'Disaat aku sibuk dengan tugasku,mengapa hatiku masih sempat menanyakan bagaimana dengan kabarmu'
-Farel Albar-
_____________________________________
Saat ini Farel sedang berada di rumah Ahsan bersama teman satu kelompoknya, Farel sedang mengerjakan tugas kelompok namun yang mengerjakan tugas kelompok mereka hanya dua orang saja sisanya hanya menganggur dan bermain PS sambil makan sudah seperti tradisi jika mengerjakan tuga kelompok maka yang mengerjakan hanya orang-orang yang rajinnya saja.Farel terus saja melihat ke arah layar handphonenya sambil menghelas kan nafas entah apa yang sedang dia tunggu.
"Lo kenapa sih dari tadi gue liatin tarik nafas mulu, berasa mau lahiran" suara Jeje tiba-tiba mengagetkan Farel
Farel dan Jeje memang di satu kelompokkan walaupun Farel sempat menolak kepada guru mata pelajarannya, tapi di tolak mentah-mentah oleh sang guru karena ini sudah keputusan mutlak.
"Kepo lo" jawab Farel melirik sinis kearah Jeje
Sedangkan yang mendengarkan percakapan mereka berdua hanya tertawa saja.
"Salah gue apa dah"
"Salah lo banyak"
"Perasaan kaga ada, contohnya apa coba kaga ada kan"
"Ada contohnya sekarang"
"Apa"
"Lo banyak bacot"
"Itu mah udah bawaan dari lahir"
Yang mendengar jawaban dari Jeje pun kembali tertawa, tapi Farel sudah memasang wajah kesalnya, kalau bukan sahabat udah Farel cingcang sedari tadi. Rupa cowok mulut udah kaya ema-ema menurut Farel seperti itu lah seorang Jeje.
"Kayanya udah dulu deh kerkomnya" suara Ahsan kepada teman-temannya.
Dan mendapatkan anggukan dari semua anggotanya, memang mereka sudah cukup lama mengerjakan tugas kelompok ini sekarang saja sudah menunjukan pukul 5 sore dan langut saja sudah mulai gelap.
"Dari tadi ke" celetuk Jeje
"Berisik lo, kerja kagak" jawab Ahsan pada Jeje.
Sedangkan Jeje hanya senyum-senyum tak tahu diri, memang Jeje tak membantu apapun malah dia yang sedari tadi tidak kerja sama sekali hanya bermain dan menghabiskan makanan saja.
Mereka pun membereskan buku-buku mereka dan memasukannya kedalam tas, begitupun dengan Farel dia ingin segera pulang entah kenapa pikirannya terus saja tertuju pada perkataan Kania waktu mereka menuju parkiran sekolah.
Teman-teman Farel sebagian sudah pulang, namun Farel masih diam di rumah Ahsan bukannya dia tak ingin pulang malahan dia sangat ingin pulang, tapi Jeje malah melarangnya pulang katanya suruh pulang bareng padahal sudah jelas rumah mereka beda arah dan malahan yang sampain duluan pasti Jeje dibandingkan Farel tapi namanya juga seorang Jeje tidak akan mengalah alhasil Farel lah yang mengalah.
"Kapan lo pulang" tanya Ahsan yang sedari tadi jengah karna para sahabatnya tak kunjung pulang
"Nungguin emak lo pulang" jawab Jeje asal tanpa mengalihkan pandangannya dari layar PS
"Ngapain nunggu emak gue"
"Biar lo gak sendirian kalau gue pulang"
"Najis" jawab Ahsan dan Farel bersamaan, Farel yang sedang tiduran di atas kasur Ahsan langsung melemparkan bantal kepada Jeje.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Stay Love You [END✔]
Ficção Adolescente[Tidak ada revisi, maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan] *** Tentang Kania Sakira yang menyukai Farel Albar dari awal masuk sekolah jenjang SMA, kania di satu kelas kan dengan Farel namun hanya di kelas X saja dan di pisahkan lagi pada kenaika...