29.Mading

2.3K 80 0
                                    

Nyatanya Maura malah mematung saat ia sampai di rumah Vanya. Rumah yang sudah ia tinggali beberapa hari terakhir.
Sejak ia tinggal disini Maura yang awalnya berpikiran akan hidup dengan tenang malah tertampar oleh kenyataan.

Maura tidak bisa mengeluh. Tidak bisa bercerita kepada orang lain. Karena Maura tidak mau orang lain jadi susah karenanya. Memangnya siapa sih yang mau berteman dengan Maura?

Bahkan Jessica pun sekarang sudah ada Geo. Maura memang tidak memiliki teman dan Maura tau rasanya menyimpam semuanya sendirian.

Hidup tanpa orang tua mengajarkan Maura bahwa ia harus mandiri. Ia tidak boleh bergantung dengan orang lain. Maura juga harus bisa menjaga dirinya sendiri. Saat Maura tinggal bersama Brian Maura tidak pernah kekurangan Brian selalu mencukupi semua kebutuhannya dan menuruti apapun yang Maura mau.

Namun sekarang mendapat jatah tidur yang maksimal pun tidak bisa. Dan Maura berakhir dengan mata menghitam seperti panda meskipun kecantikannya tidak berkurang.

"Maura?"

Maura terkejut saat seseorang memanggilnya. Maura membalikan badannya dan melihat Geo.

Maura tidak mengerti mengapa Geo berada di hadapannya saat ini. Geo turun dari motor dan menghampiri Maura.

"Loh bukannya rumah lo bukan disini ya?"

"Anda kenapa kesini?"

"Awalnya gue cuma penasaran Ra kenapa lo pulang naik bus akhir akhir ini. Dan arah pulang lo juga beda. Jadi gue mutusin buat ngikutin."

Maura tidak tahu apakah ia harus senang atau takut karena diikuti Geo sampai ke rumah.

Geo yang menyadari raut wajah Maura langsung tertawa kecil.

"Yaudah kalo gitu gue balik,gue cuma gak mau lo kenapa kenapa dan pas liat lo baik baik aja tiba tiba aja gue lebih tenang."

Geo tersenyum. Maura yang melihat itu langsung memalingkan wajahnya. Saat Geo hendak naik ke motornya Maura malah menahan tangan Geo.

"Tidak mau mampir sebentar?"tanya Maura. Berharap Geo mengiyakan namun sayangnya Geo sudah ada janji dengan seseorang.

Maura kecewa. Namun cewek itu tidak bisa berbuat apa apa. Maura melambaikan tangannya saat motor Geo pergi.

Itu tandanya Geo masih peduli kan dengannya, buktinya cowok itu sampai repot repot mengikuti Maura sampai ke rumah hanya untuk memastikan cewek itu aman. Apakah Maura boleh berharap. Berharap Geo untuk kembali?

***

Setiap hari Maura memang sering sekali dibicarakan. Mulai dari ada yang menggunjing cewek itu hingga sampai berani mengejek Maura hanya karena mereka tersaingi oleh kecantikan Maura. Sebenarnya itu bukan salah Maura. Maura tidak meminta dilahirkan cantik seperti ini. Setiap orang punya kelebihan dan kelemahan masing masing. Jadi Maura berharap siapapun untuk percaya diri dengan diri masing masing.

Maura tidak sempurna. Cantik hanya poin plus dari Maura namun itu tidak seberapa penting. Lebih baiknya lagi kita cemburu dengan kepintaran orang lain dan berniat untuk berkerja keras agar bisa mengalahkan orang itu dari pada harus menggunjingnya padahal ia tidak salah apa apa.

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang