13

134 45 17
                                    

Hanya memberi tahu saja jika kepastian itu sangat penting, tetapi bukan berarti aku menyerah.

-farel albar-
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat farel sudah menyelesaikan misinya yaitu mendekati kania pada hari ini yah walaupun farel hanya berinteraksi sedikit dengan kania tapi tadi membuatnya tidak terlalu canggung dengan kania setelah farel melihat kania masuk kedalam kelasnya bukanya farel berjalan menuju kelasnya dia malah berbalik arah meninggalkan kelas kania, farel terus melangkahkan kakinya, dia merasa kalo masuk kelas di jam segini masih terlalu ke pagian alhasil dia mau nongkrong dulu ke kantin atau ke belakang sekolah farel juga belum bertemu dengan jeje dan juga ahsan

Saat sudah sampai di belakang sekolah seperti biasa farel duduk di kursi yang sudah ada di tempat yang biasa farel dan csnya nonggkrong , bukan farel namanya kalau dia tidak membolos di jam pelajaran pertama,sudah cukup lama saat farel sedang asik bermain game di hpnya ada yang menepuk pundaknya dia tidak menghiraukan tepukan di pundaknya itu

"Ganggu lo anjir"kesal farel pada seseorang yang sendari tadi menepuk pundaknya saat dia menengok ke belakan dan menemukan pria paruh baya farel hanya tersenyum kikuk

"Eh bapak" ucap farel saat menengok ke belakang dan menemukan pak wawan sedang berkacak pinggang sambil melebarkan pandangannya pada farel

"Apa farel" tanya pak wawan kepada farel masih dengan gayanya seperti tadi sedangkan farel hanya menggelengkan kepalanya

"Yang lain udah masuk ke kelas kamu malah enak-enakan disini" lanjut pak wawan sampil menjewer telinga farel sedangkan farel mencoba melepaskan tangan pak wawan dari telinganya, yah memang bel masuk sudah dari tadi berbunyi tapi tidak farel perdulikan

"Ah ah pak sakit lepasin dulu" ucap farel sambil berdiri karena telinganya semakin di jewer oleh pak wawan

"Enak aja nanti saya lepasin kamu kabur lagi" ujar pak wawan masih tetap menjewer telinga farel

"Udah buruan kelapangan" lanjut pak wawan sambil melepaskan tangannya daei telinga farel sedangkan farel terus mengusap telinganya karna masih merasakan sakit

Saat sudah sampai lapangan pak wawan menyuruh farel menghormat pada bendera yang sedang berkibar

"Awas kalau kamu kabur saya bakalan tambah hukumannya" ancam pak wawan pada farel

Farel hanya pasrah atas hukumanya sampai jam istrahat dia di suruh hormat pada bendera farel terus saja mengeluarkan sumpah sarapnya untuk gurunya itu, terik matahari semakin panas dan itu membuat farel berkeringat banya siswi-siswa yang berlalu lalang di depannya sedangkan para siswi yang melihat farel berkeringat malah histeris kegirangan

"Kak farel tambah ganteng aja"

"Butuh tisu gak kak aku punya nih"

"Lagi apa juga tetep mempesona lo mah el"

Begitu lah sekiranya perbincangan yang meliha farel yang sedang menyekat keringat yang ada di pelipisnya farel tak menanggapinya di terlalu sibuk untuk mengurusi siswi-siswi yang udah kaya cabe menurutnya

"El aku bawain minum" suara cempreng itu mengalihkan pandangan farel, farel sudah tau suara siapa itu dia hanya melirik sebentar dan fokus kembali menjalani hukumannya

Let Me Stay Love You [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang