08. Run & Hide

2.3K 262 25
                                    

Siang ini Nara terlihat menghabiskan waktu liburannya sendiri di apartemen. Mie dan segelas jus jeruk pun menjadi teman setianya saat menonton tv.

Jika orang lain akan pergi berlibur ke mall atau sekedar jalan-jalan di pinggiran sungai Han. Bagi Nara, bisa menonton tv dan bersantai di apartemen saja sudah cukup baginya. Apalagi dengan aktifitasnya itu, setidaknya ia tak akan menghabiskan uang yang lumayan banyak.

Hemat.

Itu yang selalu ada di kepalanya.

Bibinya di Ilsan sudah beberapa kali menghubunginya, meminta Nara untuk segera mengirim uang karena pamannya yang selalu marah dan memukuli bibinya terus-menerus.

Jika ditanya, apa dia lelah?

Ya, tentu Nara lelah. Jika saja ia tak selalu mengirimi pamannya uang, saat ini dia pasti sudah masuk ke perguruan tinggi, setidaknya ia bisa mendapatkan gelar D3-nya. Lalu menyewa apartemen sendiri tanpa harus ketergantungan pada Yoongi.

Tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain. Rasa sayang pada bibinya membuat Nara mau tak mau memenuhi kebutuhan keluarga pamannya tersebut.

Mungkin bagi Nara tak apa, tapi bagaimana dengan Yoongi?

Sekelibat di hati Nara, selalu ada pertanyaan. Apakah Yoongi merasa keberatan jika terus menerus menampungnya di sini dan memberikan nafkah padanya?

Jika dipikir-pikir, Nara bukanlah kekasihnya, apalagi istrinya.

Tapi kenapa Yoongi tak pernah sekalipun mengusirnya. Atau menagih setiap uang yang Yoongi anggap sebagai hutang?

Aneh sih, tapi Nara tetap bersyukur tentang itu.

Tengah asik menyeruput mie samyang yang terlihat begitu menggiurkan. Samar terdengar suara ketukan dari pintu apartemen.

Ia menoleh sekilas, lalu melanjutkan kembali acara makan santainya karena ia kira itu suara dari pintu tetangga sebelah.

Tok! Tok!

Lagi, Nara menoleh pada pintu apartemen. Lalu mengecilkan sedikit volume tv, memastikan suara tersebut memang dari pintu apartemennya.

Tok! Tok!

Setelah merasa yakin ketukan itu berasal dari pintu apartemennya. Nara pun beringsut dari duduknya, menarik tungkainya untuk membukakan pintu.

Tapi belum sempat ia menekan tombol password, suara dari luar membuat tubuhnya membeku.

"Yoon! Kau di dalam?"

Suara yang Nara perkirakan dari sosok perempuan itu membuat tubuhnya mundur, menerka-nerka sosok siapa yang ada di luar sana.

Pintu pun diketuk kembali, kali ini lebih keras.

"Yoon! Ibu masuk ya?"

Sontak Nara menutup mulutnya, berjalan mundur dan langsung berlari saat suara dari kunci digital mulai terdengar.

Ia buru-buru pergi ke kamar, mencari tempat persembunyian yang aman.

"Yoon?"

Suara dari ibu Yoongi terdengar kembali tapi kali ini bukan dari luar, melainkan di dalam apartemen.

Nara masih belum menemukan tempat persembunyiannya. Ia begitu kebingungan, kakinya bergetar hebat, hingga akhirnya memutuskan masuk ke dalam lemari pakaian.

Min Sun-ye, ibu kandung dari Yoongi itu sudah memasuki apartemen. Membawa sebuah bingkisan berisi buah-buahan.

Ia menaruh bingkisan tersebut di bar table dapur dan tak sengaja melihat mangkuk juga gelas di meja ruang tengah yang belum sempat dibereskan.

✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang