🔞Warning🔞
Reyneis Bastian Digantara pria remaja berusia 20 tahun, dia seorang Playboy. Suka gonta ganti pasangan, dia hobby pembalap mobil, pembalap motor, memiliki Club, dan juga Caffe. Kadang juga dia suka photographer jika ada orang yang mau...
Hari yang cerah, pagi yang cerah, tapi tidak secerah hati dan wajah seorang Reyneis Bastian Digantara. Apa lagi wajahnya terlihat sangat bahagia. Dan bibirnya selalu mengembangkan senyuman di pagi hari yang secerah ini. Kebetulan cuaca di luar juga sangat cerah, tidak hujan tidak panas dan tidak mendung. Begitupun Stella selalu tersenyum jika melihat Rey sedang bermain dengan putranya Reyent Bintang Nugroho Digantara. Ya nama Reyent di tambah nama belakangnya Rey. Stella menolak untuk menggantinya, karena 'Nugroho' nama belakang mendiang Ayahnya.
Celotehan dan tawaan Reyent telah memenuhi apartmentnya Rey. Reyent cekikikan saat Rey mendorong mobil mininya. Rey juga ikut ketawa melihat tingkah Reyent yang super aktif. "Yong yong Pi yong."Celotehnya minta Pipinya mendorong. Rey pun langsung mendorongnya.
Jam sudah menunjukan pukul sepuluh pagi. Rey sedang sarapan bersama Stella. Tentu saja itu Rey yang memaksa Stella untuk makan bareng. Sebenernya Rey masih ngantuk, tapi melihat Reyent dan Stella berada di apartementnya membuat rasa kantuknya mehilang. Biasanya Rey jam tiga atau jam empat sore ia baru bangun.
Mereka sedang duduk berhadapan di ruang makan, menikmati Waffle rasa Strawberry. Menu sarapan pagi mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedangkan Reyent duduk di Baby chair. Sembari memakan biscuits Bites kesukaannya. Moment ini benar-benar seperti menjadi keluarga beneran. Stella tidak akan melupakan moment pagi ini. Hatinya menhangat duduk bertiga, sarapan bertiga.
Sedari tadi Rey memandangi wajah Stella terus. Stella yang merasa di perhatikan ia risi, malu dan grogi. Rey tersenyum melihat Stella yang begitu grogi dan malu. "Wafflennya enak nggak?" Tanya Rey basa basi.
"Enak kok, aku suka! Ini kesukaan kamu ya?" Tanya Stella untuk menghilangkan rasa gugupnya.
"Iya, kamu harus belajar sama Mba Lia. Jika nanti kamu sudah sah menjadi istriku jadi kamu sudah tau semua apa seleraku." Stella hanya tersenyum dan mengangguk.
Reyent berceloteh, melihat wajah Mimi dan Pipinya bergantian. "Num-num-nda," celoteh Reyent minta minum. Lalu Stella memberinya dot yang berisi air mineral.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.