Nara, gadis yang sebaru pulang dari tempat kerjanya itu terlihat begitu lunglai, letih, lesu. Terlihat dari wajahnya yang ia tekuk juga tangan yang terus mengelus perutnya seraya berjalan keluar dari sebuah lift apartemen.
Gadis dengan kuncir kuda itu memijit beberapa nomer yang tertera di salah satu pintu apartemen. Setelah memastikan pintunya tak terkunci, ia pun menyeret tungkainya masuk.
Ia membuka sneakers abu-abu usangnya di depan pintu masih dengan tubuh lemasnya.
Entah apa yang sudah terjadi hari ini sampai-sampai dia begitu malas hanya untuk menyimpan sepatunya di rak.
Tungkainya kembali bergerak, kini menuju ruang tengah yang tak terlalu luas. Membuang tote bag-nya asal kesembarang arah.
"Aku pulang~" ucapnya malas, setelah menjatuhkan tubuhnya di sofa.
Matanya ia pejamkan, mencoba meminimalisir cahaya lampu yang masuk kedalam netranya.
Kruk!
"Uh ...."
Gadis itu memegangi kembali perutnya yang mengeluarkan suara. Sepertinya ia sangat kelaparan.
Selagi mengelus-ngelus enak perutnya. Pintu apartemen terbuka menandakan seseorang masuk.
Nara otomatis membalikan setengah tubuhnya agar bisa melihat sosok tersebut.
Rupanya itu Yoongi, orang yang selama ini dia anggap sebagai kekasih. Padahal Yoongi sama sekali tak pernah menyatakan perasaannya pada Nara.
Tapi dengan tinggal bersama, berbagi satu sama lain itu sudah cukup meyakinkan bahwa Yoongi memang kekasihnya.
Yoongi pulang dengan membawa keresek besar dengan sebuah kotak besar juga di dalamnya. Membuat Nara yang sedari tadi melihat sedikit penasaran.
"Kau bawa apa?"
"Pizza," jawab Yoongi singkat sembari menaruh bingkisan tersebut pada top table dapur.
"Pizza?!"
Sudah pasti gadis kelaparan itu senang saat tahu Yoongi membawa sekotak besar pizza disaat perutnya sedang meronta.
Nara buru-buru beringsut dari sofa. Berlari kecil menghampiri Yoongi yang kini tengah menuangkan air putih pada mug besar kesayangannya.
"Waaah ... wanginya~" Nara terus menciumi aroma pizza itali dengan topping double mozzarella dan daging sapi asap yang cukup menggiurkan tersebut sesaat setelah dia mengoyak kantung keresek dan kotak dus pizza di depannya.
"Itu milikku," dengan dinginnya, Yoongi menutup kembali kotak pizza dan membuat wajah Nara yang sempat cerah kembali meredup.
"Milikmu, milikku juga." Nara menarik kotak pizza dengan paksa. Tanpa memperdulikan tatapan Yoongi yang cukup tajam.
"Aku bilang, ini milikku. Jika kau mau, beli saja sendiri."
"Oh ayolah Yoon~ jangan pelit seperti itu~ kau tahu betapa malangnya nasibku hari ini?"
Yoongi memutar matanya jengah. Yoongi sangat yakin, gadisnya ini akan mengeluhkan tentang hari yang sudah ia jalani, merengek-rengek agar Yoongi merasa kasihan dan memberi apa pun yang ia minta. Yoongi sangat mengenal watak gadis yang sudah tiga tahun hidup bersamanya ini.
"Kau tahu, saat aku naik bus menuju tempat kerja. Uang untuk ongkos pulang pergiku tiba-tiba hilang entah kemana, padahal uang itu adalah uang terakhir sebelum aku gajian lagi. Lalu sopir bus itu tega menurunkanku di halte yang cukup jauh dari kafe. Belum lagi pengunjung hari ini cukup ramai dan hanya ada aku dan Namjoon saja yang masuk. Aku sampai tak bisa istirahat, lalu aku juga tak sempat makan sampai sekarang ... jadi aku lapar, tolong kasihani aku ... tolong ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]
FanficKisah cinta antara Yoongi dan Nara, pasangan berzodiak lambang ikan. Berawal dari insiden, hingga tinggal bersama lalu dipisahkan. Apa mereka bisa kembali? Bagaimana mereka menjalani lika-liku kisah percintaannya? © - J_Ra