30.Pengakuan

2.4K 78 0
                                    

Maura merasa seluruh tubuhnya lemas. Jessica bahkan merasa Maura juga tidak percaya atas apa yang terjadi kepadanya. Namun Jessica juga lelah memendam semuanya. Lelah saat menjauhi Maura. Karena Jessica takut jika Maura tau. Maka dari itu Jessica memutuskan untuk menjauhi Maura demi kebaikannya sendiri.

Maura bahkan tidak menyangka bahwa apa yang dipikirkannya selama ini menjadi kenyataan.

Mereka berdua terdiam. Memilih untuk menenangkan diri. Lalu dua siswa masuk,Jessica memutuskan untuk mengajak Maura ke rooftop untuk menjelaskan semuanya.

Jessica tahu sebenarnya tidak boleh ada yang naik ke rooftop sekolah namun Jessica menganggap apa yang ia katakan sangat penting dan tidak ada boleh yang mendengarnya selain mereka berdua.

Jessica dan Maura bertatapan. Mereka tahu isi hati satu sama lain. Tanpa Jessica harus mengungkapkan pun Maura sudah mengetahuinya.

Dan Jessica mulai menceritakan semuanya dari awal.

"Jadi beberapa waktu lalu aku sama Geo mutusin buat minun di club sambil nubgguin mobil aku yang dibenerin sama orang bengkel. Awalnya Geo nggak mau tapi aku tetep maksa. Dan karena ini pertama kalinya Geo minum dia nggak sekuat itu. Baru beberapa gelas dia udah mabuk. Dan kita berdua malah asik asikan main Ra. Aku nawarin buat yang kalah bakalan minum. Dan kamu pasti bisa tebak siapa yang sering kalah kalau bukan Geo?"

Jessica tersenyum miris dan merutuki kebodohannya sendiri.

"Kita bener bener mabuk hari itu. Kita abis dua botol. Bayangin Ra. Dua botol. Jujur aku sendiri nggak pernah ngabisin sebanyak itu meskipun aku peminum."

Jessica menghela napas panjang sedangkan Maura masih mencoba memahami semuanya.

"Karena Geo udah mabuk berat akhirnya aku mutusin buat nganterin dia pulang. Pas sampai di apartemen Geo, Geo nyuruh aku buat tinggal di apartemennya karena kondisi aku juga lagi mabuk saat itu dan Geo kawatir aku kenapa kenapa."

Maura jadi teringat ia pernah sekali tidur di kamar Geo saat Haykal pertama kali muncul tanpa rasa bersalah di depannya.

"Dan kita berdua tidur di ranjang yang sama. Dan kamu bisa bayangin apa yang terjadi selanjutnya. Cowok dan cewek yang mabuk tidur di ranjang yang sama. Aku masih inget sedikit waktu itu Geo agak sedikit agresif, tapi aku cuma buka mata sebentar dan pemandangan itu rasanya aku pengen buang jauh jauh."

Jessica menghapus air matanya. Ia tidak mau terlihat lemah di mata Maura. Apalagi ini bukan sepenuhnya kesalahan Geo.

Jika saja Jessica tidak mengajak Geo untuk minum bersama pasti semua tidak akan terjadi.

"Awalnya aku bener bener kawatir gimana kalau aku beneran isi. Dan kekawatiran aku jadi kenyataan Ra. Meskipun Geo sendiri udah bilang ribuan kali ke aku buat bertanggung jawab tapi aku tetep ngerasa takut. Gimana kalau orang lain tau?"

"Kamu udah tes pakai testpack?"tanya Maura.

"Aku langsung ke dokter kandungan karena takut nggak percaya dan hasilnya positif."

Maura menarik Jessica ke pelukannya. Maura tidak tahu jika sebenarnya Jessica sedang membutuhkannya. Jessica pasti merasa tertekan selama ini. Apalagi dengan usianya yang masih terbilang muda.

Jessica harus menyelesaikan satu tahun lagi untuk lulus. Dan sepertinya Jessica tidak bisa melanjutkan sekolahnya.

"Jess pasti ada jalan keluarnya,"ucap Maura menenangkan.

"Kamu pikir aku nggak mau gugurin kandungan? Aku juga awalnya mikir gitu Ra tapi Geo. Geo malah marah."

"Maksud aku bukan gitu Jess. Geo benar kamu nggak boleh gugurin kandungan. Aku janji nggak akan kasih tau siapapun. Aku janji bakalan jauhin Geo. Karena Geo udah buruk di mata aku. Setelah ngelihat kamu kaya gini."

"Jangan benci Geo Ra. Ini bukan salahnya. Ini salah aku juga."

"Jess jangan belain dia lagi. Dia salah. Dan kalau sampai dia kabur dari tanggung jawab aku sendiri yang bakal mukul dia."

"Ra aku nggak tau harus gimana lagi."

Maura mengusap ngusap punggung Jessica agar cewek itu tenang. Jessica bersyukur memiliki Maura. Saat ia jauh dari orang tuanya ada Maura yang masih peduli dengannya.

Setelah puas menceritakan semuanya Jessica dan Maura kembali ke kelas. Pelajaran memang sudah dimulai namun Jessica dan Maura diperbolehkan masuk ke kelas.

Geo yang melihat Jessica dan Maura yang baru saja datang membuatnya panik.

"Kamu abis ngapain sama Maura?"tanya Geo saat Jessica duduk di sampingnya.
"Geo kamu bisa diem? Kepalaku pusing banget."

"Kamu mau ke uks?"tanya Geo.

Jessica menggeleng. Meskipun cewek itu menggegeng namun Jessica malah menenggelamkan wajahnya dan memilih untuk tidur saat pelajaran di mulai. Untung saja pria yang duduk di depan Jessica tinggi sehingga bisa menutupi Jessica dan guru mereka tidak berkeliling.

Maura hanya bisa menghela napas dari jauh melihat Jessica. Maura benar benar marah dengan Geo. Maura benar benar menyesal. Cewek itu bahkan sempat menyukai Geo tanpa tahu sifat Geo yang sebenarnya.

Untung saja Geo tidak berbuat seperti itu padanya saat Geo menyuruhnya untuk tinggal semalaman di apartemennya.

Maura tidak bisa membayangkan apa jadinya jika ia merasakan rasanya jadi Jessica. Semua impiannya akan hancur. Dan semua orang akan menjauhinya. Namun sepertinya Maura juga harus menghawatirkan dirinya sendiri karena ia sekarang menjadi satu satunya orang yang dibenci sebagian siswa SMA Samudra.

Karena kesalah pahaman. Bahkan Geo sendiri juga sudah mengatakan bahwa ia dan Maura hanya makan bersama di kantin namun sepertinya mereka lebih percaya dengan tulisan di foto itu.

Kata jalang terus bermunculan di otak Maura. Ia tidak pernah disebut seperti itu. Maura gadis sopan dan menunjunjung tinggi bahasa. Cewek itu bahkan tidak pernah sekalipun mengajak cowok mengobrol jika tidak terlalu penting. Foto itu merusak namanya dengan mudahnya. Dan Maura si gadis jalang sudah bertebaran di mana mana bahkan sampai ke sekolah lain.

Maura memang sudah terkenal sampai ke sekolah tetangga. Tanpa cewek itu ketahui karena parasnya yang sempurna dan kepintarannya. Maura dijuluki sebagai tipe idaman di kalangan semua pria.

Saat istirahat Maura pun mendapat siraman air dari kakak kelasnya saat ia hendak ke perpustakaan untuk meminjam buku.

"Dasar gak punya malu! Masih aja punya nyali buat nunjukin diri. Nggak malu apa!"

Maura hanya bisa pasrah melihat seragamnya basah dan Geo yang kebetulan ingin pergi ke arah yang sama langsung menghampiri Maura dan menanyakan kondisi cewek itu.

"Ra lo gapapa?"

Melihat Geo membuat amarah Maura memuncak. Cewek itu memilih pergi dan mengabaikan Geo begitu saja.

Geo yang awalnya mengejar di tahan oleh Arkan. Cowok itu mengikuti Maura sejak tadi hanya memastikan Maura aman.

"Biar gue aja. Kalo lo deket deket sama Maura masalahnya malah makin panjang. Gara gara foto itu Maura jadi di bully seantero sekolah. Mending sekarang lo jauhin Maura. Lo juga udah sama Jessica kan?mungkin sekarang giliran gue buat deketin Maura."

•••

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang