Kasik bintang dulu yah.
Gratis gak pakek bayar kok.
Tekan tanda bintang di pojok kiri bawah.
Inget di pojok kiri bawah.
.
***
Pagi-pagi sekali gerbang sekolah sudah terbuka lebar, memperlihatkan sebagian gedung dan halaman SMA Trunajaya.
Sekolah yayasan yang dibangun dan dikembangkan oleh tangan dingin seorang Yudha Syarief Mufti.Siapa sangka, mantan badboy waktu masa sekolah dulu yang jarang sekali merasakan tugas sebagai siswa, kini menjadi satu-satunya pemilik yayasan.
Karena suatu kejadian membuatnya sadar dan memiliki ambisi yang sangat kuat.
Seseorang yang dulu pernah merendahkannya membuat seorang yudha bertekat untuk membuktikan semua.
Bahwa dia bisa menjadi lebih baik.**
Petikan gitar terdengar dari video yang menayangkan tutorial guitar untuk pemula.
Prilly sangat antusias memperhatian setiap chord dan lirik yang dimainkan .Kecintaannya terhadap musik tumbuh saat dia masih dipuncak sana.
Memiliki sahabat laki-laki yang juga mencintai musik, membuatnya ikut menyukai segala hal yang berhubungan dengan musik. Termasuk alat musik yang mempunyai nama gitar."Hey...."
Prilly terhenyah karena seseorang yang tiba-tiba datang dan duduk di salah satu bangku didepannya.
"Lo Prilly kan?"
"i_iya kak"
"Lo adiknya syilla kan?"
Dengan masih tersenyum senior itu bertanya"Kok tau, kak?"
"Marga lo sama dengan dia. Kenalin gue Dinda"
Prilly menerima jabat tangan gadis itu. Masih dengan rasa heran Prilly mencoba bertanya""Kakak ada perlu apa ya?"
Dinda tersenyum mendengar pertanyaan polos dari adik kelasnya.
Sangat berbeda dengan sahabatnya yang terkesan urakan.
Oh, Dinda rindu anak itu."Gue pengen ngajak lo gabung di band sekolah kita, kebetulan vokalisnya baru mengundurkan diri. Padahal kita akan tampil di prom nigth nanti"
"Ma_maksud kakak?"
"Gue mau lo jadi vokalisnya"
"Tapi kak, saya_"
"Gue tau, lo suka musik dan lo masih belajar.
Tenang aja, lo masih punya banyak waktu untuk itu"Prilly mengerjapkan matanya, dia sangat menyukai musik.
Tapi ini, dia tidak pernah membayangkan mendapat tawaran dari kakak kelasnya.
Bagaimana dia bisa menolak, dia sangat mencintai hal itu.
Bagaimana dia bisa menerimanya, sedangkan dia masih belajar."Jadi gimana? Lo mau kan?
Prilly tersadar dari lamunannya, dia sangat senang namun juga bingung.
"Dari mana kakak tau, saya suka musik?""Dari Syilla, saudara lo. Dia sahabat gue"
Prilly hanya mengangguk samar
"Dia banyak cerita tentang lo, ternyata bener yah lo manis banget anaknya. Gak heran sih curut empat itu bisa deket sama lo.Prilly mengangkat wajahnya seolah bertanya 'siapa'
"Eh , maksud gue Ali sama temen-temennya. Lo tau lah mreka selalu berempat"
Prilly hanya mengangguk."Jadi lo mau kan bantu gue dengan jadi vokalis band di sekolah kita? Gue udah tau kualitas suara lo waktu di paduan suara kemaren"
Prilly tidak bisa menolaknya. Dia mengangguk mengiyakan, bagaimana bisa dia melewatkan hal langka seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior My Love
Fanfiction"Kenapa gak bilang" Suara itu semakin lirih disetiap katanya. Prilly tak kuasa. tangisannya tumpah di dada Ali. Membuat Ali perlahan memeluk gadis itu dengan salah satu tangannya. Mencoba menenangkan meskipun dirinya perlu di tenangkan. "Maaf" Satu...