkan kipas portable ke arahnya. Hyunsuk cuma sibuk ngelapin keringat sambil main HP, terus setiap lima menit sekali mengeluh, "Panas banget ini. Gak ada AC apa?"


Sebenarnya satu tenaga tambahan sangat dibutuhkan. Tapi, apa daya kalau itu Hyunsuk, yang sekali ngangkat galon ke atas dispenser saja langsung ngos-ngosan. Lagi pula semuanya terlalu sibuk untuk berdebat tidak penting dengan Hyunsuk.

Di awal tadi Hyunsuk sudah diteriakin sama Doyeon, disuruh bantu-bantu apa kek. Eh, Hyunsuk malah bilang, "Gue bantu kok. Bantu jaga duit."

Please, gak guna.


"Suk, gantiin gue bentar deh di sini, gue kebelet." Yeonjun sudah menghentak-hentakkan kedua kakinya, menahan.

Tapi Hyunsuk langsung berdiri, "Gue juga lagi kebelet," Terus langsung pergi begitu saja.


"Suk, gantiin bentar sini, cuma masuk-masukin barang sesuai pesenan aja, gue dari tadi belum sholat." Pinta Yeri.

Tapi Hyunsuk cuma melirik, "Salah sendiri, bukannya gantian dari tadi, sekarang udah di akhir waktu sholat malah keburu-buru," Terus Hyunsuk lanjut kipas-kipas dan main HP.


"Suk, gantiin gue dong, capek banget sumpah," Lucas memijat tangan dan kakinya sambil meregangkan otot.

Hyunsuk langsung menggeleng, "Gak, lo kira gue gak capek apa?"


Tapi, giliran Arin yang mengeluh, "Aduh, haus banget ya.."

Tanpa ada selang satu detik pun, Hyunsuk langsung sigap berdiri dan menghampiri Arin.

"Lo haus? Gue beliin minum ya? Mau minum apa? Air putih dingin? Milkshake? Greentea latte? Americano? Atau apa, biar gue beliin."


Arin diam, bingung. Hyunsuk masih diam, menunggu.

Dan yang lain sudah sibuk beristigfar dalam hati. Kalau tidak ada banyak orang di sana, mungkin Hyunsuk sudah dilempar pakai ban truk angkutan saat itu juga.

 Kalau tidak ada banyak orang di sana, mungkin Hyunsuk sudah dilempar pakai ban truk angkutan saat itu juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
anak kos komplek utara― 1999' ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang