Part 27 CBVCG// Break

3.6K 119 0
                                    

Andreas mengacak rambutnya frustrasi, ia benci lemah seperti ini. Ia benci Karina yang seperti mempermainkan dirinya. Apakah ini akhir dari kisah cintanya bersama Thia?

Tidak ingin membuat Thia menunggu, akhirnya Andreas bersiap-siap ke rumah kekasihnya. Ia mulai mengendari motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.
Setelah beberapa menit, akhirnya Andreas sampai di rumah Thia.

Memakirkan motornya,lalu mengetuk pintu rumah Thia. Muncullah Thia yang menggunakan dress selutut membuat Andreas terpana.

"Kau sudah siap? Ayo berangkat!" ucap Andreas yang dibalas anggukan oleh Thia.
Andreas membawa Austhia ke taman, lampu-lampu mulai dinyalakan. Kursi taman yang sudah dihias oleh Andreas, membuat Thia kagum. Ia belum pernah merasakan hal seromantis ini.

“Ini sangat indah, Andreas!” ucap Austhia yang dibalas anggukan oleh Andreas.

Namun, sedetik kemudian Andreas teringat sesuatu. Ia harus mengatakannya hari ini juga. Sungguh berat, tetapi mau bagaimana lagi, dia tidak ingin Thia yang jadi korban Karina.

"Thia, Ki-ki-ta.." Andreas menggelengkan kepalanya ia tak bisa mengatakan putus pada Thia.

Suara deringan ponsel dari seseorang membuat Andreas membuat Andreas menghentikan perkataannya. Ternyata pesan dari Karina.

[Aku tunggu perkataanmu Andreas! Aku menunggu di balik pohon, lihatlah!]

Andreas mengendarkan pandangannya, hingga ia melihat Karina tengah menatap dirinya tak lupa senyum smirk yang terpampang jelas di wajahnya. Menodongkan pistol ke arah Thia, membuat Andreas mengepalkan tangannya erat.

"Kau mau mengatakan apa Andreas?" tanya Thia yang tak mendengar satu patah kata pun yang diucapkan Andreas. Ia menghela napasnya lalu berkata, "Kita putus!" Andreas pada akhirnya dengan tegas mengucapkan hal itu tanpa ada hambatan sama sekali.

Austhia yang tadinya menatap langit kini mamandang Andreas dengan tatapan tak percaya, mungkin hanya candaan belaka saja pikir Thia.

"Haha … bercandamu tidak lucu Andreas," ucap Thia memegang perutnya yang terasa sakit akibat tertawa mendengar candaan Andreas yang lucu menurutnya.

"Aku tidak bercanda Thia, aku berkata yang sebenarnya." Ucapan Andreas terlihat sangat serius membuat Thia yang tadinya tertawa kini terhenti saat melihat mata Andreas yang serius mengatakan hal itu.

"Kau bohong!" Memundurkan langkahnya Thia menggelengkan kepalanya menatap Andreas yang memandang dirinya tanpa ekspresi.

"Terserah," ucap Andreas menggedikan kedua bahunya tidak peduli.

"Lalu apa arti semua ini Andreas?!" teriak Thia yang masih tidak percaya orang yang dicintainya kini mengkhianati dirinya. Ia menunjuk hasil karya Andreas di taman ini.

"Untuk terakhir kalinya mungkin." Lagi-lagi Andreas menjawab pertanyaan Thia dengan singkat terkesan tak peduli.

"Tega kau Andreas, aku pikir kau adalah pria yang baik, kini aku tahu kau hanya mempermainkanku saja …!" Thia menggelengkan kepalanya berusaha menahan air mata yang hendak keluar.

Andreas tersenyum sinis lalu berkata. " Kau terlalu naif Thia, aku tidak semudah itu mencintai seorang gadis penyakitan sepertimu. Kau bodoh!" sinis Andreas menatap Thia remeh.
"Iya kau benar aku terlalu bodoh, bodoh … sekali, hingga aku tidak bisa melihat kebohonganmu Andreas!"

"Baik jika itu maumu kita putus tak ada lagi hubungan di antara kita dan satu lagi terima kasih untuk semua yang kau berikan termasuk kebohongan. Aku pergi …." Menatap datar Andreas memundurkan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya meninggalkan Andreas yang menatap punggung Thia dengan tatapan sendu.

Cool Boy Vs Cool Girl (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang