Part 6 CBVCG// Kehidupan Andreas

8.9K 364 8
                                    

"Ketika keegoisan menguasai hati dan pikiran seseorang. Apakah cinta itu akan tumbuh?"

Happy reading guys
---------------------------------------------------------

     "Sial!" umpat seseorang yang tak lain adalah Andreas. Kenapa ia selalu memikirkan Austhia,  Andreas terus mengumpat tiada henti.

"Tidak! Ini bukan cinta,"elak Andreas.

  Tidak ada yang nama cinta dalam kehidupannya. Karena cinta hanya membuat dirinya kacau, dan juga lemah.

  Seperti ayahnya yang begitu mencintai istrinya ia tidak percaya bahwa istrinya telah berselingkuh di belakang.

  Andreas  menyadari bahwa cinta itu buta. Ia tidak ingin merasakan apa yang namanya Cinta.

  Setiap hari ibunya selalu kepergok sedang dengan para lelaki hidung belang, membuat dirinya sudah tidak kuat lagi.

Diam-diam Andreas menelpon ayahnya untuk segera datang kemari.

"Pa, aku mohon percayalah padaku," ucap Andreas  dengan air matanya yang membasahi pipinya.

  Ia menangis karena papanya lebih percaya pada istrinya dari pada anaknya yang masih kecil.

Tanpa memperdulikan ayahnya yang mengacuhkannya membuat ia  tidak bisa berbuat apa-apa.

"Pa, Ibu selingkuh dengan lelaki lain, tolong percaya," ucap Andreas

"Diam ...!" teriak Alvaro—ayah Andreas di depan anaknya, membuat Andreas  terlonjak kaget. Tak disangka ayahya membentak dirinya hanya karena wanita yang jelas-jelas berselingkuh.

"Pa—"

Ucapan Andreas  terpotong saat ayahnya menampar dirinya di depan Ibunya.

Satu tangan ayahya menampar anaknya tanpa belas kasihan.

"Cukup kamu membuat papamu muak, Andreas, Sekarang pergi dari sini!" teriak Ayahnya membuat Andreas tidak menyangka ayahnya sekejam itu.

  Meninggalkan Andreas yang menangis tersedu-sedu, ia tak menyangka ayah yang menjadi kebanggaannya ternyata lebih percaya pada wanita yang membuat Andreas muak.

  Berlari ke kamarnya, menangis sejadi-jadinya. Sakit, itulah yang ia rasakan saat ini.

Bagaimana seorang ayah yang menjadi panutan, menampar dirinya di depan orang lain.

  Setiap hari kelakuan ibunya semakin menjadi-jadi. Lelaki yang ia bawa selalu berbeda-beda.

  Hingga saat ibunya membawa seorang lelaki yang berbeda lagi, dan tanpa ia sadari suaminya juga sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya.

  Membuka pintu dengan langkah lelah.
Mengerutkan keningnya heran, kenapa rumah ini terasa sepi?

Dimana istri dan anaknya? tanya ayah Andreas dengan penasaran.
 
Melangkahkan kakinya ke ruang tamu hingga ia melihat anaknya Andreas sedang memeluk kedua lututnya.

  "Andreas," panggil ayahnya.Membuat Andreas mendongkrakan kepalanya menatap orang yang memanggilnya.

Betapa terkejutnya ayahnya saat melihat anaknya penuh dengan air mata.

"Sayang, kemana ibu ...?" Melupakan kejadian yang lalu saat dirinya memukul anaknya.

  "Ibu, dia ada di kamar," ucap Andreas dengan sesegukan menahan air matanya yang akan keluar.

  Menunjukkan ke arah kamar membuat Ayahnya mengerutkan keningnya lagi. Meninggalkan sang anak yang masih memegang lututnya. Ayah Andreas pun melangkahkan kakinya ke kamarnya.

Hingga ....

Brak!

Pintu yang awalnya di kunci langsung didobrak oleh ayah Andreas. Dengan nafas tersengal-sengal ayahnya langsung menatap kedua orang yang sedang bercumbu mesra di depannya.

Orang yang sedang bermesraan pun melihat kearah orang yang menggangu mereka.

Betapa kagetnya Ibunya Andreas saat melihat suaminya sudah pulang tanpa memberi tahu dirinya.

Awalnya ia kaget, tapi buru-buru ia menormalkan ekspresi nya.

"Kau—"

"Apa?" potong istrinya cepat.

"Kau tega selingkuh di belakangku?" tanya Alvaro dengan suara lirih.

"Ya, karena mas tidak pernah menuruti keinginan saya, mas itu miskin dan saya menyesal menikah dengan mas!"jelas istrinya membuat beribu jarum menusuk ke arah ayahnya Andreas.

Istri yang selalu ia cintai, dan dipercaya ternyata tidak seperti yang ia bayangkan. Ia rela memukul anaknya demi sang istri.

  Tetapi, ternyata apa balasan istrinya terhadap dirinya. Ia malah selingkuh di depannya.

Tertawa miris meratapi dirinya yang begitu mempercayai istri pengkhianat sepertinya.

"Aku ingin minta cerai," ucap istrinya mutlak membuat ayah Andreas shock.

Meninggalkan suaminya yang masih shock atas apa yang ia dengar. Hingga tangisan seseorang memecahkan lamunan ayah Andreas.

"Mama ... jangan tinggalin Andreas ...," pinta Andreas dengan tersedu-sedu.

"Lepaskan, anak sialan!" hardik ibunya lalu mendorong tubuh kecil Andreas hingga tersungkur ke lantai.

"Andreas!" teriak ayahnya saat melihat anaknya di dorong oleh isterinya.

Menghampiri anaknya yang menangis tiada henti. Andreas terus berusaha membuat ibunya tidak jadi pergi tapi tetap ibunya pergi dengan selingkuhannya.

"Akhh ...!" teriak Andreas.

Keringat membasahi pelipisnya saat ia mengingat tentang ibunya. Mengepalkan tanganku erat, hingga terlihat kukunya yang memutih.

"Ibu sialan ...!" umpat Andreas. Memukul kaca yang ada di depannya.

  Darah bercucuran di tangannya, Andreas hanya menatap datar tangannya. Tak sesakit apa yang ia rasakan. Luka lama yang bersarang di hatinya lebih sakit di banding dengan luka di tangannya.

"Andreas,"  panggil Alvaro membuat lamunan tentang ibunya buyar seketika.

Melihat ke asal suara, pria tua yang memakai kursi roda sedang berjalan kearahnya.

  "Ayah," ucap Andreas menghampiri ayahnya dengan tatapan sendu.

"Ada apa dengan tanganmu, Nak?" tanya lirih Ayah Andreas tak sadar menitikkan air matanya.

"Aku tidak apa-apa ayah, jangan khawatir," jawab Andreas mengusap air mata ayahnya.

"Ini semua salah ayah, maafkan ayah Nak," sesal Alvaro menatap Andreas sendu.

"Itu bukan salah ayah, ini semua salah wanita murahan itu," ucap Andreas langsung emosi saat ia mengatakan ibunya.

"Andreas, jangan seperti ini Nak, maafkan ibumu," nasihat ayahnya saat melihat Andreas emosi.

Memejamkan matanya, mengusap wajahnya dengan kasar. Menatap ayahnya datar saat dirinya diminta untuk memaafkan ibunya yang telah menyakiti dirinya dan juga ayahnya.

"Itu tidak akan pernah terjadi, Andreas tidak akan memaafkannya," desis Andreas lalu meninggalkan ayahnya yang menatapnya sendu.

Cool Boy Vs Cool Girl (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang