What is Love? ✔️

22

"Omma, appa. Kami serius disini." mulaiku serius menarik perhatian mereka.
"Sudahlah oppa, jangan bercanda lagi. Udah ga lucu kali becandaannya itu." timpal Hanna yang masih mengira kami bercanda.

'Hahh... Rumitnyaaa...' batinku lelah karena harus menghadapi fase yang begini lagi seperti pada keluargaku semalam.

*****************************************************

'Lebih baik aku to the poin saja, biar cepet selesai. Kalau berlama-lama malah bikin puyeng. Kasian Seungri juga.' batinku menyusun rencana.

"Kami maunya juga begitu. Tapi sayangnya ini serius Hanna..." ucapku sambil tersenyum sendu.
"Maksudnya?" tanyanya lagi.

"Mungkin sekilas tampak perut Seungri yang membuncit biasa saja. Tapi coba kalian perhatikan baik-baik." mulaiku sambil mengusap-usap perut Seungri perlahan. Perlahan makhluk yang menghuni perut Seungri selama beberapa bulan ini mulai menunjukkan pergerakannya. Memang selalu begini respon yang aku dapatkan setiap kali aku melakukannya. Seperti dia sudah hafal betul bahwa ini sentuhan tangan dariku. Dari ayahnya.

Terdengar jelas suara keterkesiapan dari keluarganya.

"Omo.. Omo..Omo.. It-... ap-.. ak-..." Hanna speechless megap-megap tak bisa berkata-kata.
"Ap-apa m-maksudnya ini Hyun-nah?" Dengan suara bergetar ibunya bertanya. Sedang ayahnya tak memberikan respon apapun karena terlalu shock dan tak mengerti.
"It-Itu apa?" tanya Hanna sambil bergerak berdiri menghampiri kami. Disusul ibunya. 

Ibu dan hanna memperhatikan gerakan-gerakan kecil yang berasal dari dalam perut Seungri dengan seksama. Wajah mereka penuh horor dan tak percaya dengan apa yang mata kepala mereka saksikan saat ini. Perlahan tangan mereka terulur menyuntuh perut Seungri.

"Kyaaa!!/Oh my gosh!!" histeris Hanna dan ibu setelah merasakan langsung pergerakan tersebut yang terasa jelas dan nyata di kulit tangan mereka.

"Hyunayah~ Sebenarnya ada apa denganmu nak?? Ini penyakit apa??" tanya ibu dengan suara bergetarnya menahan tangis yang siap meledak kapan saja karena saking takut dan kawatirnya. Terlihat Hanna juga berkaca-kaca menutup mulutnya.
"Sebenarnya apa yang terjadi Hyun-ah? Cepat katakan?? Ada apa denganmu nak?" tanya ayahnya mulai panik karena kawatir yang sampai kita tidak menyadari bahwa ayahnya sudah berdiri diantara kami saat ini.

"Seunghyun tidak apa-apa, kalian tenanglah." ucapku sambil tersenyum menenangkan mereka.
"Kalau oppa memang tidak kenapa-kenapa lalu itu apa? Seperti ada yang bergerak dari dalam perutnya, seperti ada bayi pada wanita yang lagi hamil..." timpal Hanna kalut.

'Gotcha!! Anak pintar kamu Hanna...' seruku dalam hati.

"Itu dia. Kamu benar." seruku padanya.
"Hah??" cengo Hanna dan orang tuanya.
"Iya benar. Itu memang bayi. Seungri memang sedang hamil." terangku tenang.

"WHATTT???/MWOO???/MWOO??" seru mereka bertiga begitu nyaring sampai dua oktaf dengan kompaknya. Aku hampir takut kalau-kalau bola mata mereka beneran keluar karena saking melototnya. 

"Eiiittt tunggu dulu. Sebelum kalian menyanggah, denial dan lain-lain. Ini kami membawa bukti-bukti catatan medisnya supaya kalian percaya." ucapku menyela mereka yang sudah hampir buka suara. Aku mengambil berkas-berkasnya yang memang letaknya tidak jauh karena sudah aku persiapkan sebelumnya.

"Omooo!! In-Ini tidak mungkin..." gumam ibunya sambil terus membaca dengan tangan bergetar memegang berkas-berkasnya.
"Astaga! Ba-bagaimana ini bisa... Bisa terjadi??" Hanna yang juga ikut membaca speechless.

Brukk!!!

"Ommaaa!!!" Teriakku, Seungri dan Hanna berbarengan melihat ibunya yang tiba-tiba terduduk lemas dikursi yang kebetulan ada dibelakangnya. Untung ada kursi, kalau tidak ibu bisa ambruk ke lantai. Kami bertiga menghampiri ibu.
"Omma, Omma...gwenchana??"
"Omma, gwenchana??"
"Omma??" tanya kami bertiga bergantian dengan pertanyaan yang sama. Kami panik dan kawatir.
"Ini tidak mungkin..." gumam ibunya bergetar hebat yang masih terduduk lemas dengan pandangannya kosong dan tak berdaya.