[9] cuma pacar

2.1K 390 22
                                    

Ketika adzan dzuhur berkumandang, berarti saat ini sudah memasuki waktu sholat, dan sama artinya juga saat ini sudah meemasuki jam istirahat makan siang.

"Ayo sholat dulu, sholatnya di masjid utara ya, karyawan di sini biasa untuk sholat berjama'ah tiap waktu."

Dan keempat belas mahasiswa magang itu langsung mengiyakan dan mengikuti langkah pembimbing lapangan mereka, yang berjalan lebih dulu dengan karyawan yang lain. Mengganti sepatu kerja mereka dengan sandal jepit, dan mulai menggulung lengan kemeja, juga melonggarkan dasi yang terpasang.


Sejak awal masuk sampai pada jam makan siang ini, ternyata bisa berjalan lebih cepat dari apa yang telah mereka perkirakan. Di mana para mahasiswa magang ini diperlakukan dengan baik, diperkenalkan dengan jenis pekerjaan apa kedepannya yang mungkin mereka lakukan dan bagaimana cara kerjanya.


"Capek ya?"

Awalnya Sihyeon yang berjalan di depan, bersebelahan dengan Doyeon itu mengabaikan ucapan Hyunsuk, yang berjalan menyusul dari belakang dan berusaha mengimbangi langkahnya di samping Sihyeon.


"Pelan-pelan aja dong jalannya, nanti capek." Ucap Hyunsuk lagi.

Sihyeon melirik ke arah Hyunsuk yang kini berjalan di sampingnya, bingung, sambil menatap Hyunsuk seakan bertanya, "lo lagi ngomong sama gue?"

Dan Hyunsuknya cuma ngangguk-ngangguk sambil melebarkan senyum di bibirnya.


"Capek ya?" Sekali lagi Hyunsuk mengulang pertanyaannya.

Sihyeon menaikkan sebelah alisnya, "Kayanya ini masjid gak jauh-jauh banget deh, sampe gue bisa capek cuma karena jalan dari gedung ke masjid doang."


Iya, karena memang jarak dari lobi depan gedung utara menuju masjid terdekat di kawasan ini hanya kurang dari seratus meter.

Tapi, sebenarnya bukan itu yang ingin ditanyakan Hyunsuk. Bukan itu maksudnya.


"Kayanya daritadi lo banyak kerjaan ya? Gue perhatiin daritadi kok sibuk terus."

Sekali lagi Hyunsuk menunjukkan senyum lebarnya, dan Sihyeon masih bertahan dengan wajah bingungnya.


Ini apa, sih, kok si Hyunsuk jadi aneh begini?


Merasa sedikit aneh dan terganggu dengan perubahan sikap Hyunsuk yang tidak biasa itu, akhirnya Sihyeon langsung mempercepat jalannya dan masuk ke area wudhu perempuan, sebelum kembali masuk ke dalam masjid.


Tapi, entah karena mereka semua yang jalannya terlalu lama menuju masjid, atau memang orang-orang ini yang sudah siap di masjid bahkan sebelum adzan berkumandang, saat empat belas mahasiswa itu baru saja sampai di pelataran masjid, sholat sudah dimulai.

Jadilah mereka semua menunggu dulu di pelataran masjid, sambil ngadem dan menimmati dinginnya ubin masjid.


"Eh, nanti malem lo mau makan apa? Jalan yuk, berdua aja sama gue."

"Hah?"

Lagi-lagi, entah sejak kapan, Hyunsuk sudah duduk di samping Sihyeon.


"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!"

"WKWKWKWKWKWKWKWKW!"

"ACIECIECIECIECIECIECIECIECIECIE!"

"SHSHSHSHSHSHSHSHSHS!"

Dan di seberang sana, tak jauh dari tempat Sihyeon dan Hyunsuk duduk, Lucas dan Hangyul sudah tertawa berdua sambil main sabet-sabetan sarung, menunjuk-nunjuk jahil ke arah Sihyeon dan Hyunsuk.


"Apa, sih?" Tanya Sihyeon makin merasa terganggu.

"Dua orang susah, udah biarin aja." Hyunsuk berkata agar Sihyeon tak mempedulikan dua pengganggu itu.


Lucas masih mengarahkan telunjuk ke arah mereka berdua, "Ketauan lah, si bocah kampung ini suka, kan, sama Sihyeon."

"Mundur aja, Suk. Sihyeon mana mau sama lo!" Sahut Hangyul.

"Lah lo siapa ngatur-ngatur gue?" Balas Hyunsuk dengan wajah songongnya.


Merasa semakin terganggu, akhirnya Sihyeon memutuskan untuk masuk ke dalam masjid lebih dulu, meninggalkan semua teman-temannya yang sepertinya masih tertawa di sana.


"Suk.." Yeonjun yang sedari tadi cuma diam memperhatikan, langsung menggeser duduknya mendekat pada Hyunsuk, "Gue saranin, sih, jangan. Sihyeon udah punya pacar."


Lalu Hyunsuk terdiam.


"Pacar?"

Yeonjun mengangguk mengiyakan.


"Cuma pacar, kan, bukan suami?"

"Hah?"


"Ya udah, sih. Resmi juga belom. Kok lo ikutan ngelarang gue."


Dan Yeonjun yang mengatakannya dengan tujuan baik itu, seketika menyesal.


Emang dasar kepala batu.

Biarkan sajalah Hyunsuk dengan pendirian bodohnya.

Biarkan sajalah Hyunsuk dengan pendirian bodohnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
anak kos komplek utara― 1999' ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang