19.Rumah sakit

2.9K 103 0
                                    

Hari ini Maura tidak melihat Geo sama sekali.Maura ingin sekali bertanya dimana keberadaan Geo kepada Arkan dan Jessica namun ia terlalu gengsi apalagi Jessica menyukai Geo.Maura menatap kursi Geo yang kosong.Bahkan sampai bel pulang berbunyi pun kursi Geo tetap kosong.

Hal itu berlanjut keesokan harinya.Maura memang terlihat tenang dan seperti tidak memikirkan Geo namun sebenarnya ia ingin sekali mengetahui dimana keberadaan cowok itu apakah cowok itu baik baik saja.Bukan berarti Maura peduli namun jika sesuatu terjadi kepada Geo karena Haykal ia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.

Davin tiada karena kesalahannya dan Maura tidak mau hal itu terjadi lagi.Sudah hari ke tujuh dan ke absenan Geo selama tujuh hari itu tentu menjadi tanda tanya guru.

"Ada yang tau dimana rumah Geo?"tanya wali kelas Maura kepada teman sekelas Maura.

Namun tidak ada yang tahu dan tidak ada yang tahu kabar Geo.Hanya Maura yang tahu dimana apartemen Geo.Namun cewek itu tidak memberitahu siapapun.Karena ia masih teringat bagaimana ia bisa tertidur di apartemen bersama Geo.

Ia segera membuang pikiran itu jauh jauh.Saat itu bel pulang berbunyi lebih cepat.Guru guru mengadakan rapat dan Maura memanfaatkan kesempatan itu untuk mengunjungi Geo di apartemennya.Hanya memastikan Geo masih hidup.Itu saja.

Maura menghentikan taksi yang berhenti di depan sekolahnya.Karena Brian pasti menjemputnya seperti biasa ia hanya memiliki waktu sekitar sau jam.Jalanan cukup lancar.Dan Maura sampai diapartemen Geo.Maura masih berdiri di sana.

Maura dengan ragu mengetuk pintu apartemen Geo.Ketiga kalinya namun Geo masih tidak mau membukanya.Maura berbalik dan ingin pulang saja namun tiba tiba pintu apartemen Geo terbuka.

"Maura?"

Maura berbalik dan melihat kondisi Geo.

"Anda sakit?"tanya Maura.Geo mengangguk.

"Masuk dulu."

Geo membuatkan minuman untuk Maura namun kondisinya masih lemas.Maura yang melihat itu langsung membantu Geo untuk duduk.Maura menempelkan tangannya di dahi Geo mengecek suhu tubuh Geo.Sangat panas.

"Kamu kenapa kesini?"tanya Geo.Maura memikirkan jawaban yang pas.

"Hanya memastikan jika anda masih hidup,"jawab Maura.

Geo terkekeh.Maura menaikan alis,mengapa Geo tertawa.

"Kawatir ya?"

Maura langsung memalingkan wajah.

"Harus ke rumah sakit,"ucap Maura.

"Nggak mau.Nanti juga sembuh sendiri kok."

"Cepat ganti pakaian, saya akan mengantar anda ke rumah sakit."

"Nggak mau!aku alergi sama jarum suntik tau!"

"Cepat!"

Geo mengerucutkan bibirnya dan berjalan ke kamarnya dan mengganti pakaiannya.Geo keluar dengan hoodie dan celana jeans panjang.

"Udah?"

Maura mengangguk dan menarik tangan Geo.Cewek itu menggenggam tangan Geo.Karena kondisi Geo yang masih lemas,cewek itu memutuskan untuk naik taksi.Rumah sakit tidak jauh dari apartemen Geo.

Saat melihat rumah sakit nyali Geo menjadi ciut.Maura menarik Geo untuk segera masuk ke rumah sakit namun Geo malah diam di tempat karena Geo lebih tinggi dan lebih berat Maura jadi sedikit kesusahan saat menyeret Geo.

"Berat banget sih,"kesal Maura.

"Aku pulang aja ya?"

"Dasar penakut!"cibir Maura.

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang