12.Hukuman

3.3K 125 1
                                    

Maura yang baru keluar dari kelas ditarik Angga.

"Maura maaf mobil kakak bermasalah.Kamu pulang sama temen kamu ya?"

"Apa?"

"Iya kakak udah panggil orang buat benerin tapi kakak nggak bisa nganter kamu pulang.Kakak ada urusan."

Maura menatap Geo yang masih duduk di bangkunya,Geo masih mengemasi barang barangnya.ia gengsi jika meminta diantar pulang oleh Geo.Bisa bisa Geo terlalu percaya diri nantinya.Geo yang melihat Maura menatapnya langsung menyusul Maura.Angga langsung pergi saat melihat Geo berjalan ke Maura.

Maura yang melihat Geo mendekat langsung mempercepat langkahnya.

"Mau pulang bareng nggak nih?"tanyanya dengan senyum yang masih mengembang sempurna.

"Tidak terima kasih."

"Beneran?entar nyesel loh."Geo mengedipkan sebelah matanya.Maura diam.Apa yang harus ia lakukan?Geo tersenyum."yaudah aku duluan ya bye!"

Geo berjalan ke arah parkiran sedangkan Maura berhenti.Ia menatap punggung Geo yang mulai menghilang.Maura menghela napas.Ia bisa naik taksi bukan?Maura lalu berjalan ke depan gerbang.

Ia menunggu taksi lewat namun sudah 10 menit ia menunggu tidak ada taksi yang lewat.Bus berhenti tepat di hadapannya namun Maura malah berdiri mematung,bus itu lewat begitu saja.Maura masih trauma,ia bisa bisa salah jurusan lagi seperti kemarin,ia tidak mau.

Maura berdecak,ia sudah lama menunggu.Maura menatap sekolah yang sudah sepi.Ia jadi panik.Seharusnya ia pulang bersama Geo tadi.Maura menyalahkan dirinya sendiri karena gengsi.

Namun sekolah sudah sepi,Maura tidak memiliki pilihan lain selain berjalan kaki.Maura berjalan sampai sejauh satu kilo meter.Ia lalu duduk di hate bus.Ia lelah.Dan selanjutnya hujan turun.Maura menghela napas.Sial sekali hari ini.

Maura menatap langit yang semakin gelap itu.Lalu seseorang duduk di samping Maura.Maura menoleh dan terkejut saat mendapati Geo duduk di sampingnya sambil membawa dua es krim di tangannya.

"Nih buat kamu."Geo memberikan satu es krim kepada Maura.Maura hanya mematung menatap Geo."dimakan nanti keburu cair."Geo membuka bungkus es krim dan memberikannya kepada Maura.

Geo memakan es krimnya sambil menatap rintik hujan yang turun di depannya.Ia tersenyum.Ia suka sekali dengan hujan.Maura lalu memakan es krim pemberian Geo sambil menunggu hujan turun.Ia ingin menanyakan mengapa Geo ada disini namun ia gengsi.

Setelah menghabiskan es krim Geo membuang bungkusnya ke tempat sampah.Hujan mulai reda namun jika ia nekat pulang ia akan basah.

"Mau pulang kapan?"tanya Geo membuat Maura tersedak."gak usah kaget gitu.Kamu nggak ada yang jemput kan?udah bareng aku aja.Nggak bayar kok.Aman,aku bukan orang mesum."Maura menaikan alisnya.

"Nanti,"ucap Maura akhirnya lalu ia membuang muka.Geo duduk kembali di samping Maura.Ia lalu melepas jaketnya dan memberikannya kepada Maura.Maura mengangkat alis.Namun ia langsung menerima dan memakainya.Udara cukup dingin sangat hujan.

"Biasanya nih kalo cowok dan cewek berdua duan pas hujan gini tuh biasanya lagi jatuh cinta,"celetuk Geo membuat Maura tersedak.Ia lalu menoleh ke samping kanannya memang benar tidak ada siapa siapa selain mereka berdua.Tetapi apa Geo harus mengatakan itu?

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang