[32] sedang apa di sana?

1.3K 251 23
                                    

Sebenarnya Lucas tidak ada niat untuk menguping pembicaraan antara Doyeon dengan seseorang di seberang telepon sana semalam. Lucas cuma kebetulan lewat taman belakang aja, waktu Lucas ke dapur, mau ngambil susu kotak rasa cokelat yang sengaja didinginkan dari sore, Lucas dengar ribut-ribut kecil. Penasaran dong, soalnya Lucas hafal betul kalau teriakan itu suaranya Doyeon.

Awalnya emang cuma mau ngintip sedikit, eh keterusan..

Entah karena apa, Lucas tidak mendengarkan terlalu jelas. Hanya kata-kata perhatian, kabar, kesibukan dan waktu yang bisa Lucas tangkap. Sebuah kata-kata yang akrab mendampingi hubungan jarak jauh. Long Distance Relationship.

Tapi, satu yang bisa Lucas pastikan, bahwa saat itu Doyeon sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Tidak ada senyum maupun air mata, tapi emosi itu begitu terpancar.


Lucas sampai tidak sadar, sudah berapa lama ia berdiri di balik pintu sambil memperhatikan ke arah Doyeon yang duduk pada bangku kayu yang diterangi dengan lampu kuning temaram di taman belakang rumah. Sampai Doyeon mematikan panggilannya secara sepihak dan matanya yang seketika mengarah pada Lucas.

Lucas yang kaget ketika matanya bertabrakan langsung dengan Doyeon langsung salah tingkah. Seperti anak tetangga yang ketahuan nyolong mangga pak haji, Lucas kelabakan sendiri. Susu kotaknya jatuh, mau kabur balik badan malah tabrakan sama Sihyeon yang membawa mangkuk bekas makan mie instan. Jadilah Lucas bajunya basah kesiram kuah. Jadilah Lucas bau kuah ayam bawang.

Awalnya Doyeon cuma memperhatikan Lucas dalam diam dengan tatapan datar. Lalu ia tersenyum kemudian. Tangan Doyeon melambai dan mempersilahkan Lucas untuk duduk bersamanya di sebelah.


"Maaf ya.." Lucas menggaruk leher belakangnya, "Gue gak sengaja, beneran, gak niat nguping."

Lucas sibuk bersumpah dan Doyeon cuma tertawa.


Dan malam itu berlalu begitu saja. Dengan Doyeon yang berbagi cerita pada Lucas. Bercerita tentang apa yang dirasakannya sekarang. Doyeon bercerita pada Lucas, yang secara tidak sadar, ia anggap sebagai seseorang yang sangat mengerti tentang apa yang dialaminya. Doyeon, Youngmin, Long Distance Relationship, dan Lucas.

Iya, Lucas mengerti, jika hubungan jarak jauh itu memang sulit. Rasa yang terhalang jarak, waktu, juga keadaan. Bahkan untuk menguatkan dan ada untuk satu sama lain pun sulit.


Tapi, selama ini Doyeon dan Youngmin selalu mengerti dengan konsekuensinya, kan? Doyeon dan Youngmin saling percaya, hingga membuat Lucas memilih untuk mundur.


Tapi sekarang? Seperti semuanya perlahan hilang. Rasa percaya, rindu yang saling menguatkan itu, sudah mulai luntur.


"Jujur, gue capek."

Satu kalimat yang mengakhiri cerita Doyeon malam itu.


Lalu, apa yang bisa dilakukan Lucas? Apa lagi yang bisa Lucas katakan?

Menyuruh Doyeon untuk berpisah dengan Youngmin secepatnya? Oh, sopan sekali. Apalagi jika diingat-ingat lagi bagaimana posisi Lucas. Serba salah.


"Besok, mau jalan?"

Toh, bagaimana pun niatnya, Lucas akan selalu dianggap sebagai seseorang yang terus berusaha untuk menikung, kan?

anak kos komplek utara― 1999' ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang