43🍃

97 4 1
                                    

Biarkan untuk kali ini saja Pikiran dan Hati sejalan, jangan membuat semua menjadi Rumit hanya karna Ego.

HAPPY READING❤

________________________________


Brakk

Suara gebrakan pintu yang terbuka dengan sangat kencang membuat seseorang yang berada di dalam mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

"Bisa gak ngalem buka pintunya?" Tanyanya pada seorang gadis yang sekarang berdiri di ambang pintu.

"Gue mau ngomong sama lo!!" Ucamnya tanpa memperdulikan wajah kekesalan seseorang di hadapanya.

"Bukannya lo udah ngomong"

"Gue serius"

"Serius serius amat, ribet lo jadi cewek"

"ABANG!!"

"iya apa atuh sok ngomong Kania sa.ya.ng"

Yah yang sekarang sedang berdebat adalah Kania dan Bagas, sejak pulang sekolah tadi Kania tak mengucapkan sepatah katapun terhadap Bagas. Dan sekarang Kania datang ke kamar Bagas dengan muka kesal sambil membuka pintu secara kasar.

Kania mendekat ke arah Bagas, lalu duduk di samping Bagas. Kania akan bertanya dengan berhati-hati.

"Apa bener abang mukulin Farel?" Tanya Kania, semoga yang dia dengar salah.

"Abang harus jawab iya atau nggak nih?" Bagas malah balik bertanya

"Bang ihh serus" Kania mulai kesal dengan tingkah Abangnya ini.

"Kalau iya emang kenapa?"

"Kalau iya, aku cuma mau nanya-"

"Ck perasaan dari tadi lo nanya mulu dah"

"Diem dulu dong sarboah!! jangan main motong-motong mulu"

"Gak sopan lo sama abang sendiri"

"Lo nya nyebelin"

"Balik ke topik lagi, kenapa lo mukulin dia" lanjut Kania sambil menatap Bagas serius.

"Lo tau gue gak akan mukulin orang tanpa sebab"

"Iya makannya aku nanya. kenapa mukulin dia?

"Lo masih nanya juga, bolot lo gak ketulungan"

"Lah ko jadi ngatain gue sih!!"

"Ada sesuatu yang dia langgar dan pernanjiannya kalau dia ngelanggar gue bakalan pukulin dia" Bagas menjelaskan sebagian kepada Kania namun tidak terlalu sepesifik.

"Perjanjian apa?"

"Lo gak perlu tau!"

"Tapi bukan berarti itu jalan terbaik bang, kenapa lo harus pukulin dia terus kenapa A Arka juga ikutan mukulin dia ju-"

"Lo khawatir sama dia?" Potong Bagas cepat

"Buk-"

"Kenapa lo harus khawatir sama orang yang udah bikin hati lo sakit sih!"

"Itu bukan salah dia bang, gue yang salah"

"Lo emang tolol!! Udah tau tuh orang bikin lo sakit hati sampe lo gak bisa masuk sekolah"

"Bang!! Kenapa abang jadi kasar ngomongnya" ujar Kania yang matanya sudah berkaca-kaca. Kania dan Bagas memang sering berdebat tentang hal apapun tetapi Bagas tak pernah bicara sekasar seperti sekarang. Dan itu membuat hati Kania sedikit merasakan nyeri.

Let Me Stay Love You [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang