Entah apa karena kami sangat dekat hingga rasa sayang diantara aku dan Seungri tak terjelaskan. Terutama dia. Aku tak pernah mengira rasa sayangnya padaku begitu besar sampai aku melihat sendiri ketulusannya dari kepedulian yang dia berikan padaku. Dan sejak malam itu cara pandangku terhadapnya berubah. Malam yang tak terlupakan. Dimana ia menaruh kepercayaannya penuh ditanganku.
******************
Flashback beberapa tahun silam
Aku terbangun dengan sakit kepala luar biasa.
"Urgh... Jam berapa ini?!" erangku.
"Kamu sudah bangun hyung? Sekarang pukul 00.35"
"Hem?? Panda??" tanyaku bingung melihat ke sumber suara yang tak lain maknaeku.Kulihat sekeliling linglung. Pertanyaan 'Dimana aku?' tercetak jelas di wajahku sambil terus menscan sekelilingku berusaha mencerna situasi.
"Kita di dorm hyung." ujarnya menjawab pertanyaan tak langsungku itu.
'Kok bisa?' lagi-lagi wajahku yang bertanya.
"Hyung pingsan lagi. Dokter bilang jika ini terus-terusan berlangsung akan membahayakan kesehatanmu hyung. Tiga hari mengurung diri di studio lupa makan lupa minum, hanya mengkonsumsi wine dan rokok terus menerus, tubuhmu sudah tak mampu menahannya lagi. Kumohon jagalah kesehatanmu hyung... Kami semua mengkawatirkanmu. Bahkan kamu pun tak mendengarkan nasehat kami semua. Kami tahu hyung adalah leader kami, yang punya peranan dan tanggungjawab terbesar. Tapi hyung, kita ini juga keluarga kan? Kamu selalu mengatakan itu pada kami. Kita harus saling menjaga dan saling membantu. Jika begini, rasanya kami ini seperti keluargamu yang tak berguna hyung. Melihatmu menderita sendirian. Apakah kita sudah bukan keluarga lagi?" ucapnya dengan suara bergetar mengeluarkan unek-uneknya.
Aku tak menghiraukan ucapannya. Saat tanganku mau meraih laci disebelah tempat tidurku, gerakanku terhenti melihat selang infus menancap disana.
'Hufff... lagi-lagi...' batinku pasrah, karena ini bukan pemandangan baru akhir-akhir ini.
Kulirik sekilas botol infus diatasku, terlihat tinggal sedikit lantas kucabut jarumnya dari tanganku. Lalu kulanjutkan mengobrak-abrik laci mencari simpanan rokokku, menyalakannya sambil sandaran diheadboard. Tak lama aku mendengar suara isak tangis tertahan darinya. Aku hanya menghela nafas melanjutkan hisapan demi hisapan pada rokokku. Aku sedang kelelahan karena frustasi saat ini.
Ruangan kamarku hening cukup lama. Dia masih duduk di kursi komputerku terduduk lesu menunduk dalam. Aku masih menghisap rokokku entah sudah batang yang keberapa. Semakin banyak aku menghisap rokok itu artinya tingkat stressku juga sama besarnya. Setelah aku puas merokok, aku merasa sudah agak tenang sedikit.
"Ri.. "
"Kemarilah!" panggilku dengan suara serak khas orang yang sangat kelelahan dan kurang istirahat.Tanpa menjawab apapun dia beranjak dan duduk disamping ranjang masih menunduk. Jika kalian bertanya mana personilku yang lain? jawabannya aku yakin mereka sudah istirahat. Apalagi ini sudah tengah malam. Aku tahu mereka juga lelah dengan segudang aktifitas dan latihan.
Kenapa Seungri ada disini, dikamarku?
Ini bukan hanya kamarku, ini juga kamarnya. Selama ini kami berdua sharing tempat tidur. Jadi bukan hal aneh menemukan kami berdua disatu kamar.
"Ayo tidur. Aku lelah." ajakku.
Dan kamipun bersiap tidur. Aku melepas pakaianku hingga hanya tinggal mengenakan boxer. Ini memang kebiasaan tidurku. Kadang aku juga memakai sleeveless untuk atasannya. Tapi karena mungkin aku lama tak mandi jadi tubuhku merasa panas, ditambah kondisi kesehatanku yang kurang baik jadi tambah panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
What is Love? ✔️
RandomLove is... Sweeter than honey and bitter as gall. -- Pairing : Nyongtory Genre : Boys Love/Yaoi ⚠ 🔞 ⚠ Tolong warningnya diperhatikan bener², ini BUKAN content untuk yg DIBAWAH UMUR!!!