11.Kamera

3.6K 119 1
                                    

Geo sedang beradu basket melawan kelas XII ipa 2. Teman perempuan Geo  sibuk menyemangati Geo yang sedang berusaha keras mencetak poin.Geo dengan lincah memasukan bola dari jauh dan itu membuat penggemar Geo histeris.

"AYO GEO SEMANGAT!"

"GEO SEMANGAT!"

"KAMU PASTI BISA GEO!"

Geo paling banyak memasukan bola ke dalam ring, hal itu membuat siswi yang menontonnya berteriak.Geo tersenyum miring.

"YAAMPUN GEO GANTENG BANGET!"

Geo melempar bola sembarangan. Ia terus memperhatikan Maura yang sedang duduk di pinggir tribun sambil bermain ponsel. Kenapa Ia tidak melihat Geo? Padahal Ia ingin menunjukannya ke Maura bahwa Geo bisa mencetak banyak poin.

Sebenarnya Geo hanya ingin pamer ke Maura sebenarnya tetapi Maura malah sibuk berbalas pesan dengan entah siapa.Geo jadi ingin tahu.Ia masih menatap Maura yang sepertinya tidak tertarik dengan permainannya.

"WOY GEO AWAS BOLA?!"

BRUKKK!

Geo merasa pusing. Badannya ambruk. Ia melihat ada burung yang berputar di atas kepalanya. Semua siswa mengerubungi Geo.

"Lo gapapa?" tanya Arkan.Sebenarnya Arkan ingin melempar bola kepada Geo tetapi Geo malah asik menatap Maura.Jadilah kepala Geo terkena bola.

"Gapapa gue bisa bangun kok." Geo memegang kepalanya yang pusing, Ia hendak bangkit namun rasanya tidak kuat dan Ia pingsan.

***

Geo mengerjai ngerjap. Ia menatap sekeliling. Ia sadar Ia sedang terbaring di uks. Kepalanya sedikit lebih baik dari sebelumnya. Ia berusaha duduk.

"Kalo gak kuat gausah dipaksa." suara Seseorang menghentikan pergerakan Geo. Sepertinya Ia familiar dengan suaranya.

Maura berdiri di sebelah ranjangnya sambil melihat tangan di dada,sudah menjadi kebiasaannya.

"Eh Maura? kok kamu ada disini?"

"Iya terpaksa. Udah sembuh kan? Yaudah saya balik," ucap Maura dingin.

"Duh kepala gue kok pusing banget? Duh kayanya parah banget." Geo memegang kepalanya sambil mengadu, akting.Maura memutar bola matanya dengan malas.

"Sering nonton sinetron ya? Kebanyakan drama," celetuk Maura menusuk Geo.

"Serius, kalo nggak percaya pegang aja."Maura jadi ingin memukul kepala Geo dengan balok kayu rasanya.

Maura duduk di samping brankar. Apakah ini musibah? Atau malapetaka sehingga ia diberi cobaan untuk mendampingi seorang Geo yang notabenya seorang pria yang sangat absurd dan mampu membuatnya sakit kepalanya karena tingkahnya.

Maura ingin menghilang dari bumi saja.Geo masih cengengesan.Ia senang Maura mau menemaninya.Ia jadi bersyukur sudah pingsan karena bola.Ia sangat berterima kasih kepada Arkan.

"Maura deketan dong jauh amat."

"Diam."

"Iya diem. Tapi Maura, jangan galak galak amat dong."

Maura berdecak. Ponselnya habis baterai. Dan pria di depannya ini tidak bisa diam dan terus mengoceh membuat kepalanya pusing.

Maura akhirnya bangkit dan beranjak meninggalkan uks. Ia tahu Geo hanya berpura pura.Geo langsung mendudukan badannya.

"Eh Maura!"

Maura tidak menghiraukannya.

Geo turun dari ranjang dan langsung menyusulnya. Langkah Maura yang pendek membuat Geo tak butuh waktu lama untuk mengejarnnya.

"Mau kemana?"

"Ke kantin?perpus?kelas?"

"Atau kehatiku?"

"Toilet," jawab Maura singkat.

Geo menghentikan langkahnya. Masa iya Ia mengikutinya sampai ke toilet cewek. Tidak Geo tidak segila itu. Ia berbalik badan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

***

Geo mengambil kamera dari tasnya dan mulai memotret apapun yang menurutnya bagus. Bahkan teman temannya pun meminta untuk di foto namun tentu saja Geo tidak mau, memorinya bisa bisa dipenuhi oleh foto mereka.

Saat Geo memotret tiba tiba Maura berjalan di depannya tentu saja Maura berada di dalam foto Geo.Ia tersenyum dan melihat hasil foto.Kamera yang Geo gunakan adalah kamera hasil permberian kakeknya ia baru sekali menggunakan itu dan foto terbaik pertamanya adalah foto Maura.

"Eh bidadari ke potret," celetuk Geo lalu melihat Hasil foto.

Maura merasakan flash yang menyala dari benda yang di pegang Geo. Ia Menghampiri Geo dan mencoba merebut kamera Geo.

"Hapus!"

"Nggak ah. Keajaiban dunia tau nggak," sahut Geo.

"Hapus sekarang!"kesal Maura.

Maura berusaha mengambil kamera Geo. Namun Geo malah merekam Maura.

"Geo hapus!"

"Enggak mau."

Maura gemas sekali dengan pria di depannya ini. Ingin sekali Ia membuang Geo ke rawa rawa. Mengapa ada orang seperti Geo? Ingin sekali Maura mengirim Geo ke planet lain.

Percuma melawan Geo. Tidak ada habisnya. Tingkah laku Geo sungguh ke kanak kanakan ingin sekali Maura memindahkan Geo ke taman kanak kanak. Iya. Itu lebih pantas.

Maura duduk di kursinya sambil meredam amarah. Geo yang melihat kekesalan Maura jadi merasa bersalah.

"Tanggung jawab woy anak orang ngamuk tuh," celetuk Arkan sambil cekikikan..

"Ngamuk tuh mampus!" 

Geo menghampiri meja Maura dan meminta maaf padanya karena tak enak hati. Geo memang begitu Ia sering membuat orang marah dan kesal padanya namun Ia memiliki rasa bersalah Ia pasti akan meminta maaf, jika Ia keterlaluan. Seperti sekarang.

"Maura?"

"Maafin manusia gemes yang ganteng ini dong."

"Duh Maura kalo lagi ngambek cantik banget beneran."

Maura diam. Tapi Ia mendengarkan apa yang diucapkan Geo tanpa perlu menjawab Geo tau apa artinya. Namun bukan Geo jika menyerah. Geo tau apa yang harus Ia lakukan untuk membuat mood Maura kembali.Ia sering melihat Maura meminum susu stroberi.

Ia melangkahkan kaki keluar kelas dan berjalan menuju kantin. Setelah membayar ia kembali ke kelas dan memberikan minuman yang dibelinya kepada Maura.

"Nih susu stroberi.plis jangan ngambek lagi, janji deh gak bakal ngelakuin itu lagi. Tapi beneran mubazir tau kalo foto kamu dihapus." Geo tersenyum agak dimanis maniskan namun malah membuat Maura hampir muntah.

Maura tidak bergeming. Geo gila sekarang ia tidak tahu apa yang harus Ia lakukan agar Maura tidak marah lagi kepadannya.Ia berpikir keras.

Demi apapun Geo ingin meminta pertolongan kuatkan Geo meskipun Geo tidak tahu malu dan urat malunya sudah putus. apakah Ia harus menjadi badut agar Maura mau tertawa. Itu pilihan buruk. Selucu lucunya Geo yang menggemaskan sekaligus menyebalkan Maura tidak akan tertawa karena lawakannya. Geo jamin karena Maura manusia terdingin yang pernah dilahirkan di muka bumi ini. Geo bahkan sempat berfikir apakah Maura ini manusia atau robot yang selalu datar.

"Serius nggak mau susu stroberinya?" tanya Geo sekali lagi.

"Yaudah aku minum nih," Geo melirik Maura sambil berpura pura meminumnya.

"Kalo kamu nggak mau minum aku bakal taruh di Meja. Anggep aja itu sebagai permintaan maaf."

"Kalo ga diminum, kasian ntar susunya nangis."

"Lebih baik anda pergi sebelum saya siram susu ini ke wajah anda!"

"O-oke dengan senang hati."

Maura menatap Geo tajam.Geo langsung berdiri dan berjalan ke luar kelas.Maura sangat menyeramkan saat marah,sungguh.Di lain sisi Maura menahan tawa,ia mengambil susu stroberi dari dan meminumnya.

•••
Jangan lupa voment❤

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang