2.Posesif

6.3K 202 0
                                    

Maura tersenyum saat Juan memberinya coklat.Cowok itu baru saja pulang dari bermain basket.Maura lalu duduk di samping Juan.Kakaknya itu sedang bersantai masih dengan pakaian basketnya.Tampan dan maskulin.

"Kak?"

"Apa?"

"Kakak udah punya pacar?"

Juan terkekeh lalu mengusap rambut Maura lembut.

"Kenapa?Kakak nggak pacaran."

"Kenapa?Kakak kan ganteng,gimana kalo pacaran sama Maura aja?"

"Kamu ini bisa aja."Juan tersenyum dan memeluk Maura dari samping.

"Kak?"

"Iya?"

"Ada cowok yang deketin aku di sekolah."

"Siapa?"

"Banyak tapi aku gak tertarik sama mereka."

"kenapa nggak suka sama mereka?"

"Aku nggak suka sama mereka,aku sukanya sama kak Juan."

Juan terkekeh.Maura bersandar di bahunya.Juan membelai rambut Maura dengan lembut.Ia mencium puncak rambut Maura.

"Kakak mau mandi,kamu belajar sana."

"Em..mau ikut,"rengek Maura.

"Kamu gila ya?"Juan menyentil dahi Maura."nggak boleh udah sana ajak main kak Angga sana."

"Maura mau belajar aja."

"Yaudah sana."

"Anterin ke kamar."Maura bergelayut di lengan Juan.Juan tersenyum lalu mengantarkan Maura sampai ke kamar.

***

Maura terkejut saat seorang pria bertubuh tegap dan rambut yang sedikit panjang memberikannya sebuket bunga.Cowok itu tersenyum manis ke arah Maura.Maura justru bingung harus melakukan apa.

"Maura aku suka sama kamu.Kamu mau jadi pacar aku?"Cowok blasteran yang sangat tampan itu tersenyum.Senyum yang sangat menawan.Maura belum tau apa itu cinta,dan Maura dengan entengnya tersenyum dan menggeleng.

"Maaf aku belum suka siapa siapa.Kamu bisa kasih bunga itu ke cewek lain."

"Tapi aku cuma suka sama kamu."

"Maaf aku gak bisa."Maura tersenyum dan mengembalikan lagi buket bunga itu.Pria di depan Maura menggaruk tengkuk bingung.

"Nama aku Thomas."Cowok itu mengulurkan tangannya."kita kenalan aja dulu."Maura ragu ragu menjabat cowok bernama Thomas itu.

"Maura."

"Kalau jawaban kamu berubah cepet kasih tau aku ya?"Maura tersenyum canggung dan mengangguk.Cowok bernama Thomas itu tersenyum lalu pergi.Maura menggelengkan kepalanya bingung.Ini sudah yang kesekian kalinya ia ditembak secara langsung.Meskipun rata rata yang menyatakan cinta kepada Maura memiliki wajah ketampanan di atas rata rata namun tetap saja Maura menolaknya dengan halus.

Maura juga tidak tahu mengapa ia masih belum suka dengan cowok.Saat Maura berbalik ia terkejut saat mendapati Haykal sedang berdiri dan hampir saja Maura menubruknya.Haykal seperti,marah cowok itu mengepalkan tangannya.Lalu berusaha menyembunyikan tangannya di belakang.

"Cowok tadi siapa?"tanya Haykal berusaha menyembunyikan rasa cemburunya.

"Tadi bukan siapa siapa.Aku nolak cintanya dia."

"Oh bagus deh."

"Apa?"

"Nggak bukan apa apa."Haykal menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu berbalik dan pergi.Maura bingung dengan gelagat Haykal.Namun ia tidak peduli ia melanjutkan langkahnya ke perpus.

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang