29

448 35 27
                                    

Semua menatap ayah Seungri penuh harap dan cemas dengan jawaban apa yang akan beliau berikan. Tak jauh beda denganku dan Seungri. Namun aku sudah memantapkan hatiku dengan kuat bahwa aku tak akan goyah dan akan melakukan apapun mulai sekarang untuk mempertahankan Seungri dan anakku apapun bayarannya, bahkan nyawa sekalipun aku akan tetap dan terus mempertahankan mereka di sisiku. Karena mereka adalah keluargaku saat ini. Keluarga kecil yang ku bangun dan yang akan ku pertaruhkan hidupku dan segalanya.

************************************************************

"Apa yang akan kau lakukan?" sebuah kalimat tanya yang keluar dari mulut ayah Seungri setelah keterdiamannya.

"Aku akan melakukan apapun. Namun aku tahu, aku tak bisa melakukan itu semua sendiri. Kami membutuhkan bantuan dan dukungan dari keluarga kami. Terutama orang tua kami. Kami mohon, restuilah kami." ujarku.

"Appa... aku mohon..." suara lemah Seungri mengikutiku.

Ayah Seungri memandangi putranya lekat-lekat. Ada banyak rasa yang terpancar dari sorot matanya ketika memandangi putranya tersebut. Segala rasa yang tak terkatakan.

Sambil menghembuskan nafas yang cukup berat, ayah Seungri menggelengkan kepalanya.

"Lakukan apa yang kau mau. Tapi jangan lupa selalu mengabari kami keadaanmu." finalnya lalu berbalik menghampir ayahku untuk berpamitan.

Rasanya seperti mimpi. Aku dan Seungri masih termangu. Rasa tak percaya diantara ketidak yakinan membuat kami bingung. Sampai ibu Seungri yang terakhir menghampiri kami dengan senyum haru nan bahagianya.

"Jangan lupa selalu mengabari omma ne?" ucap ibu Seungri sambil memeluk dan merabai putranya tersebut.
"Ji. Jaga putraku dan calon cucuku baik-baik. Perhatikan apapun yang ia butuhkan. Jangan pernah meninggalkannya. Selalu kabari omma tentang keadaan kalian apapun itu, arraseo?" 

"Ne omma... Omma tak perlu kawatir. I will do anything for him." ungkapku dengan senyum hangatku.

Setelah kepergian keluarga Seungri, aku dan Seungri segera kembali ke kamarku karena dia butuh istirahat. Ibu dan ayahku yang meminta kami segera beristirahat demi Seungri kata mereka.

"Hyung..." panggilnya yang saat ini berbaring dalam dekapanku.
"Apakah ini mimpi?" tanyanya tak yakin.
"Jujur aku masih belum bisa mencerna ini dengan benar." ungkapnya lagi.

"Hahh... Entahlah. Aku pun dalam situasi yang sama sepertimu. Masih didalam ketidak percayaan. Namun yang pasti, meski ini masih terasa seperti mimpi namun ini semua benar terjadi." Balasku sambil memeluknya agak erat meski masih menyisihkan ruang untuk perut menonjol Seungri diantara kami.

"Sepertinya kita harus ke gereja chagi." ucapku tiba-tiba.

"Waeyo?" tanyanya bingung secara aku bukanlah tipe religius.
"Setelah dipikir-pikir. Aku memang bukanlah seorang yang religius. Namun tak bisa dipungkiri ini semua terjadi berkat campur tangan Tuhan. Berkat doa kita, maka Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk membantu kita dengan memberikan keajaibannya. Yahh mungkin terdengar aneh jika aku yang seorang tak acuh yang mengatakan demikian, ga cocok. Tapi aku merasa memang seperti itulah yang terjadi ini. Heii!!! Kamu ngetawain aku??! Kamu ga percaya??" protesku ketika dengan serius aku bicara dia malah tertawa.

"Hahaha... mian hyung mian hahahaha..." ucapnya yang masih tertawa.
"Habis kalau hyung yang bicara mengenai ketuhanan masih terasa aneh di telingaku. Namun bukan berarti aku menampik apa yang kau katakan. Aku percaya dan meyakini hal tersebut. Huff... Bukankah hidup kita seru sekali hyung?" candanya.

"Yaps. Sangat drama seperti sinetron." tutupku.

Hari-hari berikutnya kami lalui dengan riang tanpa beban lagi. Ditambah dengan selesainya kewajibanku pada negara dikemiliteran, membuat suasana semakin menggembirakan. Meski kami masih bersembunyi dari kalayak, namun kebersamaan kami membuat hati kami merasa tenang dan nyaman. Dan itu sangat berdampak pada kesehatan Seungri dan janinnya. Kini keadaan mereka berangsur membaik dan sehat. Keluarga kami bergantian menjenguk dirumahku. Hanna yang paling sering mampir. Katanya dia ingin ikut menjaga kakaknya dan menemaninya biar ga bosen terus-terusan melihat mukaku. Hahahaha ada-ada saja ulahnya. Bukannya kalau dia juga sering nongol sama saja bikin bosen juga hahaha...

What is Love? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang