45🍃

92 4 2
                                    

Jangan membuat kegundahan di hatiku!! Aku terlalu malas untuk mengatur dan menata ulang semuanya.

-Kania Sakira-


H A P P Y   R E A D I N G☀️

___________________________________

Kania dan Bagas masih tak berbicara satu sama lain, Kania terus saja memikirkan Farel, sedangkan Bagas merasa kasihan kepada Kania padahal Farrl sudah bukan siapa-siapanya tapi tetap saja Kania kelihatan begitu sangat khawatir kepada Farel.

"Bang berhenti!!" Teriakan Kania kepada Bagas, Bagas yang mendengar teriakan Kania secara tiba-tiba merasa kaget dan menginjak rem secara mendadak.

"Dek kenapa  teriak teriak sih ngangagetin" ujar Bagas dengan rasa kesalnya.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Bagas Kania langsung keluar dari mobil Bagas, Bagas yang melihat Kania keluar dengan terburu buru mengikuti Bagas pun keluar dari mobilnya dan mengikuti Kania.

"Kaniaaa" Bagas terus memanggil Kania namun tak di hiraukan oleh Kania. Kania berjalan ke arah warga yang bergerombol di pinggir jalan.

"Pak ada apa ini?" Tanya Kania saat sudah berada di dekat para warga.

"Oh ini tadi ada yang kecelakaan neng" jawab salah satu warga

Degg

Kania semakin merasa khawatir, apa Farel yang mengalami kecelakaan, semoga saja bukan.

"Usianya berapa pak kalau boleh saya tahu?" Tanya Kania mencoba untuk tenang.

"Sepertinya seumuran kaya neng deh" jawab sang Bapak semakin membuat Kania semakin khawatir.

"Terus sekarang di bawa kemana yah pak?" Tanya Kania lagi

"Kalau gak salah ke Rs. Pelita neng"

"Ohiya makasih pak" Kania berlari ke arah Bagas tujuannya hanya satu sekarang yaitu RS. Pelita, semoga saja Farel baik-baik saja.

"Bang ayok buruan kita ke Rs. Pelita" ujar Kania melewati Bagas.

"Ninggalin seenaknya aja" gerutu Bagas, Tetapi tetap saja Bagas mengikuti ke inginan Kania, Bagas pun berjalan kembali ke arah mobilnya.

Bagas masuk kedalam mobilnya, namun tak langsung menyalakan mesinnya, Kania terlihat sangat kacau sekarang.

"Bang ayok dong nyalain mesin mobilnya!" ujar Kania kesal

"Emang kita mau kemana sih dek?" Tanya Bagas dengan sangat lembut

"Ini gawat bang, Farel kecelakaan dan sekarang dia di bawa ke Rs. Pelita!"

"Kamu tau dari mana Farel ke celakaan?"

"Itu tadi bapak-bapak bilang kalau ada yang kecelakaan sepantaran kita" mata Kania sudah mulai berkaca-kaca

"Tapi kan itu belum tentu Farel dek, cobak kamu telepon dulu dianya" Bagas tetap mencoba menenangkan Kania.

"Gak di angkat bang dari tadi juga. Udah buruan bang nyalaiin mesinnya!! Kita pergi sekarang"

"Iya iya. Tapi kamu tenang dulu dong dek"

Akhirnya Bagas tetap mengikuti intruksi dari Kania, Bagas mulai menjalankan mobilnya untuk ke Rs. Pelita untuk mengetahui bagaimana keadaan Farel. Walaupun Bagas tak yakin jika yang kecelakaan adalah Farel. Kania terus saja merasa risau dengan semua yang dia pikirkan tentang Farel, sedangkan Bagas tak bisa melakukan apapun tentang ini.

Mereka sudah sampai di parkiran Rs, tanpa pikir panjang Kania segera berlari ke dalam rumah sakit untuk mencari ke beradaan Farel.

"Sus apa ada yang kecelakaan di lari kan ke sini" tanya Kania kepada salah satu suster rumah sakit.

"Oh ada. Tapi sepertinya masih di tangani dokter" jawab sang suster

"Boleh saya tau ruangannya?"

"Mbak tinggal lurus aja terus belok ke kiri, disana ada ruangan IGD dokter sedang menanganinnya"

"Apa kecelakaannya cukup parah sus?"

"Saya kurang mengetahuinya, silakan mbak tanya ke dokternya"

Suster itu pun meninggalkan Kania yang masih berdiri, akhirnya Kania memutuskan untuk segera ke ruangan IGD.

Bagas yang berada di belakang Kania hanya menggelengkan kepala. Bagas segera mensejajarkan langkahnya dengan Kania namun tetap saja tak bisa sejajar karna Kania yang terlalu cepat untuk Bagas kejar.

Kania sudah berada di depan ruangan IGD, begitu pun dengan Bagas yang berada di samping Kania.

"Dek coba tenang dulu" ujar Bagas kepada Kania.

"Gimana bisa tenang bang ini Farel di dalem!! Aku gak tau dia separah apa sampai di bawa ke sini" ujar Kania dengan emosi. Jika sudah seperti ini Bagas tak bisa berbuat apa-apa. Jika Bagas terus berbicara kepada Kania maka Bagas yang akan kena semprotnya.

Tiba-tiba seorang suster keluar dari ruangan, Kania yang sedang duduk di bangku langsung berdiri saat matanya menangkap suster tersebut. Kania menghampiri suster tersebut.

"Sus bagaimana keadaan pasien?" Kania langsung melemparkan pertanyaan tersebut.

"Anda keluarganya?" Tanya sang suster

"Iya sus"

"Tolong tenang dokter masih menangani pasien" suster tersebut pergi begitu saja setelah mengucapkan kata tersebut.

Kania terus tak bisa dia dia terus saja berjalan-jalan di depan ruangan, Bagas pun yang melihatnya merasakan pusing.

"Dek udah duduk dulu aja sini, tenang aja" ucap Bagas lagi

Tanpa ada penolakan Kania pun memilih duduk si samping Bagas, raut wajah Kania masih menampilkan kekhawatitan.

Sekarang Bagas sadar jika tingkahnya yang melarang Kania untuk dekat dengan Farel salah, namun perbuatan Farel juga tak bisa di katakan benar. Ternyata Kania sudah benar-benar menyukai Farel atau bahkan Bagas bisa mengatakan kalau Kania sudah sangat mencintai Farel. terdengar alay mungkin tetapi itu yang Bagas tangkat atas kekhawatiran Kania terhadap Farel saat ini.

Setelah beberapa menit atau bisa di katakan cukup lama, akhirnya sorang Dokter keluar dari ruangan IGD tersebut.

Kania yang tadinya sudah duduk kembali berdiri dan di ikuti oleh Bagas, Kania segera mendekat ke arah dokter tersebut.

"Kalian keluarganya?" Tanya sang dokter

"Bukan. Kita temannya dok, gimana keadaan teman saya?" Tanya Kania

"Sepertinya kalian harus segera menghubungi keluarganya" perintah dokter dengan raut wajah yang tak bisa di artikan.

"Tapi dok, teman saya gak papa kan?" Tanya Kania lagi masih dengan nada khawatir. Bagas yang melihat Kania kembali mencoba menenangkan Kania.

"Tenang dulu dek" ucap Bagas.

"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi.." ucapan dokter tersebut masih tergantung

"Tapi apa dok?" Mata Kania mulai memanas.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi teman anda sudah tak bisa di selamatkan, maaf" final sang dokter.


😢😢😢

Silahkan hujat aku guyss😂😂 maaf-maaf nih yah bukannya aku jahat🙄 maaf juga nih ceritanya makin gaje.

Nyesek gak sih kalau seseorang yang kita sayangi bener-bener ninggalin kita hikss😢 buat lanjutan ceritanya aku bakalan update ko😊 tapi mungkin telat lagi upnya, masih sama masalahnya adalah tugas yang menghalangi kita😁😁

Jangan lupa dong kasih vote juga komennya biar aku teh tambah semangat gitu😁😂 kalau banyak typo juga maap keun😂yaudahlah baybayy😊



See you next part😚😚

Let Me Stay Love You [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang