[6] boleh kenal?

2.5K 427 28
                                    

"Mobil gue itu ya, dijaga baik-baik, jangan sampe lo tabrakin. Sebelum masuk kakinya bersihin dulu, nanti debu-debu jahanam dari sepatu lo ngerusak karpet mobil gue lagi. Jangan norak lo pada waktu naik mobil gue, nanti segala foto-foto, terus diakuin mobil lo lagi. Ya.. gue, sih, gak masalah, cuma, kan, bohong itu tidak baik. Terus-"

"Udah, lo aja deh, Suk, yang jalan." Koeun mengembalikan kunci mobil milik Hyunsuk, "Pusing gue."


Gimana mau gak dibikin pusing, perkara cuma mau minjem mobil buat beli nasi goreng di depan saja, aturannya sudah sepanjang tata cara pendaftaran buku nikah.

Ah, bukan aturan, sih, namanya. Emang yang punya mobil aja nyebelin.


"Gak ah, gue mau nonton acara Cooking Master indosiar." Balas Hyunsuk singkat, "Udah, lo jalan sana, keburu laper ini gue."

Ini kalau Koeun tidak ada sedikit rasa berterima kasih sama Hyunsuk karena sudah dipinjami mobil, sudah dibuang itu kunci mobil di depan wajahnya.


"LUCAS, AYO!!"

Karena terpancing emosi gara-gara Hyunsuk tadi, Koeun langsung berteriak memanggil Lucas yang masih mendekam di dalam kamar dari ruang tengah.


Tapi, yang tidak kunjung keluar membuat Koeun menghentakkan kakinya kencang menuju kamarnya, sambil membuka pintunya dengan sedikit membanting.

"Heh, lama lo, gak usah dandan!"


"Lo pergi sama yang lain aja deh, gue gak jadi."

Sudah ditunggu sekian lama, Lucas yang masih memakai boxer dan kaos oblong itu malah asyik menonton vlog terbarunya Ria Ricis yang katanya mau berhenti dan meninggalkan youtube itu, sudah mengatakan 'saya pamit', tapi beberapa hari kemudian malah 'saya kembali'.


"Yang lain siapa?"

Koeun melangkah masuk ke dalam kamar Lucas tanpa sungkan, secara Lucas itu teman sejak kecilnya Lucas, jadi keluar masuk kamarnya pun rasanya sudah tidak perlu ijin lagi, walaupun di dalam sana juga ada Hangyul, yang ikut rebahan di samping Lucas.

"Bangun gak lo?!" Koeun melempar jaket Lucas yang tergantung ke arahnya.

"Gak."


"Cas, beneran deh, makin malem, nih. Keburu pada mati kelaperan." Ucap Koeun lagi.

Lucas bangun dari tidurnya dan menatap Koeun, "Gak mau. Lo tadi ngajak-"


"Koeun, udah?"

Terdengar suara dari arah luar yang memanggil Koeun.

Suara yang belakangan ini, begitu Lucas hindari.


Koeun yang langsung mengerti kenapa Lucas yang tadi iya iya aja waktu Koeun mengajaknya ke luar, tapi tiba-tiba menolak begini, cuma menghela nafasnya panjang.

"Doyeon cuma nebeng ke indomaret depan, Cas."


Lucas masih menatap Koeun, "Gak. Mau. Gak mau."


Koeun mendengus kasar.

Yang cewe-cewe pada belum punya SIM. Changbin, Yohan sama Seunghun masih pada mules, bolak-balik kamar mandi setelah mengadakan challenge makan seblak level 13 empat porsi. Yeonjun, terakhir Koeun lihat lelaki itu masih sibuk menyetrika bajunya untuk dipakai besok. Hyunsuk, sudah jangan ditanya, Koeun males ngomongnya.

Lalu, siapa lagi yang Koeun harus mintai tolong?


"Hangyul, lo nganggur, gak?"

"Hah?"

"Anterin gue ya?" Ajak Koeun sambil menyodorkan kunci mobil Hyunsuk.


Hangyul yang memang lagi gak ngapa-ngapain juga akhirnya mengiyakan, "Ya udah, ayo."

"Gitu dong, jadi orang baik, gak kaya temen lo tuh, CUPU!"


Koeun sengaja menekankan kata terakhirnya sambil melirik Lucas.

"Heh, lo gak ngerti aja, nih, sama perasaan gue. Gue itu lagi berusaha buat...-"

Bla bla bla..


Koeun sudah berbalik meninggalkan kamar, diikuti Hangyul, meninggalkan Lucas yang masih mengomel tentang keadaan hatinya saat ini.

Lagi galau, tolong jangan disenggol.

"Nanti gue pulangnya jalan aja, gapapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti gue pulangnya jalan aja, gapapa."

"Oke, hati-hati, Doy!"


Koeun menutup kaca mobilnya dan melanjutkan perjalanannya menuju tukang nasi goreng fenomenal, yang katanya enak banget, yang harus banget dicoba kalau lagi menjalani magang di sini, yang Koeun tau dari seseorang.


"Kok lo betah, sih, temenan sama dia? Kesel, sih, gue, ngadepin Lucas lama-lama." Omel Koeun.

Hangyul yang duduk di kursi kemudi cuma senyum-senyum dan tertawa kecil saja, "Gimana, yang mau temenan sama gue cuma dia doang, sih. Hehehehe.."

Koeun jadi ikut tertawa, "Sebelas dua belas ya berarti lo sama Lucas."

"Eh, enggak dong," Hangyul menoleh ke arah Koeun, "Kisah cinta gue mulus, gak kaya Lucas, bagai tebing berbatu."

Dan suara tawa lagi-lagi memenuhi seisi mobil.


"Oh iya, kayanya kita belum kenalan langsung ya."

Kini gantian Koeun yang menoleh ke arah Hangyul, sambil mengerutkan dahinya bingung.

"Gue Hangyul. Hangyul Baihaqi Ameer," Hangyul menyodorkan tangan kanannya, "Boleh tau, siapa nama cewe yang duduk di sebelah gue?"

Koeun tertawa sejenak, sebelum membalas jabatan tangan Hangyul, "Koeun Alsava Saraswati. Panggil aja Koeun."


Dan perjalanan singkat malam itu, ditemani dengan obrolan ringan, akan membawa satu hal baru bagi keduanya.

Dan perjalanan singkat malam itu, ditemani dengan obrolan ringan, akan membawa satu hal baru bagi keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
anak kos komplek utara― 1999' ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang