42.Menghilang

2.2K 84 0
                                    

"Halo kak Eric nginep di apartemennya kak Geo ya?"

"Kamu beneran mau nginep di apartemen Geo?"

Eric menatap Geo sebentar lalu mengangguk meskipun Brian tidak bisa melihatnya mengangguk saat ini.

"Yaudah kalo gitu,kalo ada apa apa jangan lupa kabarin kakak."

"Oke."

Eric mematikan sambungan telefon.Mereka berdua sedang membersihkan luka masing masing.Mereka memang sial hari ini.Bukannya mendapat Haykal mereka malah babak belur.

Geo memang jauh lebih parah dari Eric namun sepertinya cowok itu sudah terbiasa dengan kondisinya.Geo seorang petarung jadi cowok itu tidak terlihat kesakitan berbeda dengan Eric yang hanya kena pukul di hidungnya namun sering merintih sendirian membuat Geo agak risih.

"Lo tuh cowok apa bukan sih?"tanya Geo.Namun Eric tidak membalas ia tahu Geo sebenarnya mengejeknya.Eric lalu berjalan ke ranjang Geo."eitss mau kemana lu?"

"Ya tidur lah."

Geo buru buru menarik baju Eric sampai cowok itu terjungkal dari ranjang.

"Enak aja! Tidur di lantai!"

"Loh katanya anggep rumah sendiri?"

"Ya nggak gitu juga. Gue nggak mau ya tidur berdua sama lo dikira gue homo??"

"Hah?"

"Udah sono tidur di sofa!"

"Oh oke."

Eric akhirnya berjalan ke sofa dan membaringkan tubuhnya disana. Cowok itu tidak nyaman karena kakinya lebih panjang dari sofa.

Geo sudah menarik selimutnya sampai menutupi wajahnya dan langsung memejamkan matanya.

Eric mengintip,Geo sepertinya sudah tidur. Eric berdeham. Cowok itu mengubah posisi sampai benar benar nyaman.

"Nggak bisa tidur,"ucap Eric kepada dirinya sendiri. Cowok itu lalu bangun dan menggaruk rambutnya yang gatal.

Eric berjalan ke luar apartemen mencari udara segar. Ia belum bisa tidur. Saat Eric berjalan sambil menghirup dinginnya malam cowok itu terkejut saat seseorang membekam mulutnya dan lalu semuanya gelap.

***

Geo terbangun dari tidurnya pukul 2 pagi. Cowok itu bermimpi buruk. Ia bermimpi Maura dibunuh. Cowok itu mengelap keringat di wajahnya.

Geo benar benar takut dengan mimpi buruknya itu. Ia takut bila itu benar benar kenyataan.

Geo turun dari ranjangnya. Saat Geo hendak mengambil minum Geo tidak melihat Eric di sofa.

Geo mengucek matanya dan menyalakan lampu. Dan yang benar saja hanya telefon cowok itu yang tergeletak di meja depan sofa.

"Ric?Eric?"panggil Geo namun tidak ada sahutan."Ric lo dimana?"Geo membuka pintu kamar mandi dan tidak menemukan Eric disana. Cowok itu mencari ke sekeliling ruangan. Namun Eric tidak ditemukan. Cowok itu mulai panik.

Geo mengambil jaket dan keluar dari apartemen. Siapa tahu Eric sedang mencari makanan di luar atau sedang mencari angin saja.

Geo menengok ke kanan dan ke kiri. Jalanan sangat sepi. Geo berlari kecil. Ia masuk ke supermarket namun Eric tidak ada disana.

Geo sudah mencari Eric di sekitar tempat tinggalnya. Tidak mungkin kan jika Eric pulang? Ponselnya saja masih di apartemen Geo. Lagi pula mereka berdua berencana ingin mencari Haykal lagi. Jadi cowok itu tidak mungkin menghilang begitu saja.

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang