[7] start day 1

2.2K 405 32
                                    

Namanya juga anak baru. Namanya juga baru pertama kali mengenal. Namanya juga baru pertama kali terjun di lingkungan baru.

Empat belas orang itu datang bersamaan lebih awal dari jam masuk yang sudah ditentukan. Bilangnya, masuk jam delapan tepat. Tapi, sekarang masih jam tujuh lewat dua puluh menit, dan semuanya susah duduk berjejer pada ruang tunggu di lobi depan gedung.


Ada sedikit indikasi untuk cari muka, ya.. pasti ada, mana mungkin juga baru hari pertama sudah terlambat? Bisa auto dapat nilai rendah dari pembimbing lapangan.


Walaupun konsekuensinya, mereka semua harus bangun lebih pagi. Mengantri mandi dan sarapan kilat.


Untung saja nasi goreng semalam masih tersisa banyak, jadi Koeun dan Arin hanya perlu memanaskannya sebentar sebelum dibagi untuk masing-masing piring.

Dan untung saja, Hyewon mau merelakan satu bungkus nuggetnya dibabat habis pagi ini untuk dibagi anak satu kos, walau dengan berat hati memberikannya.


Ya, bagaimana Hyewon tidak mau memberikan, kalau Hangyul, Lucas dan Yohan sudah guling-gulingan di hadapan Hyewon sambil memohon,

"HYEWON! BAGI DONG NUGGETNYA, GUE LAPEERRR! NANTI GUE GANTI DAH, SAMA CILOK ENAK DEKET SINI!"

Terus bungkus nuggetnya Hyewon sudah diketekin. Kan, gimana juga kalau mau di ambil lagi.


Kalau ada yang bilang, nanti gue ganti, jangan dipercaya, apalagi Hangyul sama Lucas kalo ngomong suka gak mikir. Paling juga tiga dektik kemudian mereka lupa. Jangankan mengganti nugget Hyewon, hutang beli tempe mendoan di kantin setahun lalu saja belum dibayar.


"Jun, lo.. ngapain bawa-bawa piring?" Tanya Yena, saat matanya tak sengaja menangkap Yeonjun, yang duduk tak jauh darinya sambil memangku piring plasti.

"Oh.. ini.." Yeonjun menggaruh bagian belakang kepalanya, "Gue bangun kesiangan, dapet giliran madi paling akhir, gak sempet sarapan, ya udah, kan, daripada gue laper, gue makan sambil jalan aja ke sini."

Yena cuma ngangguk-ngangguk aja.

Untung masih bisa selamat sampai tempat. Kalau-kalau saja Yeonjun waktu ngunyah nasi goreng, terus kesandung batu, akhirnya tersedak lalu berakhir di sana, kan, tidak lucu.


"Lagian si Yeonjun budeg bener apa ya, suara alarmnya udah kenceng bener, melengking kaya teriakan ibu mertua. Jangankan kebangun, bergerak aja enggak." Sahut Changbin.

Yohan ikut mengangguk, "Tidur apa mati, sih, lo?"


"Bisikin aja man robbuka, gue gitu tiap mau bangunin adek-adek gue."

Ini lagi, kan, satu lagi, Hyunsuk kalo ngomong suka gak disaring dulu.

"Mati dong gue."

Ini juga, sudah tau omongannya Hyunsuk tidak berbobot, pakai segala dijawab lagi sama Yeonjun.

Ini juga, sudah tau omongannya Hyunsuk tidak berbobot, pakai segala dijawab lagi sama Yeonjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di bagian administrasi, saya menempatkan Yena dan Yeri. Doyeon, Arin dan Seunghun di bagian keuangan. Koeun dan Hangyul di bagian pengembangan bisnis. Lalu Hyewon bersama Hyunsuk di bagian pengadaan. Untuk gudang saya menempatkan Yohan, Changbin dan Lucas. Terakhir, Sihyeon dan Yeonjun pada bagian operasional."

"Di masing-masing bagian sudah ada pembimbing langsung kalian, yang akan menjelaskan segala pekerjaan yang nantinya akan kalian kerjakan masing-masing."

"Saya sendiri bekerja pada bagian administrasi. Dan karena kita semua masih dalam satu lantai yang sama, jika ada apa-apa, silahkan langsung ke meja saya. Terima kasih."


Semuanya mengangguk mengerti dengan bagian yang telah dibagi untuk masing-masing, dan mulai berpencar.


Dan inilah hari pertama mereka menjalani  kegiatan magang pada Guna Dharma Hartawan group.

Dan inilah hari pertama mereka menjalani  kegiatan magang pada Guna Dharma Hartawan group

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
anak kos komplek utara― 1999' ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang