[18] kacau dua kali

1.5K 309 19
                                    

"Han, lo mau dengerin cerita gue gak?"

"Gak, makasih."

"Kok lo gitu, sih, katanya temen."


Yohan yang tadinya baru mau memejamkan matanya dan tidur siang itu langsung bangun dan mendudukkan tubuhnya bersandar di dinding, tersenyum dan menepuk pundak Changbin.

"Gue tau, tiap lo begini, pasti ada masalah."

Changbin diam lalu mengangguk.

"Maaf, nih, bukannya gue mau jadi teman yang tidak peduli, tapi masalah gue sendiri udah banyak."

Terus Yohan langsung dilempar bantal sama Changbin.

Bodo amat, Changbin yang sekarang lagi misuh-misuh sendiri itu langsung ditinggal tidur sama Yohan.


"Gue, kan, kemaren lagi jalan sama Yeoreum."

Karena yakin teman satu kamarnya itu belum tidur, Changbin tetap bercerita. Yohan yang sudah ngantuk berat tapi jadi tidak bisa tidur gara-gara Changbin itu langsung menutup wajah dan telinganya dengan bantal.

"Eh, ke gep sama Yehana, anjir!"


"Bodo amat! Mampus! Siapa suruh selingkuh."

"Ya, kan, gue sayang-"


Kini giliran Yohan yang melempar Changbin dengan bantal, sekaligus sama botol tupperware yang tergeletak belum dicuci di samping kasur.

"Sayang palalu sayang! Kalo sayang itu sama satu orang, mana ada sayang sama empat cewek sekaligus!"

Yohan hampir saja berteriak dengan suara yang bisa terdengar sampai ke luar kamar, kalau Changbin tidak cepat-cepat meletakkan telunjuk di ujung bibir, menandakan Yohan untuk menurunkan nada suaranya.


"Lo-nya aja yang sok kegantengan," Yohan menatap Changbin dengan wajah kesal, "Rasain lo sekarang ketauan."

Awalnya Changbin diam, seperti sedang meratapi kesalahannya. Tapi, selanjutnya lelaki itu malah tersenyum lalu tertawa kencang, sambil menunjuk-nunjuk Yohan dengan telunjuknya.

"HAHAHAHAHAHA!"


"Apa, sih, anjir?!"

"Yohan, lo bisa ngatain gue sok ganteng, punya cewek sampe empat," Changbin masih tertawa,  "Terus lo sendiri apa? Lagi deket sama Hyewon, eh malah jadian sama-"


"DIEM LO, BABI!"

Yohan yang seharian kemarin masih galau itu jadi makin galau waktu Changbin malah mengungkit-ngungkit penyebab masalahnya dengan Hyewon. Yohan yang sudah kesal, jadi makin kesal dibuatnya.

"Udah, gak usah saling ngatain, kita berdua itu sejenis-"


"CHANGBEEENNN! ADA CEWE LO, NIH, NYARIIN!"

Ucapan Changbin langsung terpotong, ketika suara teriakan Yena yang menggema terdengar memanggil namanya.

"Hah?"


"Bin, ada yang nyariin itu di depan." Koeun membuka pintu kamar Changbin dan Yohan, menyuruh Changbin untuk keluar.

"Siapa?"

Koeun mengendikkan bahunya, "Gak tau, kata Yena, sih, ngakunya cewek lo."


Changbin seketika terdiam. Matanya melirik ke arah Yohan, dan di sampingnya Yohan sudah berbisik padanya, "Haha makan tuh. Mampus lo."


"Suruh pulang aja."

"Hah? Gimana, sih, kok malah suruh pulang?"

"Iya-"

"Tau ah, temuin sana."

Koeun langsung meninggalkan kamar Changbin dan Yohan dengan pintu yang terbuka lebar, dan Yohan langsung menendang punggung Changbin, mendorongnya untuk keluar kamar dan menemui seseorang yang memanggilnya.


Kalau memang benar salah satu dari pacarnya datang, sebenarnya bukan masalah, selama tiga pacarnya yang lain tidak ada yang tau.

Tapi, entah mengapa, sejak kejadian kemarin, saat dirinya diteriaki di depan umum bahkan disiram Yehana pakai milktea yang ada topping bubble-nya, dimaki-maki dengan ucapan, "Dasar cowok brengsek!" dan sejenisnya, Changbin jadi merasa was-was.


Like, something bad gonna happen.


"Hai, Jiwon.."

"Hai!" Gadis dengan rambut yang dikepang dua dan senyum lebar hingga matanya menyipit itu membalas sapaan Changbin dengan lambaian tangan.

"Kamu kok.. di sini?"

"Iya, aku mau bawain kamu kue, buat kamu sama temen-temen kamu di sini." Jiwon mengangkat sebuah kotak makan berukuran cukup besar yang sejak tadi ia bawa, "Tapi, dari pagi, bahkan dari kemarin aku chat kamu gak ada balesan."


Changbin berusaha untuk mengalihkan pandangannya, agar tak bertatapan mata langsung dengan Jiwon. Kaki yang bergerak tak tenang, tangan yang mengacak rambutnya asal.

"Kamu lagi sibuk banget ya?"

"Eh, hm, iya-"


"MANA YANG NAMANYA CHANBIN?! DASAR COWOK BRENGSEK!"


And, it's really happen now.


Yeoreum yang menangis, datang dengan mata sembab, dengan entah siapa dua orang yang berteriak kalap di sampingnya.


Kekacauan terjadi siang itu.

Yeoreum yang bahkan tak bisa melakukan apa pun, kecuali menangis. Jiwon yang sama sekali masih belum bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Dan Changbin yang, "Udah lah mati aja gue."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
anak kos komplek utara― 1999' ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang