What is Love? ✔️

8

Dahulu ibuku pernah berkata, kekuatan doa itu sungguh luar biasa dan tiada batasnya jika kita melakukannya dengan kesungguhan hati. Berbekal akan kepercayaanku pada ibuku, aku pun melakukannya dengan sebenar-benarnya hatiku. Aku sangat berharap Tuhan mau mendengarkanku, aku yang hanyalah seorang hamba yang begitu bebal terhadapNya.

************************************

Dan disini lah aku. Terduduk lemas memandangi wajahnya yang pucat pasi seakan tiada tanda kehidupan dalam dirinya. Jika bukan dari suara detak elektrokardiograf yang senantiasa bersenandung statistik mungkin aku tak akan menyangka bahwa manusia yang sedang tergeletak tak berdaya ini masih bernafas. Dan itu menandakan bahwa dia masih hidup. Kenyataan itu cukup melegakan hatiku meski pun tak sepenuhnya. Saat ini kami hanya bisa menunggu hasil dari segala usaha yang dilakukan oleh team medis untuk menyelamatkan mereka berdua. Berharap kurang dari 24 jam Seungri sudah menampakkan keajaiban. Atau kalau tidak maka terpaksa kami harus memilih. Hahh... Sungguh moment yang mendebarkan.

Hatiku akan amat sangat lega jika sosok didepanku ini membuka matanya dan tersenyum konyol seperti biasanya kepadaku sambil mengatakan'semua baik-baik saja hyung, dan tak akan terjadi apapun pada kami, kami berdua sehat' atau yang bakal lebih luar biasa membahagiakanku adalah ucapan 'bangunlah hyung, kamu hanya mimpi buruk'. Sungguh hanya itu yang saat ini ku inginkan.

Frustasiku kian meningkat seiring dengan besarnya rasa tak berdayaku mengatasi keadaan saat ini. Aku tak mampu berbuat apapun untuk mereka yang ada didepanku ini. Aku hanya bisa terus berada disampingnya, menggenggam jemarinya yang bebas dari lilitan selang infus, sambil terus tertunduk merapalkan doa untuknya. Aku sengaja memesankan ruang ICU VIP ini untuknya dengan harapan dia akan sedikit merasa nyaman dalam tidurnya dengan begitu semangatnya untuk berjuang pulih akan tersulut. Yaa meskipun itu impossible sih, mengingat dia yang masih tak sadarkan diri mana dia tahu keadaan sekitarnya coba. Hadeuhh... Mungkin otakku udah mulai konslet. Dan satu harapanku yang tipis namun kuat yakni dia mampu mempertahankan janin yang saat ini susah payah berusaha survive ini.

Entah bagaimana dan sejak kapan perasaan takut kehilangan ini menyeruak ke dalam hatiku. Seperti teror yang terus menerus mengitari pikiranku tiada henti. Entah apa alasan sebenarnya dari semua rasa ini. Jika ditanya apakah aku mencintai Seungri layaknya kekasih?

Entahlah aku tak tahu.

Namun rasa yang jelas ada yang ku rasakan sampai detik ini adalah aku sangat menyayanginya, layaknya brothers, teman, sahabat, keluarga. Karena kalian jelas tahu sudah sejak berapa lama kami bersama. Mulai dari masa-masa training sampai sukses seperti saat ini. Dan kami menghabiskan waktu kami selama ini hampir tiap harinya bersama, otomatis itu, karena kami satu group band, kami memiliki project yang hampir semuanya barengan. Lagi pula kami juga tinggal satu dorm yang sama. Jika dilihat dari rentang waktu dan intensitas kebersamaan kami yang seperti itu tidak menciptakan ikatan batin yang kuat diantara kami itu tidak lah mungkin. Maka dari itu lah satu group bandku begitu dekat dengan satu sama lain. Layaknya keluarga kandung. Cuma sering kali kami tak menampakkannya didepan paparazzi. Salah satu alasannya yakni untuk gimmick. Hehehe

Okey, balik lagi ke topik bahasan kita sebelumnya.

Jika aku ditanya apa ada perasaan lebih karena itu? Aku sungguh tak tahu. Karena selama ini itu lah yang aku rasakan terhadapnya.

Apa aku yakin?? Nah itu dia yang membuatku belum mampu memberikan stempel 'pasti'. Pasalnya, secara normaliah, mana ada seorang kakak yang nge-fuck adeknya. Mana ada saudara, keluarga, sahabat, teman dekat dan apalah-apalah yang nge-fuck sesamanya. Sudah tahu apa yang dilakukan salah dan ga normal tapi masih aja ditebas. Hubungan persaudaraan macam apa jika begitu kelakuannya. Bangsattt banget kan???