"Belajar yang baik, hmm ...."
Jeon Jungkook mencubit pipi tembam Yoora dengan gemas saat anaknya itu turun dari motor vespa modern miliknya.
"Ayah hati-hati mengantar rotinya. Dan juga ...." Yoora mendekat ke tubuh Jungkook. Pria itu pun sedikit membungkuk mensejajarkan kepalanya dengan bibir tipis Yoora. "Hati-hati dengan bibi di toko Monkey Dunkey."
Tengkuk Jungkook tiba-tiba merinding saat Yoora menyebutkan nama toko kue tersebut. Pasalnya, Jungkook sering kali di goda oleh sang pemilik toko yang super duper genit itu. Mungkin jika pemilik toko itu cantik dan seksi tak jadi masalah. Tapi masalahnya, pemilik toko tersebut kebalikan dari apa yang Jungkook bayangkan. Tubuh pendek dan gempal itu selalu memeluknya hingga tulang-tulang di tubuhnya remuk.
Melihat ekspresi Jungkook yang ketakutan membuat Yoora terkekeh geli. Ternyata ayahnya itu selalu mudah dijahili.
"Haruskah Ayah memutus kerja sama dengan toko itu? Yoora setuju tidak?"
Yoora berpikir sejenak sebelum memberi jawaban, "boleh ... tapi Ayah harus bersiap diri jika mau memutus kerja dengan toko itu."
"Bersiap diri untuk apa?"
Yoora kembali mendekatkan bibirnya ke telinga Jungkook lalu berbisik, "bersiap untuk disiksa ibu."
Jungkook terbelalak, perkataan Yoora lagi-lagi membuat seluruh rambut-rambut di tubuhnya berdiri.
"Yoora masuk dulu, ya. Dadah, Ayah. Hati-hati di jalan." Yoora pun melenggang pergi memasuki lebih dalam area sekolah.
"Ya! Yoora! Bantu Ayah membujuk ibu! Yoora!"
Yoora hanya bisa terkekeh geli mendengar teriakan ayahnya dari belakang. Tanpa menggubrisnya ia berjalan santai seraya menyisir area proyek untuk menemukan sosok pria yang kemarin mengatarnya pulang.
"Paman arsitek!" serunya saat menangkap sosok pria yang tengah membolak balik kertas berukuran besar.
"Paman! Paman!"
Yoongi yang merasa terpanggil itu menoleh, tersenyum saat melihat gadis kecil di seberang sana melambaikan tangan begitu tinggi. Ia pun menyimpan kertas sketsanya, lalu menghapiri Yoora yang masih bersemangat memanggilnya.
"Ini masih pagi, tapi kau sudah membuat gaduh seisi sekolah. Yoora masuk pagi hari ini?"
"Iya," jawabnya begitu menggemaskan.
"Lalu ada apa Yoora memanggil Paman?"
"Hari ini Yoora pulang siang. Ayah tidak bisa jemput Yoora pulang," jelasnya dengan raut wajah yang ditekuk.
"Yoora mau Paman antar lagi?"
"Boleh, kalau Paman memaksa." jawabnya membuat Yoongi geli dan menahan tawa. Rupanya gadis kecil di depannya ini sangat pintar merayu orang.
"Kalau Paman tidak keberatan juga, sebelum pulang kita main dulu. Ada karnaval di desa sebelah. Mau yah?"
"Pergi ke karnaval? Memangnya Yoora punya uang?"
"Kan, ada Paman. Paman saja yang bayar."
Yoongi menutup wajahnya dengan satu tangan, menunduk sambil terkekeh mendengar penuturan Yoora yang benar-benar mirip seperti gadisnya dulu.
"Oke, Yoora yang mengajak Paman main tapi Paman yang bayar?"
"Ideku cemerlang 'kan?"
Yoongi kembali menunjukkan senyuman lebarnya. Entah mengapa, rasanya sulit untuk menolak permintaan gadis kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]
Hayran KurguKisah cinta antara Yoongi dan Nara, pasangan berzodiak lambang ikan. Berawal dari insiden, hingga tinggal bersama lalu dipisahkan. Apa mereka bisa kembali? Bagaimana mereka menjalani lika-liku kisah percintaannya? © - J_Ra