Part 15 CBVCG//She Lost

6.3K 255 3
                                    

Mengapa saat aku mulai menyadari perasaan ini kau menghilangkan tanpa ada kabar, mengapa harus ada kehilangan untuk bisa mengungkapkan perasaan ku padamu..

Itulah yang Andreas rasakan, setelah dua hari mencari Thia kemana-mana, tetapi nihil tidak ditemukan. Lihatlah sekarang, Andreas dengan rambut acak-acakan. Kelopak mata yang menghitam akibat tidak tidur.

Ia terus mencari Thia tanpa kenal lelah, ia takut Thia meninggalkannya setelah perasaan yang semakin kesini semakin besar. Ia tak bisa menghapus perasaannya itu.

Ia mencintai Austhia gadis yang membuat dirinya menjadi seperti ini. Ia bisa gila hanya memikirkan saja, ia takut kehilangan Thia.

"Thia kamu di mana ...!" teriak Andreas yang sudah beberapa hari menghilang tidak ada kabar membuat Andreas frustrasi.

Pulang ke rumahnya tanpa mendapatkan hasilnya, Andreas merebahkan tubuhnya di ranjang. Menatap langit-langit kamar nya nanar. Mengapa saat dirinya mulai menerima Thia di hatinya, apakah ini adalah rencana Tuhan agar dirinya mengakui bahwa dirinya mencintai Thia.

Apakah harus ia merasakan penyesalan dulu, untuk dapat meluluhkan hatinya yang beku. Ia terlambat jika saja dirinya tidak egois dan mengatakan bahwa sebenarnya ia mencintai Thia mungkin dirinya akan tenang walaupun hanya sesaat.

Tetapi di sini ia hanya menyesali hal itu, meratapi dirinya yang tidak bisa menolong Thia-nya. Thia-nya? mungkin Andreas telah gila mengakui bahwa Thia adalah miliknya.

"Di mana lo Thia ...," lirih Andreas tak sadar air matanya mengalir tanpa izin.

Ia tak pernah sekacau ini karena wanita, tetapi sekarang dadanya sesak saat orang yang dicintainya menghilang entah di mana.

"I miss you ...," lirih Andreas sebelum ia menutup matanya ia sempat mengatakan rindu pada Thia.

" I love you ...," lanjut Andreas lalu memejamkan matanya melepaskan lelah dua hari ini.

"Biarkan takdir yang menyatukan kedua insan itu. Seseorang mendengar."

Ucapan lirih Andreas langsung terharu. Siapa lagi kalau Lucito yang tak sengaja berkunjung ke rumah Andreas karena ia tahu bahwa Thia diculik oleh seseorang.

"Akhirnya lo menyadari perasaan lo, Andreas," monolog Lucito lalu meninggalkan Andreas yang tertidur lelap.

****

Thia membuka matanya, sudah dua hari ia disekap oleh Chintia. Kelakuan Chintia yang terobsesi pada Andreas membuat Thia yang menjadi korbannya.

Thia memegang Kepalanya yang terasa pusing, lihatlah dirinya  sekarang rambut yang kusut, pipi yang lebam kebiruan bekas tamparan Chintia.

Thia tidak tahu mengapa dirinya harus mengalami kejadian yang membuat dirinya mengingat masa lalunya. Ia rela dibunuh asalkan tidak boleh ada yang menampar nya karena itu semua mengingatkan nya pada sosok ibu yang menamparnya.

"Sudah bangun huh" Ucap seseorang, Thia Tak perlu menoleh karena ia sudah tahu bahwa itu adalah Chintia gadis yang terobsesi oleh sosok Andreas.

"Makan!" Perintah Chintia lalu meninggalkan Thia yang menatap nanar makanan di depannya. Sampai kapan ia akan terkurung di rumah ini. Apakah ia harus menunggu dirinya dibunuh oleh Chintia?.

Thia melahap makanan yang ada di depannya ia butuh tenaga untuk kabur dari rumah iblis ini.

Ia rindu sahabatnya, rindu sekolah dan rindu Andreas. Entah kenapa bayangan Andreas selalu datang di mimpinya. Ia tak mengelak bahwa memang dirinya mencintai Andreas.

Walaupun takdir menginginkan dirinya mati di tangan Chintia ia ikhlas. Asalkan ia ingin bertemu Andreas memeluknya erat lalu mengatakan bahwa ia merindukannya, ingin rasanya ia mengatakan itu pada Andreas. Tapi sayang ia tidak bisa hanya dalam hati saja ia mengatakan hal itu.

Cool Boy Vs Cool Girl (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang