Setelah melewati pekerjaan yang cukup melelahkan. Yoongi, pria dengan senyum semanis gula itu terburu-buru menyusuri koridor hotel.
Ia terlihat gelisah dengan langkah panjang berhenti di pintu kamar hotelnya.
Yoongi membuang napasnya sejenak, lalu tanpa ragu membuka pintu dengan kasar.
"Kau sudah kembali? Aku baru saja ... emm ...."
Baru saja Nara menyimpan makanan di buffet kayu, tiba-tiba saja Yoongi mendekat dan langsung melumat bibir ranum milik Nara. Menghimpitnya hingga tak ada jarak diantara tubuh mereka.
Entah setan apa yang sedang merasuki tubuh Yoongi sehingga ia mulai berani menyibak dress tanpa lengan yang Nara pakai.
Ia mulai membelai halus paha Nara hingga gadis itu mendesah di sela-sela ciumannya. Yoongi yang sejak tadi sudah terangsang pun kemudian membalikkan tubuh kecil itu agar bisa membelakanginya.
"Yoon, kau tidak memakai kondom. Jangan sampai kau mengeluarkannya di dalam."
"Sudah, kau diam saja. Jangan banyak bicara."
Nara menungging, berpegangan pada sisi buffet masih menunggu prianya itu melepas celana.
"Aah ... ya! pelan-pelan!"
Pinggul Yoongi mulai maju mundur, kejantanannya itu sudah mulai membengkak dan nafsu birahinya sudah tak tertahan.
"Kau ini ... kenapa sih?" tanya Nara masih dengan napas tersenggal menahan rasa sakit karena Yoongi yang mulai mempercepat permainannya.
"Kau tahu, aku kesal melihat clien-ku tadi bermesraan dengan istrinya ...."
Yoongi menarik tubuh Nara, memindahkannya menuju ranjang.
"Jadi hanya karena itu kau menerkamku begini?"
Tanpa disuruh, Nara mulai melucuti pakaiannya begitu pula dengan Yoongi, hingga tak ada sehelai benang pun menutupi tubuh mereka.
"Ya, bagaimana aku tidak terangsang. Mereka berciuman hingga saling mengusapi area terlarang. Mereka pikir aku ini patung apa?"
Dengan perlahan, Yoongi kembali memasukkan kepemilikaannya itu. Sedangkan bibir tipisnya mulai menghisapi leher Nara dan turun kebawah.
"Itu artinya kau lemah, benarkan?"
"Aku tak peduli," dengan mata sayunya, Yoongi menghisapi puting kemerahan yang sudah menegang.
Mereka terus bermain hingga desahan-desahan panas saling bersahutan.
"Kalau begitu ... semua ini tidak gratis."
Yoongi berhenti, menopang kedua tangannya dan menatap Nara dengan napas memburu. Sedangkan Nara hanya tersenyum melihat wajah sayu dan lelah itu sembari mengusapi rambut depan Yoongi.
"Kita sudah hampir seminggu di Berlin, tapi ... aish ... kenapa panas sekali di sini?"
"Maksudku, kita belum pernah jalan-jalan ... aah ... kau membuatku gila,"
Yoongi hanya tersenyum melihat Nara yang tak bisa berkata dengan baik, meracau tak karuan karena Yoongi yang terus menerus memaju mundurkan pinggulnya. Sehingga membuat otak dan mulut Nara menjadi tidak singkron.
"Aku ingin kita pergi, aah ... hentikan dulu! Aku belum selesai bicara!"
Nara memukuli bahu Yoongi dengan lemah, ia sudah tak kuat seperti ada yang ingin keluar dari tubuhnya.
Yoongi mengais tubuh Nara, menyuruhnya duduk di pahanya tanpa melepas tautan tubuh mereka.
Masih dengan menyunggingkan senyumannya, Yoongi kembali meraup bibir Nara yang sudah memerah karena sempat ia gigit tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/195225972-288-k786223.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]
FanficKisah cinta antara Yoongi dan Nara, pasangan berzodiak lambang ikan. Berawal dari insiden, hingga tinggal bersama lalu dipisahkan. Apa mereka bisa kembali? Bagaimana mereka menjalani lika-liku kisah percintaannya? © - J_Ra