30🐼

84 9 1
                                    


Happy reading manteman😂😚

____________________________________


Jarak di antara Kania dan Farel hanya menyisakan beberapa cm, Kania sudah menegang dan jantungnya hampir copot apa yang akan Farel lakukan kepadanya, bahkan Kania sudah menahan nafasnya sambil menutup mata. Hingga sebuah suara dengan lembut terdengar di telinga Kania.

"Habitat gue kan ada di hati lo" bisik Farel tepat di telinga Kania.

Kania kembali membuka matanya dan menengok ke arah samping dan langsung bertemu dengan wajah Farel. Mereka saling bertatapan untuk beberapa menit, hingga suara mengalihkan pandangan mereka.

Brakk

Di lihatnya Aurel yang sedang berdiri di depan mereka sambil menyengir kuda, sepertinya suara tadi berasal dari arah tas Kania yang terjatuh lihat saja tasnya sudah tergeletak di lantai.

"Sorry, gue cuma mau ngasih tas doang" ucap Aurel masih dengan senyuman watadosnya dan mengambil task Kania yang berada di lantai.

"Hmm" Aurel berdehem, karna posisi Farel masih tetap seperti tadi masih sangat dekat dengan Kania.

Farel pun mulai sadar dengan posisinya, Farel langsung menegakan badannya dan mundur beberapa langkah. Farel maupun Kania merasa malu tetapi lihat Aurel seperti tak berdoasa.

"Yaudah gue ke kelas dulu deh" ucap Farel pada akhirnya, karna dia merasa suasana mulai canggung tentunya hanya untuk Kania dan dirinya yang merasakan suasana seperti itu.

Farel pun melangkah ke luar UKS dan meninggalkan Kania dan Aurel yang berada di dalam UKS. Setelah Farel benar-benar menghilang dari panfangan Aurel, dia pun mengangkah ke arah Kania.

"Hm tadi lagi ngapain ayok" ucap Aurel jahil sambil menyolek-nyolek tangan Kania.

"Kagak lagi ngapa-ngapain"

"Alah bohong lo mae"

"Apaan sih siapa yang bohong markonah" ucap Kania sambil memutar bola matanya malas.

Aurel terus saja mengejek Kania, seolah Aurel tak mempunyai salah telah mengganggu Kania dan juga Farel. Sahabat memang selalu seperti itu seperti tidak mempunyai urat malu.

"Tas gue siniin, btw makasih yah" ucam Kania lagi.

Aurel pun menyodorkan tas Kania kepada sang pemiliknya. Sebenarnya sebentar lagi bel pulang tapi mereka masih betah berada di ruangan yang berbau obat ini.

"Lo udah kasih tau Farel belum kalau Kak Bagas abang lo" pertanyaan dari Aurel membuat Kania yang tadinya terfokus ke layar ponselnya, sekarang menatap Aurel dan mengerutkan keningnya.

"Emang harus yah" petanyaan Kania yang begitu polos menurut Aurel.

Aurel menepuk jidatnya ada gituh yah organg sebodoh Kania. "Yah harus lah kalau dia salah paham gimana" jelas Aurel

"Iya nanti gue kasih tau"

"Serah lo dah"

Beberapa menit kemudia bel pulang sudah terdengar dari seluruh penjuru sekolah. Kania sudah siap untuk pulanga dan begitu pun Aurel.

"Bisa jalan sendiri gak" tanya Aurel kepada Kania.

"Bisa lah lo pikir gue cacat" jawab Kania

"Yeh nyelow kali, lagian gue cuma basa-basi doang" ucap Aurel sambil tertawa. Sedangkan Kania memutar bola matanya malas sudah dia duga, Aurel itu orang yang paling males kalau di repotin sama orang lain.

Let Me Stay Love You [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang