49.Alasan bahagia

3.2K 96 1
                                    

Malam itu Geo dan Maura memasak. Sebenarnya hanya Geo yang memasak karena Maura tidak pernah memasak sebelumnya.

Geo sangat pandai memasak. Hal itu membuat Maura kagum dan bangga dengan cowok itu. Maura jadi ingin belajar memasak. Cewek itu tidak ingin kalah dengan Geo.

Maura membantu menyiapkan meja dan asik menatap Geo memasak.

"Kamu coba deh enak nggak?"

Maura mencicipi masakan Geo.

"Enak kok."

Geo tersenyum karena Maura memuju masakannya. Akhirnya masakannya selesai dan diner mereka akan dimulai sebentar lagi.

"Masa kita dinernya pake baju hitam hitam gini sih?"Maura bertanya.

"Ya kamu maunya gimana? Nggak pake baju?"Geo terkekeh. Maura melotot dan memukul lengan Geo pelan. "maaf ya dinernya nggak romantis banget. Dayung perahu sendiri,bikin tenda sendiri, bawa makanan sendiri, masak sendiri."

"Kamu tau nggak ini makan malam paling romantis tau!kita makan aja diliatin sama ubur ubur, cumi cumi sama temen temennya."

Geo tertawa kecil.

"Bisa dimulai makan malamnya cantik?"

Maura mengangguk. Mereka berdua lalu memakan dengan anggun. Maura dan Geo tersenyum menikmati makan malam mereka yang seadanya.

Ini adalah makan malam terindah di hidup Maura. Setelah makanan Maura dan Geo habis mereka berbincang bincang ria.

Geo menggenggam tangan Maura. Mereka berdua melempar senyum satu sama lain. Geo mengajak Maura untuk duduk di pasir.

Mereka menatap langit yang benar benar indah malam ini. Geo dan Maura menatap bintang yang sangat indah.

"Geo ini hari terindah dalam hidup aku."

"Bukanya selama ini kamu bahagia ya?kamu kaya. Kamu selalu dapetin apa yang kamu mau. Kamu punya kak Brian. Kamu nggak pernah sekalipun kesusahan dalam hal apapun. Kak Brian bener bener nggak pernah biarin kamu sedih. Sedangkan aku Ra. Aku harus mandiri. Cari uang buat biaya sekolah dan bayar apartemen. Ya meskipun apartemennya cuma gitu biaya sewanya mahal."

"Kata siapa kaya bisa bikin bahagia?nggak ada jaminannya orang yang kaya itu bahagia. Justru kalau disuruh milih aku lebih milih buat lahir sebagai orang biasa. Aku pengen banget ngerasain gimana harus berjuang buat dapetin sesuatu. Selama ini hidup aku memang serba enak. Tapi buktinya aku nggak cukup bahagia. Orang tua aku udah nggak ada, kak Juan, kak Angga dan Eric nyuslin mereka,dihianatin sahabat sendiri,Haykal yang terobsesi sampai bunuh Eric dan Kak Angga, kak Brian yang jarang ngeluaingin waktu karena sibuk kerja. Dan masih banyak lagi. Nggak bahagia itu nggak harus ditunjukin. Kamu nggak bisa nilai orang dari luar. Kamu nggak tahu apa yang dirasain orang itu."

Geo tersenyum.

"Aku beruntung banget punya pacar yang pinter banget kaya kamu. Ra aku punya jawaban atas ucapan kamu tadi."

Geo menatap Geo dengan tertarik.

"Kamu ngerasa nggak bahagia itu karena kamu kurang bersyukur. Kamu harus liat ada orang di sekitar kita yang bahkan tempat tinggal tuh enggak punya, ada anak kecil yang berhenti sekolah supaya bantu orang tuanya kerja, kamu harus lihat lihat hal hal kecil itu supaya kamu itu bersyukur. Dan kamu tahu semua ini pasti ada sisi positif yang kita bisa ambil. Masih ada kak Brian yang ada buat kamu. Dan sekarang ada aku. Jangan pernah merasa sendiri Ra. Jangan pernah merasa kamu bahagia. Jangan pernah merasa kamu nggak berharga. Karena kamu itu sangat berharga bagi orang yang sayang sama kamu."

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang