"Yoon, bisa pelan-pelan tidak sih? Aw ...."
Wanita itu meringis saat kakinya sedikit terkilir karena tak bisa menyeimbangi langkah Yoongi yang sudah di depan.
"Kau ini sedang hamil tapi masih sempat memakai heels?"
Chae Young, wanita itu merengut sesekali melirik pada pria yang kini tengah berdiri di depan pintu gerbang apartemennya. Dengan beberapa tas juga pakaian yang super nyentrik, ia terlihat kesulitan untuk berjalan.
"Walaupun aku hamil setidaknya aku harus tetap terlihat cantik. Kau bisa membantuku tidak sih?"
Yoongi yang sudah lelah karena perjalan kini hanya bisa pasrah membantu membawakan salah satu koper milik Chae Young. Menggeretnya menuju pintu lift dan menekan tombol angka 3.
Yoongi terlihat murung di dalam lift. Sejak ia turun dari pesawat. Pikirannya disita penuh oleh gadisnya. Sebenarnya ia ragu Nara akan menuruti apa yang ia katakan sebelumnya di telepon. Apalagi saat meneleponnya, Nara tak mau berbicara sedikit pun bahkan sekedar untuk berkata 'ya' atau 'tidak'.
Yoongi sangat mengerti bagaimana perasaan Nara saat kejadian malam itu. Gadisnya pasti sangat sakit hati karena ia kembali membentaknya di depan umum. Tapi Yoongi merasa apa yang dilakukannya benar. Ia jelas marah karena Nara melakukan hal yang tak sepatutnya Nara lakukan.
Apalagi saat ia mengingat kembali bagaimana tubuh Chae Young mulai tenggelam di sungai. Suhu tubuh Chae Young juga tiba-tiba menurun. Hingga Yoongi harus membawa Chae Young pada dokter pribadinya untuk memeriksakan kondisi wanita itu dan calon bayinya.
Tapi untunglah Chae Young dan bayi yang ada di dalam kandungannya tidak apa-apa. Yoongi tidak tahu harus bersikap seperti apa pada Nara jika sesuatu terjadi pada kandungan Chae Young.
Ya, dari dulu hingga sekarang sebenarnya Yoongi tidak terlalu peduli dengan wanita yang ada di sampingnya ini. Ia hanya peduli dengan bayi yang ada di dalam rahimnya yang lemah itu. Chae Young memang pernah berbuat salah padanya. Tapi bayi itu, tidak ada kaitannya antara rasa sakit yang pernah ia tanggung dulu.
Pintu lift pun terbuka sesampainya mereka di gedung lantai 3. Yoongi kembali menggeret koper milik Chae Young juga miliknya. Di setiap langkah, Yoongi berharap bisa menemukan Nara di apartemennya.
Yoongi menekan beberapa tombol angka pada kunci digital pintu apartemennya. Mendorong pelan dan memasuki ruangan yang nampak sepi.
"Nara?" Yoongi berseru dan membuat Chae Young di belakang membuang napas kasar.
"Nara?" Yoongi membawa dirinya ke pintu kamar, membukanya dan menyalakan lampu di dalam.
Hening, tak ada siapa-siapa.
Tapi Yoongi tak mau menyerah, ia langkahkan lagi kakinya menuju pintu kamar mandi.
"Nara, kau di dalam?" Yoongi menempelkan telinganya di daun pintu. Setelah merasa tak ada respon ia pun perlahan membukanya.
Sama saja, kosong tanpa orang.
Yoongi mendengkus, memejamkan matanya untuk menenangkan pikiran.
Ia berbalik dan matanya tertuju pada lemari pakaian yang terkunci. Ia perlahan membukannya berharap Nara bersembunyi di dalamnya.
"Kau kira dia itu tikus apa?" ketus Chae Young di ambang pintu kamar seraya bersidekap.
Yoongi kembali menutup pintu lemari, berjalan gontai menuju ruang tengah mencoba tak memperdulikan wanita yang kini hanya menatapnya dengan sedikit kesal.
"Kau bersihkan badanmu saja. Setelah aku pulang dari kafe, aku akan mengantarmu ke rumah ibuku."
"Kafe? Kau akan pergi ke kafe Seokjin? Kau gila yah, kita baru saja sampai dan kau akan pergi lagi?" Chae Young nampak mencegah Yoongi dengan memegangi lengan pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]
FanfictionKisah cinta antara Yoongi dan Nara, pasangan berzodiak lambang ikan. Berawal dari insiden, hingga tinggal bersama lalu dipisahkan. Apa mereka bisa kembali? Bagaimana mereka menjalani lika-liku kisah percintaannya? © - J_Ra